Friends Shit 03

3.4K 210 4
                                    

Author pov

Edward menenggak segelas bir di tangannya. Memainkan gelas itu berputar di tangannya. Bartender kembali menuangkan bir ke gelasnya tanpa diminta. Edward kembali meminumnya sekali tenggak. Sudah hampir sejam waktu di laluinya seperti itu.

" Big boss. " Seorang pria berjas hitam berdiri disampingnya.

" Hmm. "

" Kami sudah menemukan polisi muda bernama Theo itu. "

" Lalu ? "

" Tinggal menunggu perintah darimu big boss. "

" Aku hanya ingin truk ku kembali. Pastikan polisi itu mau bekerja sama. "

Aku benar-benar hanya ingin truk itu kembali sebelum si bodoh itu nekad berangkat ke jepang dan mati konyol disana. Benar-benar teman yang menyusahkan saja.

" Bagaimana jika polisi itu menolak ? "

Edward menarik kerah pria berjas hitam itu kasar dengan tatapan tajam mematikan " Gunakan kekasihnya. "

" Y-ya ... " Tubuh pria itu bergetar di luar kendalinya.

>>>>>>>>

Pevita pov


Kami berjalan bersisian menyusuri lorong supermarket. Dia mendorong troli dan mengikutiku memilih setiap bahan makanan yang dibeli. Dia tidak mengucapkan sepatah kata pun sejak kejadian tadi. Oh ya. Jambret itu masih beruntung tidak kehilangan nyawanya. Polisi menangkapnya tepat waktu dan aku segera membawa pergi Poker dari kerusuhan itu. Tentu saja aku tidak lupa memungut kacamata hitamnya dan langsung memakaikannya di tempat seharusnya.

" Haruskah kita membeli daging ? "

" Hmm "

Aku menghela nafas berat. Kenapa situasi ini terasa memberikan tekanan yang aneh pada diriku. Apa dia marah padaku ? Tapi aku bahkan tidak tahu apa kesalahanku. Ku langkahkan kakiku menuju area daging segar. Meski fokus dan pikiranku tidak pada daging-daging yang sedang kupilih ini tapi aku tetap harus melakukan nya. Ini disebut hidup tetap harus berjalan meskipun roda kehidupanmu sedang kempes sehingga kesulitan berputar.

" Haruskah kita membeli ayam ? "

" Hmm. ''

Lagi. Hanya hmm.

Aku pun membawanya membeli daging ayam.

" Haruskah kita membeli ikan ? "

Kamu pasti akan menjawab ' HMM '

" Aku tidak terlalu suka. Jika kamu menginginkannya maka belilah secukupnya. "

Entah kenapa aku merasa sangat lega. Seperti barbel yang ku pikul di pundakku tiba-tiba dia angkat begitu saja.

Sampailah kami pada lorong yang berisi puluhan macam camilan. Dari mulai biskuit, snack, keripik, dan banyak lagi. Rasanya ingin kumasukkan satu dari setiap jenisnya. Aku benar-benar kalap jika menyangkut makanan ringan. Aku seorang maniak ngemil sejati.

" Apa kita butuh troli lagi ? " Tanyanya.

" Y-ya ? "

" Kamu terlihat seperti ingin memasukkan tiap jenis makanan ringan di lorong ini. "

Haisshhh! Dia berhasil membuatku malu. Tapi, aku memang menginginkannya. Every kind of snack. Perutku terbuka lebar menyambut itu.

" Mari kita pilih yang paling kita sukai. " Bijak sekali keputusanku.

" Camilan yang kuinginkan hanya rokok. Pilih yang kamu ingin saja. Jika penasaran maka masukkan satu tiap jenisnya. "

Apa dia seorang pembaca pikiran? Oh bahaya! Bagaimana caranya ku kendalikan pikiranku ? Dia bisa tahu dengan akurat rencana di otakku.

FRIENDS SHIT [ GL ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang