Friends Shit 18

2.2K 163 6
                                    

Pevita Pov

Di sebuah cafe dekat rumah sakit.

Alex perlu ruang pribadi untuk berbicara dengan Edward hanya berdua saja, lalu Airin harus pulang sebentar karena dia perlu mengganti baju dan membersihkan dirinya. Belakangan hidupnya benar-benar dihabiskan di rumah sakit. Lalu disinilah aku. Aku memutuskan bersantai di cafe sambil menunggu Alex selesai.

Kukeluarkan buku bersampul orange dari dalam tas ku. Ya . Aku membawanya bersamaku. Aku tidak tahu kenapa aku melakukan itu. Tapi itu, menenangkanku.

Elea.. sebenarnya selain penasaran dan ingin memastikan kebenaran dari pihakmu. Sebenarnya aku juga merasakan takut. Takut ada bagian yang akan membuatku cemburu. Entahlah. Aku tidak seharusnya merasakan itu khususnya padamu, tapi maafkan aku Elea, kurasa aku benar-benar jatuh cinta pada istrimu.

Kubuka buku diary Elea, lembar baru yang belum kubaca.

Ruang tamu di rumah kami yang kecil tiba-tiba penuh sesak. Itu penuh dengan canda tawa. Tapi seseorang tampak tegang di tengah riuhnya kebahagiaan teman-teman kerjanya merayakan pernikahan kami.. (kata teman-temannya)

Aku berada di dapur menyiapkan semua hidangan untuk tamu-tamu dadakan istriku. Oh! Dia sangat tidak ramah sebagai tuan rumah. Itu adalah anak-anak buahnya dalam militer. Setidaknya satu senyuman tidak akan membuatnya kelelahan.

" Yeeeyyyy.. kakak ipar sangat baik ! " kata salah satu diantara mereka ketika kubawakan bakwan sayur dan pisang goreng untuk mereka.

Aku hanya tersenyum kemudian duduk disamping Alex. Aku melihat situasinya, ketika kurasa aman aku mendekat ke telinganya " Apa kamu habis menyetrika wajahmu. Itu tegang jika kamu tahu. " Bisikku. " Disini juga ada komandanmu. " Lanjutku.

Dia tidak meresponku. Tapi langsung berkata pada komandannya " Komandan ! Aku mengundang komandan kesini sendiri. Tapi komandan membawa pasukan sekampung. Itu membuat istriku lelah menjamu, lihatlah dia harus berkutat di dapur sedari pulang kuliah. "

Ya Tuhan ! Ya Tuhan ! Apa Kau bisa memberiku ilmu menghilang dari pandangan ? Aku akan langsung mempraktekkannya sekarang.

Aku hanya bisa menundukkan kepalaku tapi manusia disampingku bahkan menatap lurus pada komandannya. Suasana menegang. Tapi sesaat kemudian aku tersentak karena tawa kembali menggema di ruang tamu kecil kami.

Disanalah aku tahu bahwa semuanya baik-baik saja. Mereka telah terbiasa dengan Alex yang tidak pernah berbasa-basi. Bicara langsung pada intinya. Dari pertemuan itu aku juga akrab dengan para istri tentara yang lain, sebagian besar anak buah Alex ternyata sudah menikah. Dan diantara mereka semua usia Alex memang yang paling muda tapi karena rasa hormat, mereka menuakannya 🤣.

Dan satu hal yang akhirnya aku tahu dari perempuan yang menikahiku. Itu kudapat dari komandannya. Komandannya bersahabat baik dengan ayah Alex. Karena sebuah misi khusus, ayah Alex yang juga seorang prajurit harus cacat. Ditambah lagi ibu Alex yang meninggal karena sakit jantung yang di deritanya. Itu semakin membuat ayah Alex berubah dari pria tegas dan penyayang menjadi pria yang tidak berperasaan bahkan pada Alex putrinya sendiri. Dia membesarkan Alex dengan kejam. Membentuk Alex menjadi seperti dirinya tapi dengan karir yang harus melampauinya. Alex memang perlahan berubah dari gadis yang suka tersenyum, punya banyak teman, pintar menjadi Alex yang murung, dingin, ya ! dia tetap pintar bahkan cenderung jenius dalam bidang yang ditekuninya tapi.. dia menjadi tidak berperasaan. Lalu ayahnya meninggal dan beberapa hari setelah kematian ayahnya dia menghilang entah kemana. Saat kembali lagi, dia tidak lagi terlalu dingin, tertutup, dan menyendiri.

FRIENDS SHIT [ GL ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang