Friends Shit 15

2.3K 183 4
                                    

Pevita Pov


Hari dimana kamu membebaskanku sebagai istrimu, tepat di hari itu aku tahu bahwa kematian jauh lebih mudah kuhadapi di bandingkan kenyataan bahwa aku akan berpisah denganmu.

Itu tertanam sedari aku mengetahuinya hingga kini aku berada di mobil. Duduk di kursi penumpang dengan Alex sebagai pengemudi. Itu tertulis di bagian akhir, lalu apakah ? Mereka akan berpisah ? Dan dari apa yang tertulis disana, Alex yang mencetuskan perpisahan ? Elea yang sangat terluka ? Itu benar-benar menggangguku. Potongan akhir itu hanya bisa terjelaskan oleh keseluruhan yang tertulis. Tapi apakah aku berhak membacanya ? Aku hanya bisa menampar diriku di dalam agar sadar akan batasan.

" Apa ada sesuatu yang salah ? " itu Alex yang membuatku kembali ke bumi dan agar aku tahu diri bahwa aku tidak sendiri.

" Tidak. Mengemudi saja dengan aman okey ? " Aku mengucapkannya dengan nada jenaka.

" Baiklah. Jika ada sesuatu yang mengganggumu dan aku punya penjelasan untuk itu. Katakanlah. Aku pasti akan memberitahumu itu. "

Bisakah aku menanyakan kisah cintamu dan Elea dari awal hingga akhir kalian bersama hingga aku tidak harus menjadi jalang yang mencuri baca diary seseorang ?

Tentu saja aku tidak mungkin bertanya padamu dan kamu kemungkinan besar tidak bisa menceritakannya padaku. Aku tahu.

" Apakah itu pertarungan sampai.. " mati ??

" Mati ?? " lanjutnya yang tidak sanggup bibirku ucapkan. " Itu tergantung pada tingkat kebiadaban lawanmu. Memilih menang tanpa membunuh atau menang sambil membunuh. "

Mataku melebar. Kecemasan membuatku melupakan pemikiran ku sebelumnya. Meski dia menatap lurus ke jalan, kurasa ekor matanya memperhatikanku.

" Aku tidak akan membunuh seseorang. Setidaknya tidak di depanmu. "

Oh ayolah. Aku lebih suka kamu membunuhnya daripada dia yang membunuhmu hazel yang menawan.

" Kamu tidak memberi ruang pada egomu tentang jika kamu yang terbunuh ? "

" Selain aku tidak membunuh orang di depanmu, aku juga tidak punya rencana mati di depanmu ms. Roses. "

" Roses ? "

" Pevita Daisy Roses benar ? "

Aku segera melempar wajahku keluar jendela. Pipiku memanas. Dia tidak boleh melihatku merona hanya karena dia memanggil ku dengan nama lengkapku. Terlihat begitu mudah sekali diriku. Atau.. itu aku ketika berhadapan dengannya. MURAH.

...

Dia membuka pintu untukku seperti biasa. Aku keluar dari mobilnya. Kami berada di parkiran mobil yang itu penuh. Tidak hanya mobil tapi juga motor.

Seorang pria tinggi dengan wajah tampan yang tidak terlalu putih menghampiri kami.

" Bos ! " Teriaknya yang masih berjalan hampir setengah jalan menuju kami. Saat dia telah sampai pada kami, tatapannya jatuh padaku " benarkah bos ? "

Alex tampak bingung, itu membuatnya tidak bereaksi.

" Aku disini bersama bos mu. " Itu aku.

" Jaga dia. Tetap di sisinya selama aku bertanding. Jang_ "

" Kamu yang bertarung kenapa aku yang harus dijaga ? " Potongku.

" Roses please... " Dia frustasi dan pria di sekitar kami itu menertawakannya tanpa filter.

Dia kembali membuatku memerah.

" Dan kamu tutup mulut sialanmu itu. " Lanjutnya pada pria tinggi itu.

FRIENDS SHIT [ GL ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang