Author Pov
Pevita berjalan dari dapur menuju sofa di ruang tamu dengan wajah marah. Di tangannya dia memegang segelas besar teh panas. Dia berhenti tepat di dekat Alex yang duduk menunduk di sofanya.
" Berikan kedua tanganmu. " perintah Pevita dan Alex langsung memberikan kedua tangannya. Pevita menaruh teh itu di antara tangan Alex. Menyuruhnya menggenggam tanpa perkataan.
Alex meringis " i-ini pa-panas. "
" Aku tahu. Tetap genggam. "
Meskipun tangan Alex terbakar, dia tetap menggenggam segelas teh panas itu di antara tangannya. Karenanya tubuhnya berkeringat.
" Tunggulah sampai menghangat baru minumlah. "
" ... "
Pevita mengambil handuk yang terlampir di bahunya. Menaruhnya sedikit keras di kepala Alex. Lalu dengan kasar tangannya menggosok-gosokkan handuk tersebut di rambut Alex. Tak jarang juga menekannya dengan keras karena kesal. Kedua giginya bersentuhan rapat.
Apa kamu anak kecil hah ? Apa kamu tidak tahu apa yang membuatmu bisa sakit dan tidak ? Kamu selalu membuatku seperti bermain roller coaster. Meski jantungku sejauh ini kuat tapi aku tidak yakin aku akan selalu aman dari heart attack karenamu sialan ! Pevita .
Alex tampak menerima dengan pasrah takdirnya di tangan Pevita. Dia tidak melawan ataupun bergerak. Hanya menundukkan kepalanya yang terbungkus handuk. Kadang sangat kasarnya gerakan Pevita, kepalanya sampai terombang-ambing.
Dia sedang mengeringkan rambutku atau sedang memukuli kepalaku ?! Alex.
Setelah selesai dengan rambut basah Alex, Pevita segera menyingkirkan handuk yang sudah basah itu dari kepala orang yang membuatnya sangat kesal bercampur cemas.
" Minum teh nya ! Itu pasti sudah hangat. Apa hal sederhana itu saja kamu menunggu instruksi ?! "
Tanpa menjawab dan tetap menunduk Alex meminum teh di genggaman tangannya. Pevita hanya berdiri dan memandanginya.
" Kenapa terus menunduk ? Apa ada bidadari di lantai ? Apa tanpa kacamatamu kamu tidak bisa menegakkan kepalamu ? Atau kamu medusa yang bisa menjadikan seseorang membatu karena matamu ?! "
" ... " Terus menunduk.
Aarrrrgg.. kamu benar-benar membuatku frustasi. Pevita.
" Hari ini berapa kali kamu makan ? "
" Satu.. " jawab Alex ragu.
" Dan apa yang kamu makan ? " suara Pevita membuat punggung Alex kedinginan.
Bisakah aku hanya diam dan tidak menjawab ? Alex.
" Apa aku perlu mengulang pertanyaanku ? "
" Aku.. makan mie instan yang kubuat di depan rest area minimarket. " Butiran keringat mengalir dari kening Alex.
Pevita menatap Alex kosong. Tanpa berkedip dan yang ditatap terus menunduk. Sebelum kembali membuka mulutnya, Pevita menghela nafasnya dalam.
" Apa kamu berniat menyanderaku seumur hidupku ? "
Alex merasakan hatinya dicubit sangat keras oleh Pevita.
Dengan masih menunduk " apakah kamu menjadi begitu tidak sabar untuk bebas dariku ? " kata Alex datar dan dingin.
" Itu bukan jawaban dari pertanyaan ku. " Pevita mati-matian menahan emosinya yang di aduk oleh perasaannya. Rasa cemasnya pada Alex mengalahkan rencananya menjaga jarak dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDS SHIT [ GL ]
RomanceKarya iseng pertama. Tapi percayalah isinya tidak se iseng niatnya 😉 Karya orisinil Bukan terjemahan, bukan hasil plagiat, dan se antek-anteknya. ... Tentang seorang gadis cantik bermata coklat, Pevita Daisy Roses yang terjebak di tangan seorang ma...