Friends Shit 20

3.2K 170 25
                                    

Flashback on

Pevita Pov

Setelah puas menangis hingga mataku sembab, aku mendudukkan diriku di tempat tidur. Bantalku basah oleh airmataku sendiri. Kemana dia pergi ? Dia bilang akan kembali saat makan malam dan itu masih berjam-jam lagi. Ini membuat hatiku sangat tidak nyaman entah kenapa. Tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa selain menunggunya kembali.

Aku bisa gila bila terus seperti ini. Aku harus mengalihkan pikiranku jika ingin tetap bertindak waras. Dan akhirnya aku melarikan diri pada buku diary Elea. Aku mengambilnya dari dalam tas ku kemudian berjalan ke dekat jendela kamarku. Kuseret sebuah kursi ke dekat jendela dan mulai duduk membaca disana.

Untuk pertama kalinya setelah satu tahun usia pernikahan kami dia pergi melakukan misi khusus keluar negeri dengan semua pasukan khususnya.

Karena aku dekat dengan istri-istri teman seprofesinya jadi sedikit banyak aku sudah mendengar tentang ini. Bahkan aku juga sudah pernah mendengarnya sendiri dari Alex. Tapi ketika saat ini akhirnya tiba. Seandainya aku bisa, aku ingin mengikat tangan dan kakinya agar dia tetap diam di rumah. Aku sangat takut dia tidak pernah kembali dalam misinya. Baiklah! Mungkin aku terlalu suka menonton drama, tapi percayalah bahwa mengalaminya secara nyata itu lebih menyakitkan dan menakutkan. Aku merasakannya sekarang.

Lembar berikutnya.

2 minggu sudah dia berada di luar negeri. 2 minggu juga aku merasa tidak bisa melakukan apapun dengan benar. Aku kesulitan tidur. Itu berawal dari seringnya aku bermimpi buruk tentang Alex. Aku tahu itu mungkin karena di alam bawah sadarku aku selalu takut terjadi sesuatu padanya. Dan itu bahkan terbawa saat aku terlelap. Tentang kuliah ? Aku tetap harus fokus karena aku benar-benar ingin secepatnya selesai dan segera menjalankan program profesiku. Aku ingin segera menjadi dokter bedah dan membuat Alex bangga. Ketika saat itu tiba, aku akan mengakui perasaanku padanya. Benar ! Aku jatuh cinta padanya. Aku bukan gay, aku hanya jatuh cinta. Dan jika mencintai nya membuatku berlabel gay, maka ya, aku gay. Dan aku sudah tidak peduli itu.

Aku tahu selama ini dia menutupi pernikahan kami di lingkungan kampus dan teman-teman ku adalah agar aku tidak merasa malu. Meski dia tidak pernah mengatakan itu tapi aku tahu. Aku mengenalnya. Dan sekarang, semakin mengenalnya. Dia akan memikirkan aku dulu, baru kemudian tentangnya. Dan tidak adanya cincin pernikahan di jari manisku adalah juga untuk melindungi perasaanku. Awalnya aku setuju-setuju saja tentang ini, toh pada awalnya aku juga tidak ingin lingkungan tempatku belajar tahu bahwa aku menikahi seorang perempuan. Tapi ketika banyak mahasiswa bahkan asdos berusaha mendekatiku, aku merasa tidak nyaman. Terutama ketika di dalam diriku aku sepenuhnya menyadari bahwa aku istri sah dari seseorang, itu semakin membuatku merasa bersalah.

Terkadang, dia memergoki seseorang sedang mendekatiku atau memberikan hadiah padaku ketika dia sedang menjemputku. Aku melihatnya dan dia juga melihatku. Dia hanya diam bersandar disamping mobilnya. Terkadang jika itu adalah asdos, aku akan sedikit berbasa-basi. Dan dia akan tetap menunggu sambil menundukkan kepalanya. Berusaha tidak melihat interaksi kami. Aku tidak tahu harus kesal karena dia membiarkan banyak orang mengejar istrinya ataukah bersedih untuknya karena dia menekan seluruh perasaannya hanya agar istrinya menjalani hidup dengan normal. Tapi keduanya membuatku semakin membuka mata dan hatiku bahwa aku MENCINTAINYA.

Lembar berikutnya.

Malam itu setelah 2 bulan kepergiannya dalam misi kami akhirnya bertemu. Dia pulang dengan keadaan utuh. Tidak ada luka sedikitpun di wajahnya yang terlihat. Jika di tubuhnya ? Aku tidak tahu, meski setahun lebih 2 bulan kami menikah, aku belum sekalipun melihat tubuhnya secara keseluruhan. Tentu saja karena dia memakai baju. Dia datang dengan memakai seragam lengkapnya, hanya tambahan sebuah topi celine berwarna hitam dan itu.. sangat keren bagiku. Intermezzo, jantungku selalu berdebar kencang tiap kali melihatnya berseragam. Dari awal hingga kini, jantungku masih belum membiasakan diri dengan kharisma nya ketika memakai setelan seragam army nya.

FRIENDS SHIT [ GL ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang