Nerve : Chapter 2

32 3 4
                                    

Di sebuah hotel ada seseorang wanita dengan akun Nerve DinoAsadel sedang memegang sebuah tissue berisikan rambut.

"Ahhh.... Kalian nantang gue makan roti isi jembut."

Wanita rambut pendek itu menaruh bulu tersebut keatas roti yang sudah ada mesis warna-warni.

"Lo pasti bisa. Ericko Lim aja bisa." ucap seseorang yang merekam gadis rambut pendek itu.

"Ini sangat sinting sumpah." ucap Gadis rambut pendek itu.

Gadis rambut pendek itu memakan roti isi bulu itu dengan sangat cepat.

"Oke, lo kunyah terus bro."

Gadis rambut pendek itu pun berhasil melakukan tantangannya.

Di tempat lain ada sekumpulan remaja yang sedang melakukan terjun bebas menuju ke arah bawah air terjun di Bali. Salah satu sekumpulan remaja itu memakai akun Nerve bernama BlitzGecko.

Di tempat lain lebih tepatnya di Jembatan Ampera ada seorang pria blasteran dengan akun Nerve FuckingBaronne sedang melakukan tantangan bermain skateboard sambil nempel ke mobil tentara dengan tulisan Yonzikon.

"Apa kabar, para penonton sekalian."

Tiba-tiba mobil tentara itu membunyikan sirinenya. Baronne pun langsung mendesis.

"Stttt...."

Baronne pun langsung melepaskan pegangan belakang mobil tentara itu lalu ia melambaikan tangan ke penonton karena tantangannya berhasil.

*****

Di sebuah warung angkringan. Melly, Yudhist dan Rena sedang berkumpul. Melly pun kaget dan gembira saat melihat notifikasi dari Nerve. Karena ia mendapatkan uang delapan juta rupiah di rekening banknya dari tantangan di lapangan bola tadi.

"Ohhh, uang, uang, uang! Sekarang gue punya banyak penonton."

"Lo emang pantas Mel." ucap Rena dan Yudhist bersamaan.

"Gue harus masuk ke dalam medan pertempuran. Sekarang siapa yang tertinggi di leaderboard?" ucap Melly sambil bertanya.

"Sepertinya dia, dia bernama Marko. Sepertinya dia mengoleskan madu ke kemaluannya dan membiarkan lebah peliharaannya untuk menyengatnya." jelas Rena.

"Apa-apaan?" ucap Yudhist menatap ke arah ponsel Rena.

"Gue juga bisa." sambung Melly sambil mengambil botol kaca teh sosro miliknya.

"Tapi lo nggak punya lebah." ucap Rena.

"Tetap aja gue bisa ngelakuinnya." balas Melly sambil menaruh bibirnya ke ujung botol teh.

Yudhist pun menatap ke arah Rena lalu berucap dengan candaan.

"Atau sebuah penis, Rena."

Keira datang bersama dengan Dean sambil membawa piring berisikan mendoan, sate-satean dan tidak lupa minuman pocari sweat.

Ponsel Melly pun berbunyi dan Rena pun sangatlah excited dengan kehadiran Keira.

"Ada yang datang bersamaan dengan challenge berikutnya." ucap Rena sambil berjalan berpindah kursi.

Melly pun bertanya ke Rena soal tantangannya.

"Apaan? Gue butuh madu atau atau apalah."

Rena, Yudhist dan Melly pun menyapa Keira yang ikutan duduk mereka.

"Hai Kei. Hai Dean."

Rena pun melihat profil Nerve milik Melly sambil berguman.

"Ya tuhan. Ini aneh banget. Bagaimana mereka bisa tahu kalo lo itu takut sama ketinggian?"

NerveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang