Oneshoot/Twoshoot/Threeshoot Kapal JaemRen (Pokoknya cerita pendek lah ya, yang langsung kelar).
Mature 🔞?, Harsh words ⚠️?, Maybe. 🤔
Request?, atau sharing ide kalian ke heyya?, offcourse boleh 😊.
Jangan salah lapak yah sayang, yang tidak suka b...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Na Jaemin. x Huang Renjun.
JaemRen. ft. Jaehyun, Mark, Yuwin.
[JenJaem as twins, jaehyun as jenjaem single parents, mark as jenjaem cousin, yuwin as renjun parents].
[Harsh words, violence, sexual harassment, 🔞].
..
Sepeninggalan karina dari tempat itu, jaemin bergegas masuk kedalam kamar yang terdapat renjun didalamnya. Tetapi sebelum dia masuk kesana, jaemin sempat menelfon anak buahnya, guna memantau pergerakan karina. Jaemin, dia tidak mau rencananya sampai gagal. Pintu kokoh bercat hitam pekat jaemin buka dengan perlahan, dan kenampakan renjun yang masih terlelap diatas ranjang, adalah hal pertama yang tertangkap indera pengelihatannya. Perlahan kaki jenjang jaemin semakin masuk kedalam kamar tersebut, kemudian dia duduk disisi ranjang, tepat disebelah renjun yang masih terjaga.
Jaemin menatap lekat wajah cantik submissive dihadapannya kini, bahkan sebuah senyuman turut terukir apik diwajah tampan putra bungsu jung jaehyun itu. Empat tahun, ya, sudah empat tahun lamanya jaemin terobsesi pada kekasih sang kakak. Pertemuan mereka berawal disaat jeno membawa renjun untuk pertama kalinya kekediaman sang ayah, disaat itu lah jaemin dengan lancang menaru hati pada sosok cantik yang begitu sempurna dimatanya. Bahkan tanpa siapa pun ketahui, jaemin selalu memantau pergerakan renjun. Dia juga sering meneror renjun sebagai anonim, untuk menjauhi, dan meninggalkan jeno.
Perlahan tangan jaemin terulur, dia membawa jemari lentik renjun untuk dia genggam. Manik jaemin menelisik pada cincin yang melingkar dijari manis renjun, cincin yang jeno sematkan dihari pertunangan mereka dua minggu lalu. Wajah jaemin seketika berubah, tatapannya menajam, bahkan terlihat begitu sinis. Kemudian, jaemin melepaskan cincin itu dari jari renjun, dan membuangnya asal.
"Seharusnya, cincin yang melingkar dijari manismu adalah pemberianku, bukan jeno." Ucap jaemin, sambil mengusap lembut jari manis renjun.
"Aah, tangan ini, tangan yang selalu jeno genggam. Tetapi sekarang, hanya aku yang akan menggenggamnya." Lanjut jaemin, yang mulai menautkan tangan mereka. Kemudian, jaemin mengecup punggung tangan bertanda lahir itu.
Setelah berucap demikian, jaemin melepas tautan tangan mereka, karna fokusnya kini kembali pada wajah cantik renjun yang masih terpejam. Jaemin menyentuh tiap jengkal wajah mulus renjun, membelainya selembut mungkin, seakan renjun adalah sesuatu yang mudah retak.
"Bibir merahmu ini, bahkan selalu terbayang difikiranku. Dan apa kau tau?, aku, rasanya ingin sekali menghabisi jeno, karna dia dengan leluasa bisa memagut bibirmu. Sedangkan aku, hanya bisa menikmati itu dalam fikiranku saja." Ucap jaemin, sambil mengusap lembut bibir renjun dengan ibu jarinya.
