48. To Myself [1]

1K 146 6
                                    

Na Jaemin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Na Jaemin.
x
Huang Renjun.

JaemRen.
ft.
NoHyuck.

Slight. MarkRen.

..

"God has perfect timing. Never early, never late. It takes a little patience and faith. But it's always worth the wait."

[Harsh words, cheating, little angst, character death].

"Cintaku untuknya sudah berhenti sejak lama, dan yang aku lakukan saat bersamanya kini, hanya lah sebuah kewajiban."
~Renjun.

..

Renjun terdiam didalam kamar mandi, berdiri tepat didepan cermin besar yang terpasang, sambil menatap cincin perak yang melingkar apik dijari manisnya. Cincin itu, merupakan tanda pengikat yang sang suami berikan padanya, ketika dia disumpah dihadapan tuhan dan semua orang beberapa tahun silam. Sebuah awal, yang renjun fikir akan menjadi sumber kebahagiaan untuknya. Tetapi, hal itu justru yang menciptakan kesakitan paling besar untuk diri renjun.

Setelah beberapa saat terdiam, renjun keluar dari dalam kamar mandi, masih dengan mengenakan bathrobe untuk menutupi tubuh rampingnya. Dan hal pertama yang manik renjun tangkap setelah keluar dari kamar mandi, adalah sosok sang suami yang masih terlelap diatas ranjang mereka. Renjun menatap datar tubuh dominant tampan yang hanya berbalut selimut, pasca kegiatan panas mereka semalaman. Tidak ada raut bahagia diwajah cantiknya, ketika menatap sosok yang pernah dia cintai itu. Karna kini, tidak ada lagi rasa yang tersisa dari renjun untuknya.

Perlahan kaki renjun melangkah menuju walk in closet, guna merapihkan penampilannya, sebelum menuju suatu tempat. Hingga selang beberapa saat kemudian, setelah renjun selesai dengan urusannya, dia bergegas meninggalkan rumah. Tetapi sebelum dia benar-benar pergi dari sana, renjun mendekat kearah sang suami. Lagi-lagi dia hanya menatap datar wajah terlelap suaminya, kemudian renjun melepas cincin yang dia kenakan, dan dia letakan persis diatas sebuah amplop coklat diatas meja didekat ranjang.

.. ..
.. ..
.. ..
.. ..
.. ..
.. ..
.. ..

Renjun melangkah diatas rerumputan, dengan tangannya yang memeluk sebuket bunga mawar. Semilir angin menerpa sekujur tubuh renjun, membuat helaian rambutnya bergerak. Sunyi, perasaan sunyi yang mengiringi pergerakan kaki renjun. Disepanjang mata memandang, hanya hamparan rumput dan gundukan tanah yang terlihat. Sampai akhirnya, kaki renjun berhenti didepan gundukan tanah berukuran sedang. Jemari lentiknya melepas kacamata hitam yang dia kenakan, sebelum sebuah senyum turut tersungging diwajah cantik itu.

"Selamat pagi, putri cantik mama."
Ucap renjun lirih, sambil mendudukan tubuhnya disisi gundukan tanah sang anak. Kemudian, dia meletakan buket bunga yang dia bawa diatas makam tersebut.

JaemRen Short FanfictTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang