𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟎𝟏 : 𝐖𝐞𝐝𝐝𝐢𝐧𝐠 𝐃𝐚𝐲

431 48 9
                                    

Putih ibarat warna ketulusan hati.
Suci---namun fana.

Merah serupa warna cinta membara, panas menyiksa.

Biru adalah ...

Bagiku, sepercik warna yang dalam, sewarna langit indah, membiaskan isi hati. Seperti malam itu, saat kau dan aku bersama.
Malam biru ... kala cinta memeluk jiwa muda kita, bersama kegilaan, dan gelora yang tak tertahankan.

Namun ... mungkin bagimu, biru adalah warna kesedihan dan penyesalan.

Xiao Zhan ... jika suatu hari nanti kita berjumpa lagi, aku ingin bertanya padamu, ingatkah kau padaku?

Dan tahukah kamu, betapa aku merindukanmu.

💙EXO - Really I Didn't Know💙


Villa Magnolia, Yangshuo

Xiao Zhan menatap bayangan dirinya di cermin rias. Wajah tampannya tidak secerah warna setelan berkilau yang dia kenakan. Jas putih berhias bros keemasan dan bunga mawar kecil, kostum yang elegan pilihan sang bunda untuk dikenakan Xiao Zhan di hari sakral ini.

Pernikahan. Momen penting ini seharusnya menjadi hari paling bahagia dalam hidup seseorang.

Dia melatih senyuman di wajahnya, bagaimanapun ia harus terlihat bahagia. Bukankah sejak lama ia tahu bahwa hari ini akan datang? Sejak ia dan Ren Min yang masih merupakan saudara jauhnya, bertunangan dua tahun lalu, dan dua keluarga telah merencanakan pesta ini selama berminggu-minggu.

Akan tetapi, tidak ada semangat dalam dirinya, maupun percikan kebahagiaan. Xiao Zhan kesulitan menemukannya, tapi dia terus mencoba. Dia telah melewati musim demi musim yang berlalu seperti hantu, mencari kepingan rasa yang pernah ada. Namun lagi-lagi, kamar ini, rumah ini, serasa diselimuti aura yang menyesakkan. Kebahagiaan pernikahan seolah hilang, dan rasanya, ia masih bisa mendengar gema suara seseorang ditiup angin, dan ia tidak bisa bersembunyi dari sentuhan dingin kenangannya. Tanpa bisa dihindarkan, kesedihan yang aneh membanjiri hati.

Ketukan di pintu menyentakan Xiao Zhan, disusul pintu terbuka dan munculnya wajah seseorang.

"Paman... "

Dia adalah Ling, putera dari Li Qin, kakak sepupunya dari pihak ibu yang menikah dengan seorang pengusaha bermarga Huang.

"Kau terlihat luar biasa tampan," puji Ling.

Anak laki-laki berusia sepuluh tahun itu berjalan masuk menghampiri Xiao Zhan, menyentuh dan mengusap jas putih yang terbuat dari kain halus dan berkilau.

"Kau juga keren, Jagoan." Xiao Zhan menghadapkan tubuh pada anak itu, menepuk-nepuk pipi halusnya. Untuk sejenak dia mengesampingkan bayangan wajahnya di cermin yang penuh dengan kebohongan.

"Aku tidak sabar ingin melemparkan kelopak bunga ke pelaminan," kicau Ling. Kemudian lirikan nakal terlontar dari sudut matanya saat ia berbisik, "Kau tahu, aku sudah mengintip calon pengantinmu. Dia sangat cantik."

Mata gelap bundarnya berkedip-kedip, nampak bersungguh-sungguh, merasa telah menyampaikan satu kabar yang hebat. Xiao Zhan tak bisa menahan senyum melihat semangat anak itu, menyembunyikan rasa gugup yang bergejolak dalam dada.

𝐃𝐞𝐬𝐩𝐞𝐫𝐚𝐭𝐞𝐝 𝐋𝐨𝐯𝐞 (𝐄𝐧𝐝 𝐏𝐝𝐟) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang