~ kitika fungsi obat tidak hanya untuk menghilangkan rasa sakit.
Namun, rasa sesak dan takut berkelanjutan harus di atasi dengan obat yang bisa memberi ketenangan walau hanya sesaat~
Namun sampai kapan?
🍃
🍃🍃🍃
"Sayang banget yas, tipis banget jarak nya! Kalo gak pasti lo yang bawa trophy nya" ujar jasver sembari meminum sekaleng beer yang mereka beli di perjalanan tadi dan berakhir meminum nya di camp counter.
Diaz tersenyum menanggapi ocehan jasver, menjadi juara kedua pun sudah cukup bagi diri nya. Mengingat ia hampir saja tidak bisa mengikuti turmanen tersebut.
"Lo minum, gue tendang keluar flo.." ujar diaz sembari menatap gadis itu yang saat ini sedang membuka kulkas mencoba mencari sesuatu.
"Tenang yas, dah gue simpen" jawab rainer hingga membuat flora mulai mencibir kesal.
"Gue mau ambil cola bang! PUAS LO?" ujar flo kesal dan menatap rainer dengan jengah hingga membuat semua orang tertawa pelan dan diaz hanya bisa menghela nafas pasrah.
"Punggung lo sakit yas?" Tanya yudha menatap khawatir ke arah diaz yang saat ini sedang menyandarkan kepala nya di sofa sembari memijat punggung nya.
Begitu pula anggota counter yang lain, mereka semua menatap ketua mereka dengan khawatir. Terlebih lagi, karena diaz tidak pernah mau jujur ke mereka.
Bahkan pemuda itu terlihat meringis seperti sedang menahan sakit pada punggung nya, hingga membuat yudha dengan cepat bergerak mengambil bantal dan menaruh nya di belakang punggung sahabat nya tersebut.
"Gak tau yud, punggung gue tiba-tiba sakit lagi tapi dah mendingan sekarang" jawab diaz pelan dan menyingkir kan bantal yang ada di punggung nya.
"Check up aja yas, takut nya cidera lo malah kambuh lagi" ujar jasver.
"Gak perlu, gue gak papa.. bagi jas!" Ujar diaz menjawab jasver tanpa niat dan malah merebut paksa minuman yang ada di genggaman tangan sahabat nya tersebut.
"Bangsat yas, males banget lo" ujar jasver memaki sahabat nya tersebut.
Jasver bangkit dan mulai membuka kulkas untuk kembali mengambil minuman yang sama seperti di rampas oleh diaz tanpa mau berdebat terlalu jauh.
Karena diaz! Bukan nya merasa bersalah, sahabat nya itu hanya tertawa tanpa dosa.
"Yas, ini gue bikinin kopi buat lo!" Ujar seorang gadis dengan tersenyum semangat sembari menyerah kan secangkir kopi panas yang ia buat.
"Cuma buat diaz, untuk kita mana?" Ujar ikbal sembari menatap gadis tersebut dengan penuh tanda tanya dan sukses membuat gadis tersebut terdiam.
"Kasih ke ikbal aja zhia, gue gak bisa minum kopi" ujar diaz menolak pemberian dari gadis itu secara halus.
Kanzhia Laquitta Stevanno
Gadis itu baru satu bulan bergabung bersama geng counter karena bantuan dari sahabat nya flora yang telah bergabung sejak awal di dalam geng tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
GIVE UP(menyerah) ~ On Going
Teen FictionDIAZ COMEBACK 🍃 mereka benar... meski mempunyai ibu yang sama. bukan berarti mempunyai derajat yang sama pula. karena pada fakta nya. gue hanyalah anak haram, yang membunuh ibu gue sendiri. dan karena itu! gue pantas untuk MENDERITA dan MATI.. lebi...