~ apakah sulit mengucapkan kata peduli? ~
🍃
🍃🍃🍃
"Flo, stop flo... Ada polisi" ujar aden ketika melihat beberapa mobil polisi dari kejauhan dan sepertinya akan mendekat ke mereka.
"Anjing, sialan lo.. beraninya nyerang abang gue dari belakang, abis lo sama gue!" Ujar gadis itu dengan penuh amarah.
Bughhhh
Bughhh
"Flo ada polisi flo.." teriak kenan kali ini.
Lalu menarik tangan gadis itu untuk berhenti memukuli musuh nya yang sudah tergeletak hampir tidak sadarkan diri dengan hidung dan ujung bibir nya yang mengeluarkan darah.
Namun tidak menghentikan gadis tersebut yang terus memukuli musuh nya.
Mereka menghela nafas kasar.
Semua anggota geng grazie beberapa tertangkap oleh polisi dan beberapa juga ada yang berhasil melarikan diri termasuk kadavi.Sedangkan anggota counter! Tidak ada yang ingin beranjak pergi dari tempat nya sebelum flora ikut bersama mereka.
"FLORA!!" bentak diaz dengan sedikit berteriak dan nada suara yang terdengar kasar hingga membuat gadis itu dengan cepat menoleh dan pada akhirnya baru menyadari bahwa mereka mulai di kepung oleh polisi.
Hingga membuat flo dengan cepat berdiri dan hendak kabur, namun terlambat! Gadis itu sudah tertangkap hingga membuat semua anggota counter mulai menghela nafas kasar.
Namun berbeda dengan flora, gadis cantik itu hanya tersenyum dan mulai tertawa kecil menatap lawan nya yang tergeletak hampir tidak sadarkan diri karena ulah nya.
Sungguh...
Sepertinya tidak ada ekspresi wajah penyesalan dari gadis tersebut, bahkan! Ketika kedua lengan nya di pegang erat oleh polisi ia hanya tertawa dan tidak kenal takut sama sekali."Apa lo! Mau mati?" Ujar gadis itu menantang.
"DIAM KAMU!" bentak polisi tersebut, membuat flora diam dan masih tersenyum sinis menatap pemuda yang ia pukuli tadi membuat pemuda tersebut hanya mampu terdiam dan bergidik ngeri lalu menyesali perbuatan nya karena telah berurusan dengan perempuan yang cukup gila.
▪️
📍Kantor polisi
"Tawuran! Lo masih anak SMA?" ujar arsen dengan nada suaranya yang terdengar sangat tenang dan pelan.
"Maaf bang, tapi sumpah bukan gue yang mulai duluan bang. Counter gak pernah memulai keributan"ujar diaz cepat membuat arsen hanya bisa menghela nafas kasar menyikapi kelakuan dari adik bungsu nya tersebut.
"Gue gak butuh denger kalimat pembelaan buat diri lo sendiri, gue capek harus jadi wali lo dengan prestasi yang memalukan itu" ujar arsen membuat diaz terdiam karena mendengar kalimat menyakitkan yang keluar dari bibir abangnya tersebut.
"Maaf bang, gue gak akan ngulangin hal ini lagi" ujar diaz pelan, namun arsen malah mendecih kesal.
"Buktiin dengan sikap! Bukan cuma dengan omongan doang. Bokap udah terlalu malu karena lo" ujar arsen membuat diaz lagi-lagi hanya bisa bungkam.

KAMU SEDANG MEMBACA
GIVE UP(menyerah) ~ On Going
Teen FictionDIAZ COMEBACK 🍃 mereka benar... meski mempunyai ibu yang sama. bukan berarti mempunyai derajat yang sama pula. karena pada fakta nya. gue hanyalah anak haram, yang membunuh ibu gue sendiri. dan karena itu! gue pantas untuk MENDERITA dan MATI.. lebi...