🍃
🍃🍃🍃
"Bang rival?" Ujar diaz lalu mendapati tubuh rivaldi handoko yang merupakan sahabat dari abang nya alester.
"Kenapa chat gue gak lo buka dek? Di telpon juga gak pernah di angkat" ujar rivaldi sembari mendekati diaz yang berdiri di depan loket administrasi setelah diaz mengurus biaya perawatan nya.
"Liontin yang bunda kasih hilang bang! Gue gak kepikiran untuk balesin pesan dari lo sebelum kalung gue ketemu" jawab diaz membuat rival mulai membulatkan kedua mata nya karena cukup terkejut mendengar penjelasan yang keluar dari bibir diaz.
"Terus gimana. Kalung nya dah ketemu belum? Udah di cek belum di rumah atau di camp kalian? Cuma itu kalung itu kan satu-satu nya barang yang nyokap lo tinggalin buat lo dek?" Ujar rival bertanya tanpa henti dan sukses membuat diaz bertambah pusing
"Lo nanya bisa satu-satu gak sih bang? Kebiasaan!!" Ujar diaz kesal namun rivaldi hanya tertawa pelan menanggapi nya.
"Terus kalung lo udah ketemu dek?" Ujar rival lagi kembali bertanya.
"Alhamdulillah udah bang, untung gue masih ketemu orang yang nemuin kalung gue" ujar diaz sembari menunjukkan kalung yang melingkar di leher nya hingga membuat rival yang mendengar jawaban dari diaz apa lagi melihat kalung tersebut bisa bernafas dengan tenang lalu mulai tersenyum lembut.
"Syukurlah.."
"Ohh iya! Lo kenapa chat gue bang?" Tanya diaz
"Mau bahas kondisi tubuh lo dek! Apa lagi yang mesti gue khawatirin selain kondisi tubuh lo" jawab rivaldi
"Lo tau kan dek gimana kondisi tubuh lo sendiri! Kenapa jarang check up? Setelah di rawat di sini kemarin lo malah ngilang, bahkan gak ada kabar sama sekali" ujar rival
"Nanti papa tau bang kalo gue di rawat di rumah sakit ini, jadi gue gak mau kasih tau lo dulu" ujar diaz membuat rivaldi hanya bisa menghela nafas kasar mendengar jawaban dari pemuda tersebut.
"Gue ambil dua tempat praktek biar bisa tetep pantau kondisi lo diaz, tapi lo bahkan gak dateng ke sana buat check up kondisi lo" ujar rivaldi, sedangkan diaz hanya diam tidak mampu lagi menjawab.
"Apa obat yang abang kasih masih lo minum dek?" Tanya rivaldi.
Namun! Laki-laki itu lagi-lagi menghela nafas kasar ketika melihat diaz yang menggeleng kan kepala nya sebagai jawaban, dan hal itu benar-benar membuat rivaldi cukup frustasi melihat respon dari adik sahabat nya tersebut.
"DIAZ!! lo tau kan kalo Mycophenolic Acid benar-benar ngebantu lo selama ini, hidup dengan satu ginjal gak bisa ngebuat lo bisa ngejalanin hidup normal kaya dulu. Apalagi lo punya penyakit auto imun karena tubuh lo terjadi penolakan akibat transplantasi yang lo jalani 2 tahun lalu" ujar rivaldi lagi menatap jengah kepada diaz yang terlihat tidak perduli kepada kondisi tubuh nya sendiri.
"Gue gak ngerasain sakit akhir-akhir ini bang, jadi gak perlu konsumsi obat itu. Capek!!" Jawab diaz membuat rivaldi mulai mengepal kan kedua tangan nya dan terlihat cukup kesal akan jawaban yang diaz lontar kan.
"Lo bilang gak sakit. Tapi apa kemarin? Lo di rawat beberapa hari, dan itu karena tubuh lo bener-bener drop dek" ujar rival lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
GIVE UP(menyerah) ~ On Going
Ficção AdolescenteDIAZ COMEBACK 🍃 mereka benar... meski mempunyai ibu yang sama. bukan berarti mempunyai derajat yang sama pula. karena pada fakta nya. gue hanyalah anak haram, yang membunuh ibu gue sendiri. dan karena itu! gue pantas untuk MENDERITA dan MATI.. lebi...