21. perasaan suka

480 29 3
                                    

🍃

🍃🍃🍃

"Yaudah ayok!!" Ujar kaila.

Diaz tersenyum dan terlihat bersemangat sembari memasang kan helm yang di hiasi telinga berbentuk rubah ke kepala kailasha.

Membuat kaila tersenyum menatap diri nya dari pantulan kaca spion motor diaz karena melihat helm yang melindungi kepala nya, terlihat begitu lucu di penglihatan nya.

"Ini helm siapa yas? Lucu!"

"Punya lo kai" jawab diaz cepat

"Hahh?"

"Baru gue beli tadi kai, udah ahh! Lo buruan naik" ujar diaz cepat hingga membuat kaila dengan cepat pula menuruti permintaan dari pemuda tersebut.

▪️

Kaila berjalan pelan di samping diaz dengan kedua tangan mereka yang saling bertautan menggenggam satu sama lain.

Berulang kali gadis itu menepis tangan diaz menolak genggaman tangan pemuda tersebut.

Namun kata-kata yang keluar dari bibir pemuda tersebut membuatnya kehabisan kata-kata dan malah sukses membuat diri nya tersipu.

"Jangan pernah menolak di saat gue menggenggam tangan lo kai, karena...
Tangan lo ini terlalu mubazir jika gue anggurin"

"Diaz?" Panggil kailasha pelan.

"Hmm, kenapa kai?"

"Apa lo suka gue yas?" Tanya kailasha pada akhir nya hingga membuat diaz mulai menghentikan langkah nya dan menatap mata gadis itu sembari melepaskan genggaman tangan nya.

Pemuda itu terlihat terdiam cukup lama sembari memikir kan jawaban apa yang harus ia berikan kepada gadis tersebut.

Ia menyukai kailasha, bahkan sangat menyukai gadis yang ada di hadapan nya sekarang ini.

Baik dari sifatnya, wajah nya kebaikan hati nya bahkan semua yang ada pada gadis itu. Ia benar-benar menyukai nya.

Lebih tepat nya ia jatuh hati kepada gadis cantik yang saat ini menatap diri nya untuk menunggu jawaban.

Namun...

Jika ia jujur bukankah terlalu egois?

Sunggguh!!
Ia tidak takut andai saja gadis itu menolak perasaan nya, hanya saja ia takut kailasha akan membalas perasaan nya dan pada akhir nya ia akan melukai gadis itu, mengingat. . .

Bahwa sekarang, ia merasa tubuh nya tidak akan mampu untuk bertahan lama karena vonis yang ia terima dari rivaldi beberapa hari yang lalu.

"Yas, ardiaz?" Panggil kailasha sembari menggoyang kan lengan pemuda itu dengan lembut, dan sukses membuat diaz tersadar dari lamunan panjang nya.

"Iya kai, kenapa?" Tanya diaz, seolah-olah dia tidak mendengar pertanyaan dari gadis tersebut.

"Apa lo suka gue diaz?" Tanya kailasha lagi memperjelas pertanyaan nya, membuat diaz mau tidak mau harus menjawab pertanyaan dari gadis tersebut.

GIVE UP(menyerah) ~ On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang