10. haruskah membuka luka lama?

608 46 4
                                    

🍃

🍃🍃🍃

"Tapi yas..." Ujar agam tertahan.

"Gak ada kata tapi gam, gue tau kalo niat lo pada baik ke gue. Tapi buat zhia? Enggak sama sekali. Bahkan! Gue yakin, zhia masih trauma dengan tragedi yang pernah ia alami" ujar diaz memotong perkataan dari sahabat nya tersebut.

Agam menghela nafas pelan mencoba meredam emosi nya yang hampir tidak mampu ia tahan, ia kesal dan sangat marah terhadap sikap dani kepada ketua mereka, namun..

Apa yang di katakan diaz juga ada benar nya, dia juga harus memikirkan kanzhia juga.

Karena..
Trauma yang gadis itu alami bahkan tidak sebanding dengan amarah mereka sekarang.

Dan saat ini!
Mereka akan mencoba menahan amarah mereka sebisa mungkin, demi kebaikan kanzhia kedepan nya.

Namun...
Jika ketua mereka lagi-lagi di salahkan dan kembali menerima sikap buruk seperti tadi dari dani.

Maka! Jangan salahkan mereka jika kejadian pahit yang pernah terjadi kepada kanzhia akan berakhir buruk dan kembali membuka luka lama yang pernah di alami oleh putri tunggal mereka.

"Pada pulang gih.." ujar diaz pada akhirnya.

"Lo gimana yas. Tadi bang arsen kan yang ke sini? Kalo abang lo ngadu ke bokap lo gimana?" Ujar deon bertanya ke diaz

Ardiaz tertawa! Pemuda itu menanggapi deon seakan deon telah membuat lelucon untuk nya hingga membuat deon dan juga yang lain nya sedikit bingung akan sikap ketua mereka yang sangat sulit di baca.

"Sakit nih anak! Malah ketawa.." ujar jasver

"Bang arsen emang benci sama gue yon! Bener-bener muak mungkin ngeliat wajah gue, tapi dia gak akan mungkin ngaduin ke bokap kaya apa yang bang varo sama bang ale lakuin, karena dia bener-bener gak suka keributan" ujar diaz

"Terlebih lagi, kondisi tubuh dia yang memang kurang sehat karena cuma punya satu ginjal. Bang arsen bakal nahan emosi nya sendiri biar gak terlalu stres yang akan memicu kondisinya menjadi semakin memburuk" jawab diaz lagi melanjutkan kalimatnya hingga membuat deon, jasver dan agam mengangguk mengerti

"Syukurlah kalo gitu" ujar agam

"Gak coba bohongin kita kan yas?" Kali ini gavriel yang bersuara.

"Gak el! Bahkan ketika bang arsen ada di rumah, suasana bener-bener terasa damai. Karena bokap gue gak mau bang arsen sakit lagi" ujar diaz

"Hmm.."

"Meski mereka tau, stelah operasi pencangkokan tahun lalu. Tubuh bang arsen bakal baik-baik aja asal bisa menjaga pola makan dan olahraganya dengan baik" ujar diaz lagi dengan lirih.

"Dahhlah, mentak palak aku mekerke kelakuan bapak kau yas!" Ujar agam mencibir kesal.

Namun..
Tidak satupun dari ke empat sahabat nya tersebut, yang benar-benar bisa mengerti dengan apa yang pemuda itu katakan.

"Lo ngatain bokap gue gam?" Tanya diaz dengan tatapan penuh intimidasi dan sukses membuat agam cukup bergidik ngeri melihat tatapan dari diaz yang seperti ingin membunuh nya.

GIVE UP(menyerah) ~ On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang