9. mendapat masalah

580 40 6
                                    

🍃

🍃🍃🍃

"Jangan ngebantah" ujar arsen terdengar sangat tegas.

"Gue gak bisa ninggalin mereka bang, gue gak bisa lepas tanggung jawab sama anggota gue" ujar diaz dan di barengan anggukan kepala dari flora.

"Wali mereka bentar lagi dateng, lagian hanya tinggal beberapa di dalam sana" jawab arsen cepat.

"Gue bakal pulang setelah mastiin mereka semua bebas bang! Please izinin gue ya bang? Sekalian bawa flora pulang" ujar diaz

"Enggak bang, gue juga mau disini" ujar gadis itu protes

"Pulang flora zerina wilman" bentak diaz

"Kasar banget lo.." ujar arsen menatap tidak suka ke arah diaz yang saat ini terdiam.

"Zhia gimana bang? Dia seharusnya gak berakhir di sini. Kalo bokap kanzhia tau dia ada di sini, bisa habis dia bang" ujar flo membuat diaz hanya bisa tersenyum mendengar kalimat dari bibir gadis tersebut.

Ya!!
Semua yang flo katakan benar adanya.
Kanzhia!  Gadis itu selama ini tidak pernah ikut segala kegiatan fisik yang anggota counter biasa lakukan.

Baik itu belajar beladiri, ikut balapan atau bahkan seperti sekarang berakhir dengan bentrok sama geng lain.

Bukan tidak ingin, hanya saja...
Posisi kanzhia memberatkan diri nya sendiri jika ia ikut bergabung bersama geng counter dalam mencari masalah karena ia tidak ingin.

Sang papa mengetahui bahwa ia telah bergabung dengan geng counter dan pada akhir nya papa nya akan melarang nya untuk tetap bergabung bersama geng counter

Terbukti sekarang!
Di saat ia melupakan pendirian nya.
Bahkan ini baru kali pertama kanzhia bergabung bersama geng counter untuk berkelahi, tetapi gadis itu malah berakhir terjebak di dalam kantor polisi karena mereka

"Biar gue yang urus kanzhia flo, lo ikut pulang bang arsen sekarang" jawab diaz

"Seharus nya gue gak ajak zhia bang! Seharus nya kanzhia cuma cukup atur jadwal counter saja dan pengeluaran counter gak lebih dari itu"

"Kanzhia berbeda dengan gue. Gue masuk penjarapun gak akan ada yang khawatir dan marahin gue bang! Sedangkan kanzhia? Dia masih mempunyai kedua orang tua yang lengkap. Gak kaya gue yang udah di tinggal kedua orang tua gue sejak lama" ujar flo dan menunduk mencoba menahan isak tangis nya.

"Flora.."

"Flo!" Bentak arsen dan diaz secara bersamaan hingga membuat flo yang mendengar bentakan tersebut cukup terkejut

"Lo anggap apa gue sama bang arsen flo? Papa, bang ale sama Bang varo juga peduli sama lo" ujar diaz kesal

"Kakak yang khawatir flo, kakak yang bakal marahin lo kalo sampe lo di penjara. Dan kakak juga gak akan pernah maafin anak ini" ujar arsen menatap diaz dengan jengah

"Sudah hampir empat tahun kakak selalu ada untuk lo, dan rasa khawatir juga sayang kakak ke lo bakal terus ada dan gak akan pernah berubah" ujar arsen

"Maafin gue ya kak" ujar flora dengan menunduk dalam mulai menyesali kata-kata yang keluar dari bibir nya.

Arsen tersenyum dan tanpa sadar tangan nya terangkat mengusap rambut flora dengan lembut untuk memberi ketenangan kepada gadis tersebut.

Lalu mulai melingkarkan lengan nya kebahu gadis itu, untuk menuntun nya berjalan dan mengantar gadis itu pulang.

"Jangan cari masalah lagi, masalah lo aman di gue.. tapi kalo papa tau masalah lo gue gak perduli" ujar arsen  sedangkan diaz mulai tersenyum kecil mendengar suara arsen yang terdengar tegas namun terasa nyaman masuk ke telinganya.

"Siap bang .."

▪️

Plakkk...

Plaakkk

"Pahh.." protes kanzhia. Dan mencoba melepaskan kuncian pada tangan nya yang di pegang sang mama.

Diaz memegang pipi nya yang di tampar oleh dani, papa dari kanzhia.
Pemuda itu bahkan hanya diam dan sepertinya tidak ingin mengatakan apapun untuk membela dirinya sendiri.

"DIAM KANZHIA! papa tidak mengerti dengan jalan fikiran kamu. Status papa sebagai pejabat publik bisa saja di cap buruk karena kelakuan kamu yang bergaul dengan laki-laki berandalan ini" ujar pria itu lagi.

"Buk.." kata-kata gavriel terhenti di saat tangan diaz yang menarik tubuh nya, hingga membuat gavriel sedikit memundurkan langkah nya dan mulai menghela nafas pelan.

Karena ia mengerti, diaz.. hanya ingin ia diam.

"Pulang sekarang! Dan berhenti berkumpul dengan mereka semua" ujar pria itu menarik tubuh putri nya dengan sangat kasar hingga membuat zhia sedikit meringis akibat perlakuan dari sang papa yang cukup menyakiti nya.

"Maafin gue yas.." ujar kanzhia lirih bahkan hampir tidak bersuara.

Namun diaz masih mengerti dengan apa yang gadis itu katakan dari gerakan bibir nya, sehingga membuat diaz hanya bisa tersenyum menatap gadis itu dan menggeleng pelan mencoba bersikap bahwa ia baik-baik saja.

"Saya mohon kalian jauhi anak saya! Semenjak bersama kalian nilai ipk nya sedikit turun. Dan zhia bahkan selalu pulang telat waktu" ujar tari mama dari kanzhia.

Bahwa, wanita paruh baya itu bersuara dengan sangat lembut hingga membuat diaz mulai merasa bersalah, lalu menatap kepergian dari wanita itu dengan sendu.

"Mereka bakal berterimakasih sama lo! Seandainya mereka tau kalo lo udah nyelametin hidup putri mereka yas" ujar jasver dengan lirih.

"Apaan sih jas! Lo juga gav, mau ngomong apa lo tadi ke bokap zhia? Kan dah gue bilang. Jangan bahas masalah itu lagi demi kanzhia, demi kebaikan nya" jawab diaz membuat jasver dengan cepat mengangguk kan kepalanya memberi isyarat bahwa ia mengerti dengan perkataan yang diaz lontarkan.

Sungguh..
Jasver tidak berniat untuk kembali membahas masalah tersebut. Hanya saja, perlakuan kanzhia kepada ketuanya sangatlah keterlaluan.

"Bokap zhia keterlaluan yas, kita juga gak mau berada di posisi kaya gini. Bukan cuma bokap zhia! Bokap gue juga marah sama kelakuan kita yas. Tapi mereka gak pernah nyalahin lo, apa lagi mukul lo yas" ujar ian kali ini membuat jasver dan gavriel yang sebelumnya mendengarkan perkataann dari diaz.

Kembali tersulut emosi karena kata-kata yang ian lontarkan benar-benar terdengar cukup masuk akal.

"Padahal dah tenang yan, tapi lo malah komporin mereka lagi. Apa gak bisa berfikir dulu sebelum ngomong?" Ujar diaz kesal.

"Kali ini dengerin gue!" Ujar diaz lagi melanjutkan kalimat nya membuat gavriel, agam, deon, jasver dan juga ian yang masih ada di depan kantor polisi mulai diam lalu menatap diaz menunggu sang ketua untuk biacara.

"Mulai sekarang gak ada yang boleh bahas masa lalu kanzhia tanpa seizin gue dan juga kanzhia! Kecuali kalian memang benar-bener ingin membuka luka lama sahabat kita sendiri" ujar diaz terlihat sangat serius.

"Tapi yas..."

TBC

🔥 NEXT or NO? 🔥

GIVE UP(menyerah) ~ On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang