~ sistem kerja keluarga tidak hanya ada di saat membutuhkan, karena.
Mereka akan bergerak di saat saudara yang lain membutuh kan bantuan ~🍃
🍃🍃🍃
"Gak abis pikir gue sama lo yas!" Ujar ian di saat melihat diaz yang mencoba merampas kembali ponsel lipat nya yang di pegang jasver.
"Udah gue bawa ke tengah zona, tenang! Rank lo gak akan turun" ujar jasver dan meletak kan ponsel diaz ke atas nakas hingga membuat diaz hanya bisa menghela nafas pasrah.
"Apaan?" Tanya diaz kali ini dengan cukup kesal
"Lo mau pulang atau opname malam ini? Soalnya nunggu hasil CTscan nya beberapa hari lagi" ujar ikbal
"Pulang bal, dah cukup gue istirahat. Gue harus cari kalung gue lagi" ujar diaz
"GAK ADA! biar kita aja yang cari. Lo istirahat" bentak jasver namun mampu membuat diaz bungkam
"Diaz.. lo gak papa kan?" Ujar kanzhia yang baru saja masuk ke dalam ruang rawat diaz dengan panik setelah menerima kabar dari deon.
Tatapan Mata gadis itu terlihat khawatir menatap diaz karena melihat kondisi diaz yang punggung tangan nya di infus dan di pasang selang oksigen di hidung nya.
"Gak papa zhi! Cuma luka kecil" jawab diaz dengan tersenyum, hingga...
Plakkk..
"Flo.." teriak aden, sedangka. Diaz hanya memegangi kepala bagian belakang nya karena terkejut dengan pukulan tiba-tiba dari gadis tersebut ke kepala nya.
"Luka kecil apaan? Lo fikir gue bodoh bang" kesal flora namun sukses membuat semua orang bungkam dan mulai menelan saliva mereka kasar ketika melihat flo yang sudah di penuhi amarah seperti ini.
"Udah flo sabar! Diaz pasti gak kepengen juga buat lo khawatir kaya gini, lagian.. siapa juga sih yang kepengen celaka?" Ujar ian hingga membuat gadis itu sedikit lebih tenang.
"Udah ada kalian, kita pergi dulu yas! Lo di sini aja den temenin flo sama kanzhia buat jagain diaz. Kita mau balik ke sirkuit lagi buat cari kalung diaz" ujar agam
"Bentar!" Ujar diaz sembari memaksa diri nya untuk duduk setelah tadi di paksa flora untuk berbaring.
Diri nya mulai teringat sesuatu yang menurut nya bisa menjadi jawaban atas usaha nya untuk menemukan kalung milik nya.
"Kenapa yas?" Tanya yudha
"Kaya nya gue udah inget yon dimana terakhir kali kalung itu ada di gue" ujar diaz pada akhir nya hingga membuat semua anggota counter mulai terlihat bersemangat karena seperti nya mereka telah menemukan titik terang.
"Serius yas? Tempat nya dimana. Biar kita ke sana sekarang" ujar rainer bertanya kepada ketua nya tersebut.
"Jembatan penyebrangan tempat gue biasa ngilangin stress" jawab diaz.
"Okay yas, kita kesana sekarang" ujar agam dan beranjak dari tempat nya meninggalkan ruang rawat diaz di ikuti anggota counter yang lain kecuali diaz, aden, flo dan juga kanzhia.
KAMU SEDANG MEMBACA
GIVE UP(menyerah) ~ On Going
JugendliteraturDIAZ COMEBACK 🍃 mereka benar... meski mempunyai ibu yang sama. bukan berarti mempunyai derajat yang sama pula. karena pada fakta nya. gue hanyalah anak haram, yang membunuh ibu gue sendiri. dan karena itu! gue pantas untuk MENDERITA dan MATI.. lebi...