Point of No Return

7.6K 1.2K 190
                                    

Hestamma.



"Di Twitter, sih, yang paling ramai sekarang, Pak."

Gue mengulurkan tangan, meminta iPad yang ada di tangan Jeremy. Sejak foto-foto gue dan Laras di Singapore beredar luas di media, I am sure that this news will be extensively publicized.

Sampai sekarang, gue nggak tau apa ini bisa jadi sesuatu yang merugikan atau menguntungkan bagi kami berdua—gue lebihnya. Yeah, the desire to claim Laras in public is no secret to those close to me who are aware of our relationship. Selama orang lain belum tau soal hubungan kami, gue masih sering diliputi perasaan khawatir dan was-was, nggak tau untuk alasan apa.

Di samping gue, Jeremy mengarahkan jemarinya di atas layar iPad. "Beberapa respons positif juga kita dapatkan, isn't it something unexpected? Dan, sisanya, Bapak bisa tebak sendiri bagaimana respons masyarakat," katanya sambil menjauhkan jemari dari iPad yang sekarang sudah ada di tangan gue.

Oh... Jeremy cukup tanggap juga.

Gue menggeser beberapa screenshot dari Twitter yang isinya serupa—tentang pembahasan pemberitaan perselingkuhan yang terjadi di antara gue dan Laras.

Gue menggeser beberapa screenshot dari Twitter yang isinya serupa—tentang pembahasan pemberitaan perselingkuhan yang terjadi di antara gue dan Laras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
WEARING A CAT ON OUR HEADS (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang