"Terima kasih kau sudah menolongku," ucap Hyei pada pria yang kini tengah berbaring di ranjang rumah sakit.
"Justru akulah yang harus berterimakasih padamu. Kau sangat hebat karena berani melawan mereka."
Hyei tertawa pelan. "Aku hanya merasa bosan saja."
Pria tadi pun tertawa. "Oh, ya, siapa namamu?" Dia mengulurkan tangan. "Aku Kyung Soo, dari Ilysan."
"Ah, ya, hampir lupa. Aku Hyei, dari Gwangju."
"Oh, benarkah? Rupanya kau satu daerah dengan Hoseok-hyung."
Seketika dada Hyei berdesir saat mendengar nama itu disebut. Bagaimana bisa Kyung Soo mengenal Hoseok.
"Kau pasti tak asing dengan namanya. Di Korea, siapa yang tak kenal Hoseok salah satu member dari BTS, boyband paling terkenal saat ini."
"I-iya, tentu saja aku mengenalnya. Kau sendiri, apa hubunganmu dengannya?" tanya Hyei sedikit gugup.
"Kami ada di satu kesatuan yang sama, di sana ada Taehyung juga."
"Oh ...," jawab Hyei sekedarnya. Rupanya BTS tengah menjalani wamil.
"Sebulan lagi wamil kami selesai." Pria itu mengambil ponsel. "Tunggu sebentar, akan kuminta mereka datang, jadi kau bisa minta tanda tangan mereka berdua. Aku yakin ini akan jadi kesempatan yang langka buatmu. Karena setelah mereka kembali aktif jadi idol, kau tak akan punya kesempatan untuk mendekat." Kyung Soo tertawa. Sepertinya dia sangat bangga karena telah berteman dengan dua member BTS yang terkenal itu.
"Eh, tidak usah, aku ...." Hyei menghentikan ucapannya saat melihat Kyung Soo sedang menelepon seseorang. Seseorang yang tak pernah ingin dia temui lagi.
Kyung Soo mematikan ponselnya. "Mereka akan datang sebentar lagi, katanya tadi masih ada urusan." Pria itu meneguk segelas air yang bertengger di nakas. "Kebetulan kami ditugaskan di Gyeongsang. Kau pasti tau sejak beberapa bulan terakhir banyak laporan kasus kriminal yang melibatkan jaringan teroris, jadi kami harus ada di sini."
Hyei hanya manggut-manggut. Beberapa hari lalu, dari berita di media dia memang sempat melihat serangan penembakan membabi buta di Pohang. Dari kejadian itu dua puluh dua orang terluka dan lima orang meninggal dunia.
"Eh, kenapa diam saja?" Kyung Soo menepuk tangan gadis itu. Sesaat lalu dia melamun, merunut berbagai macam kejadian teror yang memang terjadi beberapa bulan ke belakang. Warga Pohang merasa tak aman, begitu pun wisatawan yang datang berkunjung ke sana.
"Aku, aku hanya terpikir kejadian tadi di bus. Kalau kau tak membantuku, mungkin aku sudah mati."
Kyung Soo terkekeh. "Aku hanya melaksanakan tugas. Kau benar-benar seorang warga yang baik dan sangat keren." Kyung Soo mengacungkan jempolnya.
Hyei tersenyum lalu melihat jam tangannya. Dia tersadar bahwa dia harus pergi sesegera mungkin dari sana atau dia akan bertemu dengan Hoseok dan mungkin kembali menjadi emosional.
"Kyung Soo, sepertinya aku harus pergi. Aku lupa kalau aku harus kembali ke toko dan mengantar pesanan pelanggan. Lain kali kalau kita bertemu kita bisa ngobrol lagi."
"Eh, tapi Hoseok Hyung dan Taehyung sebentar lagi datang."
"Sampaikan saja salamku pada mereka." Hyei pun bergegas meninggalkan ruangan itu. Langkahnya tergesa, hingga tanpa sengaja menabrak sosok pria yang baru saja membuka pintu ruangan. Tubuh Hyei terjerembab dalam pelukan pria itu.
Melihat pemandangan yang tak biasa itu, Taehyung hanya bisa mengulum senyum, lalu masuk ke ruangan meninggalkan Hoseok yang masih terjebak dengan Hyei. Taehyung menutup pintu dari dalam.
![](https://img.wattpad.com/cover/353562382-288-k467707.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pick Me, Baby
FanfictionPertemuan tak terduga membawa Hyei seakan-akan kembali ke masa lalu. Satu-satunya hal yang ingin dia hindari setelahnya adalah menghindari masa lalu terulang kembali, tapi takdir seakan-akan mempermainkannya. Makin menjauh, dia justru makin terjebak...