Bab 14

31 3 4
                                    

"Appa, ada cumi bakar, ayo ke sana." Hyei menarik tangan Hoseok ke arah penjual cumi bakar. Hoseok pun mengangguk dan mengikuti gadis itu. Malam ini adalah kencan pertama mereka setelah resmi berbaikan.

"Ayo, coba. Aaa ...."

Hoseok membuka mulutnya ketika Hyei akan menyuapkan sepotong cumi.

"Enak?"

"Hmm ... enak sekali."

Mata Hyei berbinar saat Hoseok berkata seperti itu. Dia memanggil penjual cumi itu, lalu berucap, "Bungkuskan dua porsi, ya."

"Tak mau makan di sini?" tanya Hoseok.

Hyei menggeleng. "Kita ke dermaga, boleh? Aku mau makan di sana."

"Tentu saja boleh. Ayo, kita ke sana."

"Hmm ...." Hyei mengangguk senang persis seperti bocah berumur lima tahun.

Pesanan Hyei selesai dan mereka melanjutkan perjalanan sambil bergandengan tangan. Dermaga tak jauh dari sana. Suara debur ombak mengiringi ayunan langkah kaki keduanya.

"Appa ...."

"Hmm ...," respons Hoseok.

"Berjalan-jalan di malam hari seperti ini kau baik-baik saja, kan?"

Hoseok mengusap kepala Hyei dengan lembut. "Kau jangan terlalu khawatir. Aku baik-baik saja." Pria itu tersenyum, lalu menarik Hyei dalam pelukannya. "Kau lebih manjur dari semua obat yang aku minum. Jadi tetaplah di sisiku."

"Gombal!" Hyei mencibir membuat Hoseok terkekeh.

"Tapi aku serius. Aku bahkan jadi lebih sehat setelah beradu peluh denganmu. Energiku pulih dengan cepat."

"Mau mu! Dasar mesum."

Hoseok terkekeh. Mereka telah sampai di dermaga, lalu keduanya duduk di salah satu tanggul penahan air laut.

"Kau belum melakukan fan meet setelah pulang dari wamil dan sembuh dari koma. Apa kau tak akan melakukannya? Semua member melakukannya beberapa hari setelah pulang." Hyei menatap Hoseok sambil memakan cumi. Sesekali dia menyuapi Hoseok yang masih tampak berpikir.

"Kurasa aku pun harus melakukan itu. Sekarang pasti sudah ada kasak-kusuk rumor tentang kita. Jadi, setelah liburan ini aku memang berencana melakukan fan meet, juga membuat pengakuan tentang kita."

Raut wajah Hyei mendadak murung. Dia menatap ke arah laut yang gelap gulita.

"Kenapa?" Hoseok menyentuh pucuk kepala gadis di sebelahnya. Hyei hanya menggeleng. "Aku mengerti kekhawatiranmu, tapi kita sudah berjanji untuk selalu baik-baik saja, kan?"

Hyei menoleh dan menatap Hoseok mencari keberanian di matanya. "Apa kau yakin?"

Hoseok menyentuh wajah gadis itu sebelum berkata, "Aku sangat yakin. Setelah fan meet, aku akan mengumumkan rencana pernikahan kita."

"Memang siapa yang mau menikah denganmu? Enak saja memutuskan sendiri." Kali ini Hyei mendengkus sebal.

"Jadi, kau tak mau menikah denganku?" Hoseok berpura-pura marah. "Baiklah, kalau kau tak mau, aku akan ajak salah satu Army yang datang di fan meet untuk menikah denganku"

"Awas saja kalau kau berani!" ancam Hyei sembari mendelik tajam.

"Artinya kau setuju menikah denganku?"

"Paboya!" pekik Hyei marah, lalu berdiri dan bersiap untuk pergi. Hoseok pun ikut berdiri, lalu memeluk gadis itu dari belakang.

"Kenapa kau marah? Apa salahku?" bisik Hoseok mesra.

Pick Me, BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang