Lee Dong Wook
55 Tahun
Ayah Ji EunPark Shin Hye
45 Tahun
Ibu Ji EunMobil Jungkook sampai di depan gerbang rumah utama keluarga Park. Seorang penjaga membukakan pintu gerbang untuk mereka. Ketika mobil memasuki halaman, Jimin memandangi rumah besar itu; ada rasa bersalah karena beberapa tahun terakhir dia jarang pulang untuk menemui neneknya. Dalam hati Jimin berjanji akan merawat dan menemani Neneknya selama dia berada di Korea.
"Ayah..., Ibu...! Lihat siapa yang datang! Ji Eun berjalan memasuki rumah sambil menarik tangan Jimin.
"Jimin'ie, selamat datang sayang, Bibi sangat rindu denganmu" Park Shin Hye memeluk Jimin dengan rasa sayang sambil mengecup dahinya.
"Mochi kecilku" Lee Dong Wook ganti memeluk Jimin sambil mencubit kedua pipinya.
"Paman... aku bukan kue dan aku sudah besar, sudah dewasa" Jimin mengusap-usap pipinya yang memerah.
"Iya...iya... tapi buat paman kau tetap Mochi kecil yang menggemaskan" Dong Wook mengacak-acak rambut Jimin.
Jimin menunjukkan wajah kesal, tapi malah terlihat lucu dimata mereka.Ji Eun dan Shin Hye hanya tertawa melihat tingkah laku Paman dan keponakan itu. Jungkook pun hanya tersenyum penuh arti melihat wajah Jimin yang terlihat kesal tapi menggemaskan. Jungkook tidak menyangka melihat Dong Wook yang biasanya terlihat tegas dan pendiam ketika menjalankan perusahaan bisa menggoda Jimin seperti itu.
"Yeobo, sudah berhenti mengganggu Jimin, dia masih lelah" tegur Shin Hye.
"Oh ya, kakek mengundang paman dan bibi sekeluarga untuk makan malam di rumah kami" kata Jungkook.
"Wah... apa Jimin boleh ikut?" tanya Ji Eun antusias.
"Eh... aku?" tanya Jimin
"Tentu saja, Jimin juga kan termasuk anggota keluarga kalian" Jungkook tersenyum ke arah Jimin.
"Aku harap kau tidak menolak undanganku ini Jimin'ssi" Jungkook memandang Jimin dengan intens.
"Ah... baiklah" Jimin berucap menyetujui.
"Terima kasih untuk undangannya Jungkook, kami sekeluarga pasti akan datang." ujar Dong Wook memastikan."Bibi... Aku ingin menemui nenek" pinta Jimin kepada Shin Hye.
"Ayo Jimin sayang! Kita menemui nenek dan setelah itu kau bisa istirahat." Shin Hye menuntun Jimin menaiki tangga menuju ke kamarnya yang ada di lantai dua.'Melihat pinggangnya yang ramping dan bokongnya yang sintal, aku masih tidak percaya kalau dia seorang pria' mata Jungkook tak lepas memandang Jimin.
"Baiklah Paman, Nuna... aku pamit pulang dulu" Jungkook berdiri dan berjalan ke arah pintu depan.
"Hati-hati Jungkook'ah dan terima kasih atas bantuannya hari ini" Ji Eun tersenyum manis.
"Sama-sama nuna" Jungkook masuk ke dalam mobil dan melambaikan tangannya.
Ji Eun memandangi kepergian Jungkook dengan perasaan berdebar. Sungguh dia bahagia sekali hari ini. Kedatangan mendadak Jimin ke Korea ternyata membawa keberuntungan untuk dirinya. Dia punya alasan untuk bisa lebih dekat dengan Jungkook hari ini.
Tapi kemana sepupu manisnya itu? Kenapa tidak turun juga. Apa masih di kamar neneknya atau sudah dikamarnya dan cosplay menjadi batu?
Ji Eun tahu betul kebiasaan tidur Jimin yang susah untuk dibangunkan. JI Eun pun bergegas naik ke lantai dua.TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
BIAR MENJADI KENANGAN
FanfictionJungkook yang akan bertunangan dengan Ji Eun tapi hatinya juga menginginkan Jimin.