Aktivitas bandara Incheon seperti biasa mulai dipenuhi dengan orang-orang yang akan berangkat dan tiba dari luar Korea.
Seorang gadis memperhatikan satu-persatu orang-orang yang melewati pintu kedatangan penumpang yang baru tiba dari Jepang.
Lee Ji Eun
25 Tahun
"Bagaimana nuna?" tanya seorang pemuda yang berdiri di sebelahnya.Jeon Jungkook
23 Tahun
"Belum Kook'ah" jawab Ji Eun.
"Bagaimana kalau nuna menunggunya di sana" Jungkook mengajak Ji Eun untuk duduk di salah satu kursi yang disediakan di bandara."Nuna tunggulah disini, aku akan membeli minuman" Jungkook beranjak pergi. Jungkook termasuk orang yang paling tak suka menunggu. Kalau bukan Ji Eun, saat ini dia pasti masih bergelung di tempat tidur atau menghabiskan waktu dengan membentuk otot-otot tubuh di gym pribadi yang ada di rumahnya.
Dia ditelepon Ji Eun untuk menemani menjemput sepupunya di bandara. Tentu saja dia tidak bisa menolak mengingat status mereka. Apalagi Ji Eun adalah seorang gadis yang baik, sehingga Jungkook tidak mau menyakiti hatinya dengan menolak permintaan gadis itu.
Dari arah berlawanan, seorang gadis tampak berjalan ke arahnya. Mata Jungkook mengamati dengan intens. Gadis itu tidak memperhatikannya, dia sedang berbicara di telepon dengan seseorang. Tampaknya dia juga sedang mencari-cari seseorang.
Ketika mereka berpapasan Jungkook bisa mencium wangi vannila dari parfum gadis itu. Bahkan ketika gadis itu sudah jauh melewatinya wangi vannila itu masih tertinggal di penciumannya.
"Wow" gumam Jungkook. Baru kali ini dia terpesona dengan penampilan seorang gadis tomboy. Gadis yang berpenampilan sexy dengan baju terbuka pun belum tentu membuatnya terpesona. Gadis tomboy tadi hanya mengenakan skinny jeans dan kardigan lengan panjang. Dia pun memakai benie yang menutupi sebagian rambut pirangnya. Tapi Jungkook akui wajah gadis itu cantik seperti boneka.
Park Jimin
23 Tahun
Setelah mendapat minuman yang diinginkannya, Jungkook bergegas kembali ke tempat Ji Eun menunggu. Dari kejauhan dia bisa melihat Ji Eun sedang berbicara sambil merangkul seseorang."Ji Eun Nuna!" panggil Jungkook. Ji Eun dan orang itu menolehkan kepala ke arah Jungkook. "DEG" jantung Jungkook berdegup. 'Bukankah itu gadis tomboy yang tadi?' Jungkook berjalan mendekati mereka sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Dia tiba-tiba merasa canggung dan salah tingkah.
"Oh ya... Kook'ah kenalkan ini adik sepupuku yang tinggal di Jepang, Park Jimin" Ji Eun memperkenalkan Jimin kepada Jungkook.
"Hai Jimin'ssi! Kenalkan aku Jeon Jungkook" sambil mengulurkan tangan ke arah Jimin.
"Hai! Jungkook'ssi senang bertemu denganmu" Jimin menyambut uluran tangan Jungkook sambil tersenyum.
Mereka berdua berjabat tangan."Tak kusangka Ji Eun nuna punya sepupu secantik ini" puji Jungkook tulus. Jimin dan Ji Eun saling bertukar pandang, tiba-tiba tawa mereka pecah. Jungkook bingung. Merasa jadi perhatian orang-orang di bandara Jimin menghentikan tawanya.
"Terima kasih Jungkook'ssi, tapi aku lebih senang kau puji tampan" Jimin berkata masih sambil tertawa, membuat kedua matanya menghilang membentuk sebuah garis seperti bulan sabit.
'Yeppeo' Jungkook terpesona.
'Eh... apa katanya tadi? TAMPAN?' Jungkook kebingungan."Jimin itu pria Kook'ah sama sepertimu, memang banyak orang yang salah mengira karena Jimin itu cantik untuk ukuran seorang pria" Ji Eun menjelaskan sambil menghapus airmata karena terlalu banyak tertawa.
Jungkook 'blank', 'orang dihadapan ku ini seorang pria? Kulit seputih susu, hidung mungil, bibir plump semerah ceri, wajah seperti boneka?' Batin Jungkook tak percaya. 'Tangannya juga mungil' Jungkook mengingat ketika dia berjabat tangan dengan Jimin.
Rasanya Jungkook ingin meninju wajahnya sendiri. Bisa-bisanya dia memuji pria lain cantik. Jangan salahkan Jungkook karena tidak melihat jakun Jimin, fokusnya terahlihkan karena menatap bibir plumpy Jimin ketika berbicara.
"Mianhae..." Jungkook menunduk karena merasa malu, "tidak apa-apa Jungkook'ssi" Jimin menepuk-nepuk pundak Jungkook.Mau bagaimana lagi, kenyataanya banyak orang yang mengira dia seorang gadis karena fisiknya yang mungil dan tubuhnya yang berlekuk. Jimin mempelajari tari kontemporer sehingga membuat postur tubuhnya elegan tapi tidak banyak orang yang tahu kalau dia juga pemegang sabuk hitam taekwondo.
"Ayo... kita ke rumah supaya kau bisa istirahat, nenek pasti senang kalau tahu kau datang mengunjunginya" ajak Ji Eun.
"Biar kubawakan kopermu Jimin'ssi" Jungkook mengambil alih koper dari tangan Jimin.
"Terima kasih Jungkook'ssi" Jimin tersenyum manis.Ji Eun dan Jimin berjalan di depan, sementara Jungkook mengikuti mereka dari belakang.
Sepanjang perjalanan menuju tempat parkir mobil, mata Jungkook tak lepas memandang bokong Jimin yang terlihat bulat menggoda.'Sepertinya aku perlu minum kopi' Jungkook menggeleng-gelengkan kepalanya.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
BIAR MENJADI KENANGAN
FanfictionJungkook yang akan bertunangan dengan Ji Eun tapi hatinya juga menginginkan Jimin.