5

503 43 3
                                    

Jimin memeriksa kembali penampilannya didepan cermin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jimin memeriksa kembali penampilannya didepan cermin. Ia termasuk orang yang sangat mempedulikan penampilan dari kepala sampai kaki. Katakanlah ia seorang perfeksionis. Apalagi malam ini ia pertama kali akan bertemu dengan dokter yang merawat neneknya. Mudah-mudahan saja dokter yang akan ia temui nanti berwajah tampan, Jimin terkikik geli dengan pemikirannya sendiri.

Setelah merasa tampilannya sempurna, Jimin menuju ke kamar neneknya. Setelah mengetuk pintu, Jimin memasuki kamar neneknya.

 Setelah mengetuk pintu, Jimin memasuki kamar neneknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nenek Jimin
75 Tahun

Didalam kamar ada Shin Hye sementara menyisir rambut neneknya. Nenek Jimin mempunyai masalah dengan jantungnya, sehingga seminggu sekali ia harus kontrol kesehatan dengan dokter jantung dan minum obat-obatan yang diberikan dokter itu. Karena jantungnya yang lemah, nenek Jimin untuk sementara duduk di kursi roda dan tidak diperbolehkan melakukan aktivitas yang berat.

"Jimin, cucu nenek kemarilah!" Nenek merentangkan tangan dan memeluk Jimin dengan erat.

"Nenek... aku sangat rindu padamu." Jimin balas memeluk nenek dan mencium pipinya.

"Kapan kau datang, kenapa tidak beritahu nenek?"

"Hehehe... aku ingin beri kejutan buat nenek, tapi tadi siang ketika aku sampai nenek sedang istirahat dan aku tidak ingin mengganggu istirahatmu nek" Jimin menjelaskan.

"Aigoo... lihatlah dirimu! Kenapa kau semakin cantik saja, benarkan Shin Hye?" Nenek menoleh ke arah Shin Hye.

"Benar Bu, bisa-bisa pacarnya nanti kalah cantik dengan dirinya" ujar Shin Hye mengiyakan.

"Nenek dan Bibi ada-ada saja, aku ini tampan bukan cantik" Jimin pura-pura merajuk. Nenek dan Shin Hye tertawa melihat ekspresi Jimin.

Jimin hanya tersenyum miris, ia tidak mungkin memiliki pacar, karena ia tidak tertarik dengan gadis manapun. Jimin menyadari bahwa ia mempunyai orientasi seksual yang berbeda ketika berumur 13 tahun. Ketika teman laki-laki sebayanya mulai tertarik dengan gadis, Jimin malah tertarik dengan seorang murid laki-laki pindahan dari Korea.

Ya, dia tidak akan lupa dengan cinta pertamanya Kim Taehyung. Walaupun hanya cinta monyet, tapi sangat membekas dihati Jimin.

Walaupun mereka sekelas, tapi mereka jarang bicara atau bertegur sapa. Jimin yang menyadari orientasi seksualnya berbeda menjadi pribadi yang tertutup. Jika di sekolah ia lebih senang menyendiri. Ia tidak banyak memiliki teman. Berbanding terbalik dengan Taehyung yang langsung populer di kalangan siswa apalagi siswa perempuan karena ketampanannya. Jimin hanya bisa melihatnya dari jauh, memperhatikannya secara diam-diam. Kemana Taehyung pergi para gadis menempelinya seperti perangko. Sampai mereka lulus Junior High School Jimin tidak pernah mengutarakan isi hatinya, ia mencintai dalam diam. Setidaknya ia punya kenangan mencintai seseorang.

"Jimin ayo! Taemin sudah datang" perkataan Shin Hye memutus nostalgia singkat Jimin.

Jimin mengambil alih mendorong kursi roda neneknya keluar dari kamar.

Jimin mengambil alih mendorong kursi roda neneknya keluar dari kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lee Taemin
27 Tahun

Seorang pemuda sedang duduk mengobrol dengan Ji Eun, diruang tengah. Melihat kedatangan Jimin dan neneknya, mereka langsung berdiri.

"Jimin perkenalkan ini Lee Taemin, dia yang akan mengantar dan menemani kau dan nenek ke klinik dokter Cha." Ji Eun menjelaskan.

"Hallo Jimin! Nenek apa kabar?" Ucap Taemin sopan.

"Hallo Taemin'ssi! Maaf merepotkan." Jimin menundukkan kepala.

"Ahh... tidak apa-apa. Senang bisa membantu. Nenek juga sudah kuanggap seperti nenek sendiri"

"Apa kita berangkat sekarang?" tanya Taemin meminta persetujuan Jimin.

Jimin menganggukkan kepalanya. "Bibi... Nuna... kami pergi dulu yah" Jimin berpamitan.

Ji Eun dan Shin Hye mengantar mereka sampai pintu depan. Taemin membantu nenek masuk ke dalam mobil. Taemin bahkan membukakan pintu mobil untuk Jimin. Jimin mengucapkan terima kasih sambil tersenyum menampilkan eye smilenya. Melihat itu, Taemin terpesona. Ia pun ikut masuk dan duduk dibelakang kemudi sambil tersenyum canggung.

Mobil pun melaju meninggalkan rumah utama keluarga Park.

TBC

BIAR MENJADI KENANGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang