Bertemu denganmu itu merepotkan sekaligus menyenangkan untukku, semoga Tuhan selalu mempertemukan kita berdua
—Aneesha Ayu Dira--
Setelah pulang ke rumah, segera Anesha menghampiri ummah di ruang TV. Sesampainya disana, dia tak melihat keberadaan ummahnya lagi. Akhirnya Anesha memutuskan untuk mencarinya di kamar Ummah dan Abinya.
"Ummah, Anes udah pulang," ucap Aneesha sembari mengetuk pintu kamar Ummah. Tak ada jawaban dari dalam sana.
"UMMAH!" teriak Aneesha kencang, tak lama pun pintunya terbuka.
"Hust, kenapa Anes teriak teriak," bingung Halwa-Ummah Aneesha, Aneesha pun merengek kecil kepadanya.
"Kenapa kamu ini?" tanya Halwa kebingungan.
"Anes tadi lupa bawa ponsel dan uang, Ummah. Tapi Anes tetap makan disana soalnya di bayarin sama cowok," terang Aneesha, membuat Halwa mengerutkan keningnya.
"Cowok? Kamu keluar sama siapa Anes? Kamu punya pacar?" tuduh Halwa, Aneesha menggeleng.
"Anes gak boleh pacaran dulu! Kalau memang Anes suka sama dia, coba Anes suruh dia ke sini, kenalan sama Abi sekalian Khitbah⁶!" ucap Halwa dengan tegas.
⁶Lamaran.
"Bukan ihh Ummah ... aku pun tak tau dia siapa, kita baru saja bertemu tadi," Aneesha menyanggah ucapan Halwa sembari melipatkan kedua tanganya di dada.
Aneesha memalingkan wajahnya, "Suudzon Ummah, gak baik!" sungut Aneesha sembari beranjak pergi menuju kamarnya.
"Terus cowok tadi siapa, hah?" desak Halwa, terus saja mengikuti langkah kaki putrinya itu.
Halwa menahan langkah Aneesha lalu memegang pundaknya,"Beneran baru kenal? Kamu gak lagi bohongin Ummah, kan?" tanya Ummah membuatnya sedikit kesal.
"Jodoh Anes," ucap Aneesha asal, membuat Halwa melotot ke arahnya. Belum sempat Halwa berbicara lagi, Aneesha langsung lari masuk ke dalam kamarnya dan langsung mengunci pintunya.
"ANES JANGAN BECANDA KAMU!" Aneesha tertawa mendengar teriakan Ummah. Aneesha pun merebahkan badannya ke kasur. Tak lama aku pun terlelap dalam tidurku.
---
"ANES BANGUN NES, MAGRIB!" Suara teriakan Halwa begitu nyaring sehingga membuat Aneesha langsung terbangun.
"Iya Ummah," balas Aneesha seadanya, namun tak kunjung bangun dari tidurnya.
Tak lama Aneesha mendengar suara pintu yang terbuka, namun Aneesha masih tak menggubrisnya. Sampai Aneesha mendengar suara seseorang.
"Bagus, anak gadis gak boleh tidur magrib apalagi yang sedang datang tamu," Mendengar suara itu, Aneesha langsung bangkit berdiri dan berlari ke kamar mandi.
"Kenapa bangun, terusin aja sampai pagi," Meski sudah di dalam kamar mandi Aneesha masih dapat mendengar sindiran Kahfi- Abi Aneesha.
"MAAF ABIII," tawa Aneesha meledak begitu saja, membuat Kahfi kesal. Meskipun kesal, Kahfi tak pernah kasar kepada putrinya. Ayah idaman bukan?
Selesai mandi Aneesha, segera Aneesha keluar kamar menemui Kahfi. Hari ini Aneesha mendapati tamu datang bulannya hari ke-3, sehingga dirinya tak bisa menunaikan kewajibannya untuk saat ini.
"Abi," sapa Aneesha. Kahfi hanya melirik, masih kesal dengan Aneesha.
"Abi, tadi Anes ketemu sama jodoh Anes," Respon Kahfi tak jauh berbeda dari Halwa.
Melotot langsung ke arah putrinya. Kahfi tak salah dengarkan? Putrinya mengatakan jika dia bertemu dengan jodohnya.
"Siapa?" tanya Kahfi heran, dia segera mendekat ke arah Aneesha.
![](https://img.wattpad.com/cover/354029391-288-k309328.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintailah Aku, Mas Santri! [TERBIT]
Fiksi Remaja~SEASON 1~ BACA YANG INI DULU YA, BARU KE YANG LIVING WITH MAS SANTRI! THANKYOU Aneesha, seorang gadis yang sedikit pendiam. Dia menyukai seorang laki-laki yang bernama Muhammad Faris Alfatih. Aneesha tau jika dia merupakan lulusan pondok, maka dari...