CHAPTER 17

1.4K 129 21
                                    

UPDATE!!!

Ayo semua merapat! Siapa yang udah nunggu chapter ini? mana suaranya?

Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁

Vote comment share

Follow recommend

Love,

DyahUtamixx

Jangan lupa berikan tip sebagai bentuk apresiasi kalian pada ALUNA dan supaya aku dapat terus bersemangat. Kalian bisa berikan tip lewat trakteer (@ dyah-utami2) atau lewat Karyakarsaku (@ DyahUtami25) 😁😁

⚠️  Ada adegan 18+ ya guys yaaa~

Dengan tatapan polos serta bingung, Aluna mencoba menatap lurus mata Arles yang telah berubah menjadi hitam pekat, tapi tidak sanggup menatap lama dan dengan perlahan menurunkan tatapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan tatapan polos serta bingung, Aluna mencoba menatap lurus mata Arles yang telah berubah menjadi hitam pekat, tapi tidak sanggup menatap lama dan dengan perlahan menurunkan tatapannya. Dia menarik napas saat tangan Arles mulai meremas buah dadanya posesif. Seketika tubuhnha merespon dan bergetar. Setruman yang muncul tiap kali kulit mereka bersentuhan membuat Aluna tidak bisa berpikir jernih.

Kedua tangannya mencengkram kemeja yang Arles kenakan dengan kuat dan aroma feminim yang berasal dari tubuhnya sendiri mulai menguar di sekeliling, memberitahukan respon tubuhnya pada Arles. Dia merinding menyadari seringai di wajah Arles dan dengan sekuat tenaga Aluna mencoba untuk tidak menunjukkan kegugupannya.

Lalu dengan suara yang kecil dia bertanya, "aku sungguh tidak mengerti maksudmu. Provokasi apa? Aku tidak melakukan apapun untuk memancing kemarahan darimu." Aluna terkesiap saat remasan tangan Arles pada buah dadanya semakin kuat mendengar jawabannya yang mungkin terdengar menantang. Tubuhnya semakin bergetar ketika Arles menyungkirkan pakaian dalam yang membungkus dua buah dadanya sebelum mengusap putingnya dengan lembut, memunculkan gelenyar panas di dalam tubuhnya.

Aroma feminimnya semakin kuat tercium dan dia bisa mendengar dengkuran puas berasal dari dada Arles. "A-arles ... ini ... hnngh!" Aluna menahan napas ketika merasakan sesuatu menekan area intimnya. Matanya melebar dan secara spontanitas menatap Arles dengan mata yang berkaca-kaca. Sinar senja semakin membuat manik mata Aluna bersinar indah.

Seringai di wajah Arles meluntur dan membentuk garis tipis. Manik mata yang berubah hitam pekat itu terfokus pada mata Aluna sebelum turun ke dada Aluna yang bergerak naik turun dengan tempo cepat. "Lalu apa yang kau lakukan bersama male-wolf itu?"

"Aku hanya sedang melakukan tugas yang kau berikan! Dia satu-satunya orang yang mau menjadi-akh!" Aluna memekik ketika merasakan pukulan cukup keras di bokongnya.

"Apa kau pikir aku tidak akan menyadari kemesraan kalian. Apa kau menginginkannya menjadi soulmatemu ... mate?"

"Tunggu. Apa yang kau-Arles!" Aluna memekik saat merasakan kembali pukulan di bokongnya dan tubuhnya melengkung saat merasakan gigitan cukup keras di lehernya yang Arles berikan, menunjukkan kekesalan sekaligus keposesifan pria itu padanya. Sikap yang wajar seorang werewolf tunjukkan jika melihat pasangan mereka bersama yang lain. "Kenapa ... kau seperti ini? Aku mencarimu untuk ..." Aluna semakin meremas kemeja Arles karena pria itu mulai memberikan ciuman seringan bulu di seputar lehernya yang sudah dipastikan akan meninggalkan jejak merah basah. "Arles. Hentikan!"

Aluna : The girl who mated to the RoyaltyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang