Chapter 36

428 56 37
                                    


UPDATE!!!

Ayo semua merapat! Siapa yang udah nunggu chapter ini? mana suaranya?

Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁

Vote comment share

Follow recommend

Love,

DyahUtamixx

Jangan lupa berikan tip sebagai bentuk apresiasi kalian dan supaya aku dapat terus bersemangat. Kalian bisa berikan tip lewat trakteer (@ dyah-utami2) atau lewat Karyakarsaku (@ DyahUtami25)😄😄


"Aluna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aluna." Seseorang memanggil Aluna ketika dia hendak masuk ke dalam mobil. Sejenak matanya melirik ke arah Kenneth sebelum berbalik dan menatap ke arah dimana asal suara berada. Dahinya mengerut samar saat manik biru kristal miliknya menangkap siluet seseorang bersembunyi di balik pepohonan taman istana. Dia membuka mulut hendak bertanya siapa yang telah memanggilnya, ketika sliuet tersebut bergerak dan berjalan menghampiri dirinya.

Sontak seluruh prajurit Bluewood Pack yang bertugas menjadi pengawal dirinya beserta keluarganya menggeram dan bersiap menyerang apabila orang tersebut adalah ancaman, namun yang tidak semua orang duga, ketika siluet tersebut perlahan menjadi seorang wanita seiring dengan cahaya istana yang menerangi figur tersebut yang bergerak menjauh dari kegelapan.

Mata Aluna mengerjap bingung sebelum bergumam, "Flo?" Dia kembali melirik Kenneth, meminta persetujuan untuk mendekati wanita itu, dan ketika dia melihat kepala sang ayah mengangguk sebelum masuk ke dalam mobil, Aluna berlari menghampiri Florencia dan menarik wanita itu dalam pelukan sebelum bertanya, "apa yang kau lakukan disini?"

Florencia mengeluarkan sesuatu dari dalam kantungnya dan meraih tangan Aluna, membalikkan tangan wanita itu sehingga telapak tangan yang menghadap atas, kemudian meletakkan barang tersebut di telapak tangan Aluna. "Kau akan langsung kembali ke teritori, jadi aku ingin membuat sesuatu yang bisa dijadikan kenang - kenangan dan akan mengingatkanmu padaku."

Seketika mata Aluna langsung berkaca-kaca saat melihat gelang manik biru sederhana buatan tangan Florencia berada di atas telapak tangannya. Dia mengepalkan tangannya, menggenggam gelang tersebut dengan sekuat tenaga seraya mengalihkan tatapan mata dari tangannya ke wajah Florencia. Dia kembali memeluk teman—tidak, tapi sahabatnya dengan begitu erat. "Terima kasih, Flo."

Florencia mengangguk lalu melepaskan tangan Aluna dan menunjukkan pergelangan tangannya sendiri seraya menyeringai lebar. "Lihat, aku juga menggunakan gelang yang sama denganmu."

Saat itu juga, Aluna melirik gelang di tangan Florencia dan tertawa melihat gelang manik biru yang sama dengan miliknya. Tanpa pikir panjang Aluna memakai gelang yang Florencia berikan dan menunjukkan tangannya pada wanita itu. Mereka kembali berpelukan sebagai perpisahan, berjanji akan saling mengunjungi sebelum akhirnya mengucapkan selamat tinggal.

Aluna : The girl who mated to the RoyaltyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang