UPDATE!!!
Ayo semua merapat! Siapa yang udah nunggu chapter ini? mana suaranya?
Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁
Vote comment share
Follow recommend
Love,
DyahUtamixx
Jangan lupa berikan tip sebagai bentuk apresiasi kalian pada ALUNA dan supaya aku dapat terus bersemangat. Kalian bisa berikan tip lewat trakteer (@ dyah-utami2) atau lewat Karyakarsaku (@ DyahUtami25) 😁😁
Dalam hitungan menit, mereka semua tiba di apartemen Chase yang ada di gedung asrama, menempatkan Aluna di kamar lama wanita itu sebelum dengan sigap menyiapkan air hangat di dalam bathtub. Aluna sendiri berusaha menenangkan diri dan sesekali menghapus air mata, bahkan Florencia yang berusaha untuk membantu dirinya tenang, mulai kewalahan karena menyadari kesedihan temannya tidak akan mereda. Vallan sendiri yang secara diam-diam bertugas sebagai mata dan telinga Arles, menjaga Aluna menggantikan Arles, sekaligus khawatir pada Aluna sebagai teman, memilih berdiri menyender di dekat pintu. Sekilas matanya mengedar, memperhatikan kamar tidur yang masih memiliki aroma alami dan khas Aluna bercampur dengan Bluewood Pack, sebelum mengalihkan tatapan ketika mendengar suara Chase yang penuh urgensi. "Aluna, bersihkan dirimu. Aku akan berbicara pada Mark—"
Aluna mendecak pelan dan bergumam dengan suara serak, "kau terlalu berlebihan. Mark tidak perlu tahu apa yang terjadi." Karena dia bisa menebak reaksi kakak tertuanya dan akan menarik semua perjanjian mereka, memaksakan dirinya kembali hanya karena perundungan sepele seperti ini. Lagipula Aluna tidak selemah yang mereka bayangkan. Dia putri seorang Alpha dan jika suatu saat Lilian meminta duel padanya untuk memperebutkan Arles, dia yakin akan memenangkan pertarungan. Aluna melepaskan kalung sihir penyamaran, membuat penampilannya berubah kembali seperti semula dan Florencia dengan inisiatif membantu Aluna yang ingin membersihkan diri.
"Bisa tinggalkan kami sebentar? Jika ingin bicara, kita bisa lakukan setelah Aluna sudah selesai membersihkan diri," ujar Florencia dengan senyum masam, lalu tanpa memperdulikan usaha Chase yang menolak untuk keluar, dia memberikan tanda pada Vallan agar dapat menyeret Chase pergi. Setelah pintu tertutup, dia membantu Aluna membuka pakaian dan sesaat tertegun melihat bekas gigitan di leher serta jejak memerah basah di seputar area tersebut serta tulang selangka Aluna. "Aluna ... ini ..."
Aluna menundukkan kepala seraya mengusap bekas gigitan Arles dengan lembut. Ketika jemarinya menyentuh bekas yang sampai sekarang belum pulih tersebut, tubuhnya langsung menggigil dan merinding. Dia sempat bertanya-tanya mengapa bekas gigitan Arles yang bahkan berupa gigitan biasa dan bukan gigitan klaim belum menghilang. Padahal seharusnya dalam hitungan menit gigitan itu akan hilang karena sistem pemulihan di tubuhnya yang cepat, tapi Aluna tidak memikirkan itu semua lebih jauh, karena dia akui merasa senang melihat gigitan Arles menghiasi lehernya tiap dia bercermin. Aluna menarik napas dan bergumam, "Arles yang memberikannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Aluna : The girl who mated to the Royalty
Manusia SerigalaDark Fantasy Romance. Werewolf story Only for 21+ #1 in werewolf "The Villain isn't supposed to be King." -Rina Kent __________________________________________ Aluna hanya memiliki rencana yang sederhana. Pergi ke akademi kerajaan selama satu tahu...