Chapter 22

1K 104 22
                                    

UPDATE!!!

Ayo semua merapat! Siapa yang udah nunggu chapter ini? mana suaranya?

Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁

Vote comment share

Follow recommend

Love,

DyahUtamixx

Jangan lupa berikan tip sebagai bentuk apresiasi kalian pada ALUNA dan supaya aku dapat terus bersemangat. Kalian bisa berikan tip lewat trakteer (@ dyah-utami2) atau lewat Karyakarsaku (@ DyahUtami25) 😁😁

 Kalian bisa berikan tip lewat trakteer (@ dyah-utami2) atau lewat Karyakarsaku (@ DyahUtami25) 😁😁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak terasa kelas yang berlangsung selama dua jam akhirnya berakhir tanpa ada insiden apapun. Selama Arles menerangkan, selama itu juga seluruh siswa di dalam kelas diam memperhatikan. Tentu Aluna juga diam dan melihat lurus ke podium pengajar, namun kepalanya begitu kosong dan hampa, sedangkan matanya menyorot sosok pria itu dengan begitu sendu. Tiap kali dia mencoba untuk fokus, suara baritone Arles yang dalam dan khas membuat hatinya terasa begitu nyeri dan jiwa serigalanya melolong sedih. Suara pria itu terus saja mengingatkan mereka bagaimana dengan begitu mudah dan dinginnya soulmate mereka mengucapkan kalimat sumpah tersebut.

Padahal dia sudah berusaha keras selama beberapa hari terakhir untuk menghadapi momen ini. Menenangkan hati dan jiwa yang kesakitan, mengobati luka yang pria itu torehkan, berusaha untuk melupakan segalanya agar dapat melanjutkan hari dan tidak lagi terpengaruh dengan kehadiran pria itu. menguatkan dirinya sendiri serta jiwa serigalanya, karena bagaimanapun juga mereka tidak bisa menghindari Arles selamanya, akan ada waktu dimana mereka saling berhadapan. Entah itu ketika menjadi pengajar serta siswa, maupun di acara formal saat dirinya menjadi perwakilan Bluewood Pack mendampingi sang ayah.

Namun sayangnya, semua usaha yang dia lakukan selama beberapa hari terakhir, memuaskan diri untuk menangis dan mengutuk Arles, tidak mampu membuatnya dapat tampil dengan kuat di depan pria itu. Bersikap seolah semua baik-baik saja dan mereka hanyalah dua orang asing yang tidak saling mengenal.

Tidak.

Jika saja tidak ada siswa lain di dalam ruangan kelas, mungkin dia akan langsung menghampiri Arles. Menangis dan mencoba untuk berbicara pada Arles, meminta penjelasan kepada pria itu tentang semua yang terjadi. Alasan pria itu mengalami perubahan pikiran secara tiba-tiba setelah menjanjikan sesuatu yang penuh akan harapan. Bahkan dia akan menuntut maksud percakapan diantara pria itu dengan Chase yang sampai sekarang masih mengganjal di dalam hatinya, karena Aluna sadar betul perubahan di diri Arles setelah mendengar ucapan Chase.

Aluna menggertakkan gigi. Dia harus menahan kedua kakinya kuat-kuat agar tidak bergerak dan tetap pada posisi. Berusaha dengan sekuat tenaga untuk tidak berdiri dari kursi lalu berjalan ke arah pria itu. Aluna harus tampil layaknya seorang 'Evelyn' disaat hatinya tengah bergejolak meminta untuk berlari ke arah Arles.

Aluna : The girl who mated to the RoyaltyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang