Chapter 31

997 74 10
                                    


UPDATE!!!

Ayo semua merapat! Siapa yang udah nunggu chapter ini? mana suaranya?

Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁

Vote comment share

Follow recommend

Love,

DyahUtamixx

Jangan lupa berikan tip sebagai bentuk apresiasi kalian dan supaya aku dapat terus bersemangat. Kalian bisa berikan tip lewat trakteer (@ dyah-utami2) atau lewat Karyakarsaku (@ DyahUtami25)😄😄

PS : Chapter Full Mature Version (21+) untuk chapter ini sudah tersedia di Karyakarsa (@ DyahUtami25), bagi yang ingin membaca, bisa langsung ke karyakarsaku ya, dan bisa skip chapter ini di wattpad 😉

PS : Chapter Full Mature Version (21+) untuk chapter ini sudah tersedia di Karyakarsa (@ DyahUtami25), bagi yang ingin membaca, bisa langsung ke karyakarsaku ya, dan bisa skip chapter ini di wattpad 😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aluna tersenyum mendengar ucapan Arles yang terdengar seperti sumpah di telinganya, namun dia harus menahan diri dan menggelengkan kepala. Kedua tangannya diletakkan di dada Arles dan mendorong pria itu pelan. "Hmm ... tapi sayangnya seberapun aku tergodanya dengan dirimu, kita tidak bisa melakukannya disini."

"Kenapa?"

"Arles, ini bukan—" kalimatnya tidak selesai karena Arles memotongnya dengan kecupan singkat di bibir. Matanya membulat saat melihat manik mata Arles berubah, menunjukkan niat pria itu padanya. "Kau—"

"Haruskah aku berhenti?"

"Kita benar akan melakukannya disini?" Tanya Aluna dengan nada tidak percaya, meskipin begitu napasnya menderu penuh antisipasi. Kemudian dia menatap sekeliling ruangan sebelum mengarahkan tatapannya kembali Arles dengan tatapan ragu. Arles tersenyum menggoda dan membenamkan wajah di ceruk lehernya. "Arles ..."

"Aku sangat menginginkanmu, my mate."

Seluruh tubuh Aluna gemetar dan tangannya bergerak mencengkram lengan Arles kuat, menancapkan kuku-kukunya disana. Tas yang dibawanya telah jatuh dengan suara cukup keras ke lantai, namun baik dirinya maupun Arles tidak satupun ada yang peduli dengan hal tersebut, karena keduanya sibuk meresapi kehadiran sekaligus kehangatan masing-masing. Sentuhan yang sensual serta panas menggoda yang diberikan Arles pada dirinya, membangkitkan sisi primitif yang ada di dalam dirinya, mendorong logikanya menjauh dan mengalah pada nafsu. Mendengar ucapan Arles, membuat Aluna merasa berada di atas awan, bahkan dia bisa melihat jiwa serigalanya menjulurkan lidah dengan deru napas yang cepat. Bahkan dia bisa merasakan jantungnya berdegup semakin keras hingga terasa seperti akan meledak.

Lalu pada akhirnya Aluna luluh dalam bujuj rayuan pria itu, memberikan apa yang pria itu inginkan. Mereka bercinta dengan begitu intens seolah melampiaskan kerinduan yang dirasakan masin-masing, dan sekaligus menghilangkan rasa haus karena tidak dapat saling menyentuh dengan leluasa dan bebas.

Beberapa waktu kemudian, setelah sesi panas mereka berakhir, Arles yang berada di atas tubuh Aluna, bergerak kembali mencari posisi nyaman, menggesekkan pipi di kulit Aluna dan meletakkan kepalanya tepat di atas dada Aluna dimana jantung wanita itu berdetak, rambut Arles menggelitik dada Aluna, membuat wanita itu tersenyum geli. "Astaga. Kau tahu aku tidak bisa berkonsentrasi dan menjalani hari-hari tanpa memelukmu seperti ini."

Aluna : The girl who mated to the RoyaltyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang