CHAPTER 15

1.5K 126 53
                                    

UPDATE!!!

Ayo semua merapat! Siapa yang udah nunggu chapter ini? mana suaranya?

Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁

Vote comment share

Follow recommend

Love,

DyahUtamixx

Jangan lupa berikan tip sebagai bentuk apresiasi kalian pada ALUNA dan supaya aku dapat terus bersemangat. Kalian bisa berikan tip lewat trakteer (@ dyah-utami2) atau lewat Karyakarsaku (@ DyahUtami25) 😁😁

btw maafkan aku yang baru update ya guyssss huhu 🙏🙏😭 kemarin-kemarin aku sakit dan setelah sembuh, aku sibuk dengan dunia nyata, jadi sebagai gantinya aku update chapter ini panjang biar kalian puas xoxo


btw maafkan aku yang baru update ya guyssss huhu 🙏🙏😭 kemarin-kemarin aku sakit dan setelah sembuh, aku sibuk dengan dunia nyata, jadi sebagai gantinya aku update chapter ini panjang biar kalian puas xoxo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dua minggu kemudian
Royal Academy, Royal Pack.

Aluna berjalan di koridor menuju kelas pertamanya di hari senin dengan langkah ringan serta senyum kecil yang terukir di bibir. Suasana hatinya yang baik, membuat setiap langkah yang dia ambil terasa begitu ringan. Dia bertekad tidak ada yang dapat membuat hari pertamanya di akademi menjadi buruk. Apalagi saat dirinya menuntut ilmu dengan identitas aslinya, Aluna hanya mendapat waktu singkat sebagai murid, jadi dia harus memanfaatkan semaksimal mungkin kesempatannya kali ini dalam menuntut ilmu di akademi. Dia juga akan mencari kesempatan agar bisa berbicara dengan Arles, membujuk pria itu untuk tidak menyerah pada ikatan mereka yang bahkan belum dimulai. Aluna membetulkan tas punggung yang menggantung di pundaknya dengan hati-hati. Tas yang dibawanya saat ini penuh dengan buku diktat serta alat tulis, dan tentu saja semua dokumen mengenai identitas barunya di akademi. Memang terasa berat bagi sebagian orang, namun bagi dirinya yang memiliki darah seorang Alpha, barang yang dibawanya terasa begitu ringan seperti kapas, jadi dia sama sekali tidak merasa kesulitan.

Langkahnya tehenti sejenak ketika dia melewati sebuah koridor dimana sa;ah satu dindingnya terbuat dari kaca. Aluna memperhatikan pantulan dirinya dari kaca, dan sekali lagi menyadari betapa berbeda penampilannya dengan dirinya yang asli, menandakan bahwa sihir penyaaran bekerja sempurna tanpa ada kecacatan karena bayangannya sendiripun ikut berubah. Tangan Aluna perlahan terangkat dan mengusap area dimana kalung penyamaran melingkar manis di leher. Aluna memperhatikan dirinya sendiri seraya menghela pelan. Rambut pirang sebahu, manik mata hijau, wajah yang berbeda, postur tubuh hingga aset di tubuhnya pun semua berubah, yang tidak berubah hanyalah pancaran serta sorot di matanya. Apa yang dilihatnya saat ini sekali lagi menjadi penanda bahwa semua ini adalah nyata dan bukan sekedar mimpi. 

Seketika ingatannya kembali berputar ke dua minggu yang lalu. Setelah pembicaraan dengan Marcus, dua hari kemudian rencana mulai berjalan. Dia mengucapkan perpisahan pada teman sekelasnya serta para guru serta pengurus akademi. Sebagai penguat alibi mengenai kondisinya, Florencia mendandaninya dengan make-up agar membuat wajahnya terlihat pucat pasi. Setelah itu, dia pergi dengan Marcus menggunakan mobil. Sesampainya di wilayah netral, dia bertemu Vallan, memakai kalung sihir penyamaran dan dia kembali datang ke akademi dengan identitas berbeda. Bahkan saat di dalam kamar dormitory dimana Florencia menunggu kedatangannya, rasa berdebar yang dirasakannya selama perjalanan belum mereda sama sekali.

Aluna : The girl who mated to the RoyaltyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang