Chapter 32

702 81 26
                                    

UPDATE!!!

Ayo semua merapat! Siapa yang udah nunggu chapter ini? mana suaranya?

Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁

Vote comment share

Follow recommend

Love,

DyahUtamixx

Jangan lupa berikan tip sebagai bentuk apresiasi kalian dan supaya aku dapat terus bersemangat. Kalian bisa berikan tip lewat trakteer (@ dyah-utami2) atau lewat Karyakarsaku (@ DyahUtami25)😄😄

Keesokan harinya, ketika Aluna tengah berjalan di koridor gedung akademi di pagi hari dengan seragam yang telah melekat rapih di tubuh, dia melihat Chase tengah berjalan cepat dari sisi lain koridor ke arahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Keesokan harinya, ketika Aluna tengah berjalan di koridor gedung akademi di pagi hari dengan seragam yang telah melekat rapih di tubuh, dia melihat Chase tengah berjalan cepat dari sisi lain koridor ke arahnya. Seketika Aluna berhenti berjalan dan menoleh ke kanan dan kiri untuk mencari jalan agar dapat menghindari sang kakak, namun sayangnya yang dia lihat hanyalah jejeran loker. Aluna mengerang di dalam hati.

Padahal dia sudah datang sepagi mungkin sampai tidak datang sarapan agar menghindari Chase, namun nyatanya pria itu justru yang menghampiri dirinya. Aluna menipiskan bibir dan memainkan bandul kalung dengan asal. Percuma berbalik pergi, karena Chase sudah berada di jarak yang begitu dekat. Lebih baik dia menunggu dan mencari tahu alasan mengapa kakaknya yang menyebalkan itu datang padanya.

Sesaat dia merasakan ponselnya bergetar di dalam tas punggung yang dibawanya, namun mengabaikan hal tersebut karena Chase sudah berada sangat dekat padanya sampai dia nisa melihat kobaran api di manik silver yang menjadi magnet para female-wolf. "Hi, Chase." Aluna menyapa seramah mungkin pada sang kakak dengan senyuman hangat palsu tersungging di bibir. Bagaimanapun juga di koridor ada beberapa siswa lain yang sedang memiliki urusan dengan loker mereka, jadi Aluna harus bersikap tenang. Meskipun nyatanya, dia masih malas berbicara dengan kakaknya itu.

Chase berhenti tepat di depan Aluna lalu mengulurkan tangan dan meraih tangan sang adik erat. "Ikut aku, Evelyn." Dia berujar pelan seraya menarik Aluna ke arah pria itu berasal sebelum berbelok ke kanan ketika sampai di persimpangan koridor. Setelah itu mereka terus berjalan sampai melewati pintu keluar samping gedung akademi, menyusuri lorong taman sebelum akhirnya sampai di gedung kedua dimana auditorium akademi berada. Tentu saja Chase tidak berhenti. Dia menyeret sang adik ke sebuah ruangan kecil yang menjadi gudang penyimpanan. Dia melepaskan tangan Aluna, memberikan gestur pada adiknya itu untuk masuk, dan setelah Aluna masuk ke dalam, Chase menoleh ke kanan dan kiri untuk memantau situasi sebelum dirinya sendiri masuk ke dalam ruangan lalu menutup pintu rapat.

"Kenapa kau menyeretku kesini?" Tanya Aluna jengkel sambil mengusap pergelangan tangan yang habis digenggam oleh Chase. "Kau sangat mencurigakan, Chase." Dia memperhatikan sekeliling ruangan yang merupakan gudang. Entah kenapa, sekarang gudang secara tidak resmi menjadi tempat pertemuannya dengan orang-orang, karena jika sebelumnya adalah Vallan, saat ini adalah Chase. Well, tidak bisa dipungkiri Chase dan Vallan memiliki beberapa kesamaan dalam sifat. Mungkin suatu saat nanti saat hubungan Royal Pack dan Bluewood Pack sudah kembali baik, hubungan pertemanan antara kakaknya serta Royal Beta bisa menjadi akur juga akrab. Kemudian Aluna kembali menatap ke arah Chase, menyadari pria itu sudah berjalan mondar-mandir di depannya dengan ekspresi gusar. "Chase?"

Aluna : The girl who mated to the RoyaltyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang