Arjuna menunggu Gama datang, sejak Gama meminta Ina menjadi kekasihnya ia dengan susah payah mempromosikan brand-nya, sampai ia mampu membesarkan jangkauan pasarnya.
Membuka satu cabang di Yogyakarta membuat dirinya dan Ina dapat bertemu sesering mungkin.
"Ngapain lo di sini?"
"Temenin keliling." Arjuna menarik lengan Gama dan menuntunnya kembali ke mobil hitam.
"Kenapa lo nggak minta temenin sama crush lo itu?" sindir Gama dengan penekanan di beberapa kata.
"Dia sibuk kerja."
"Ya lo pikir gue enggak sibuk?"
Arjuna menelan salivanya, berusaha mengganti kata formal yang sudah biasa ia gunakan.
"Lo kan pemilik butik, jadi bebas keluar."
Gama mengerutkan kening membuat Arjuna bertanya-tanya, bola matanya membesar dengan alis yang bergerak naik.
"Apa? Kenapa gitu?"
Tawa itu pecah, Arjuna sangat lucu dengan mimik wajahnya, saat masih di Jakarta mereka jarang bertemu kecuali saat Gama sesekali datang ke cafe milik Leo, tentu saja Arjuna selalu hadir diperkumpulan itu dan dengan Dean di sampingnya, Bandung - Jakarta adalah hal mudah bagi Dean.
"Memang lo mau keliling ke mana?"
"Sebentar!" Arjuna mengeluarkan ponsel miliknya, mengecek pesan yang sudah mendapatkan balasan itu. "Kraton, kata Nara sejuk di sana."
Sangat jarang Gama menuruti keinginan temannya, khusus untuk pria yang sedang jatuh cinta ini Gama merelakan waktunya.
Banyak keluhan yang Arjuna dengar namun ia abaikan kalimat protes yang Gama lontarkan, ia ingin tahu seperti apa kota yang menjadi penenang untuk Nara, pohon yang seperti apa yang meneduhkan wanita itu, makanan apa yang mampu membuatnya tersenyum lagi, ia ingin tahu semuanya.
Arjuna
Gama banyak ngeluh,
sekarang malah beli es krim.Nara
Kak Gama udah nemenin,
seharusnya bilang terima kasihArjuna memandang Gama yang dengan santai memakan es krim coklat di hadapannya.
"Terima kasih."
Terbatuk, Gama kaget karena Arjuna tiba-tiba mengucapkan kata terima kasih padahal sedari tadi Arjuna mengabaikan protesnya.
"Sakit lo?"
"Mana ada!"
Sepertinya Gama tahu alasan Arjuna seperti ini, pasti tentang Nara.
Satu pesan Gama kirimkan kepada Nara, ia menceritakan hal yang terjadi barusan dan tentu saja Nara hanya membalas dengan tawaan.
Hari semakin sore dan Arjuna rindu Nara, ia bersyukur Yogyakarta ramah untuk Nara.
Arjuna
Tebak aku ada di mana?Nara
Harus banget nebak nih?Arjuna
Kalau benar aku traktir
makan malam, gimana?Arjuna mendapat satu cara untuk bersama Nara hari ini.
Nara
Alun-alun kidulSetelah membaca pesan itu Arjuna bergegas mengantongi ponsel miliknya dan memandang Gama intens.
"Alun-alun kidul sebelah mana?"
Gama menunjuk ke arah depan dengan wajah bingungnya, berpikir jika memang ingin ke sana kenapa harus berlari seperti itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
fine line [END]
RomanceNaraya Adisthi pernah menjadi secret admirer seorang Arjuna Bagaskara, hingga kenyataan menamparnya dengan gagah, dirinya pernah dipaksa untuk melupakan hingga ia memutuskan pergi menjauh. Yogyakarta menjadi obat yang mujarab bagi wanita yang ingin...