14. Officially pak GM Jomblo

602 181 19
                                    


     "Mencari jodoh itu ibarat orang yang sedang memancing ikan. Agar hasilnya sesuai harapan, selain lokasi memancingnya harus tepat, umpannya juga tidak boleh sembarangan...."

     "....Ibarat ingin memancing ikan tuna, ya memancingnya harus di lautan besar. Bukan di sungai kecil yang biasanya dihuni ikan air tawar. Umpannya pun tidak boleh asal. Kalau ingin mendapat ikan tuna seharusnya memakai umpan yang cocok buat tuna bukan buat lele..."

    "Demikian pula dalam mencari jodoh. Kalau ingin mencari jodoh yang baik, solih, solihah ya cari di tempat yang baik. Bukan di tempat-tempat yang identik dengan kemaksiatan atau tempat tak baik. Dan umpan nya juga nggak sembarangan. Umpan nya ya diri kita sendiri ini. Harus baik, solih, solihah dan layak dipertimbangkan..."

     Arya mendengar dengan baik tausiyah yang ia dengar dari YouTube streaming dengan menyambungkan ponsel ke audio mobil melalui bluetooth. Seorang ustadz yang cukup dikenal di negeri ini memberikan tausiyah lewat akun YouTube pribadinya. Meski Arya mendengar sembari memperhatikan jalanan di depannya. Tadi dia secara acak menyetel YouTube yang memang lebih sering ia pakai mendengarkan ceramah.

"....intinya dalam rangka mencari jodoh jangan lupakan pembekalan diri. Ngapiki awake dewe. Memperbagus diri sendiri dulu. Itu bekal paling penting. Sebagaimana disebutkan dalam  kitab Al Hikam, man asyraqats bidayatuhu, asyraqats nihayatuhu...."

"...Yang artinya barang siapa memulai sesuatu dengan jalan yang baik, maka akhirnya pun akan baik. Maka kalau ingin punya rumah tangga, punya keluarga yang sakinah, mawadah penuh rahmah maka harus diupayakan sejak proses mencari jodoh. Ya proses nya sejak masih bujangan atau singel. Pokoknya terus perbaiki diri...."

      Arya kini sudah berada di balik kemudinya. Menelusuri jalanan kota Semarang yang sudah terang benderang. Kali ini Arya berangkat tanpa sempat ngopi atau mencomot roti atau sekedar biskuit untuk mengganjal perut. Tadi Arya memang bangun sedikit kesiangan. Usai subuh tanpa terasa ia kembali terlelap. Mungkin efek karena beberapa hari ini ia harus ke Surabaya untuk mengurus beberapa event yang akan diikuti oleh perusahaannya. Di sana ia benar-benar bekerja hingga malam. Hingga sampai disini rasa capeknya baru terasa. Disana ia menemui beberapa vendor yang menjadi pendukung pameran yang disinyalir sebagai pameran hi-tech cukup besar tahun ini.

      Separuh jalan sudah ditempuh Arya menuju kantor. Arya berpikir ia sepertinya harus membeli sesuatu untuk mengisi perut. Setidaknya membuat perutnya nyaman. Meski ia bukan kategori orang yang mewajibkan sarapan. Tapi terkadang ia juga butuh asupan hangat di pagi hari begini.

      Arya pun membelokan kendaraan menuju sebuah kedai yang pernah di datangi. Disana menyediakan beberapa menu khusus buat sarapan. Arya lumayan cocok dengan masakannya.

     Setelah menepikan mobilnya di tempat yang tersedia, Arya segera menuju ke kedai tersebut. Terlihat ada beberapa orang yang mengantri. Arya bisa menebak kalau mereka sama dengan dirinya. Pekerja kantoran yang mencari sarapan.

     Arya sudah berada di barisan pengantri. Ada sekitar dua orang di depannya. Tinggal menunggu sampai ke depan. Kedai ini memang terlihat selalu ramai. Mungkin karena menu yang ditawarkan sangat beragam. Kedai ini menyajikan masakan khas Indonesia. Arya lebih menyukai menu masakan Indonesia dibandingkan menu western. Meski ia pernah mengecap pendidikan di luar negeri. Bagi Arya nasi pecel, penyetan atau nasi campur itu tak ada yang mengalahkan kelezatannya.

     Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya sampai juga Arya di barisan terdepan. Dengan sigap pelayan kedai melayani pesanan Arya. Melihat beragam menu pilihan yang ditawarkan sempat membuat Arya kalap. Ingin membeli ini dan itu. Melihat nama dan gambarnya di display saja membuatnya ngiler.

      Akhirnya Arya memesan beberapa menu. Hingga terdapat beberapa bungkus. Arya pikir sekalian saja ia membeli buat makan siang. Pelayan kedai bilang kalau nasi dan lauk dipisah tak akan basi. Baiklah. Arya sekalian saja pesan. Apalagi makanan disini selain lengkap dan lezat, harganya tak membuat kantong bolong. Meski ia seorang general manager, Arya cukup bijak mengatur keuangannya.

Love In ApprovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang