"Terimakasih ya Om...." para gadis penghuni rumah kos itu bak murid taman kanak-kanak serempak mengucapkan terimakasih.
Mayang hampir saja keselak cilok bulat kenyal yang suka ngelawan kalau dikunyah tapi anehnya banyak orang suka. Termasuk dirinya. Padahal sedari tadi tuh Mayang mati-matian menjaga image sebagai perempuan dewasa, wanita karir yang mandiri, anggun dan kalem. Tapi mendengar suara kompak anak-anak kos tadi usaha Mayang hampir saja gagal.
"Kapan-kapan traktir lagi ya om" terdengar suara lagi.
Ini kenapa anak-anak panggil om ya? Masak pak Arya kayak om-om sih....Mayang menoleh melihat ke arah pak Arya yang ikut bergabung duduk bersama mereka.
"Sama-sama. Sepertinya kalian sering ya CFD disini" ternyata pak Arya sama sekali tak keberatan dipanggil om. Malah tersenyum senang begitu. Berasa om-om genit lagi jajanin para gadis.
"Sering banget om. Mbak May apalagi. Pokoknya kalau ada mbak May CFD jadi seru ..." sahut mereka lagi.
Eits, ngapain ya bawa-bawa mbak May yang imut ini....
Arya tertawa kecil sembari kini melihat ke arah Mayang. Tak seperti teman-teman nya yang ceriwis heboh gara-gara dirinya duduk disana, Mayang cuma diam dari tadi.
"Oh begitu ya"
"Iya Om. Disini kan banyak jajanan murah. Mbak May seneng banget tuh jajan beginian...."
Lhadalah, kenapa mbak May lagi sih. Para anak kos itu cekikikan melihat Mayang yang cuma diam tapi mukanya sewot.
"Ya sudah. Kalian mau beli apa lagi? Kamu juga Fem, mau beli apa? Sekalian sana" ujar Arya yang bergaya bak bos. Eh memang bos sih.
"Udah cukup om. Makasih lho sudah ditraktir . Sering-sering ya om" ujar para gadis belia tersebut.
"Udah bang. Femmy juga udah kenyang telur gulung" Femmy ikut menjawab. Bersamaan dengan para gadis penghuni kos yang kompak berdiri dari duduknya.
"Kami pamit ya om. Sekali lagi terimakasih. Pulang dulu ya mbak May"
Nah...nah. Para gadis itu malah pamit. Habis makan langsung ngacir. Habis dijajanin sama om-om langsung kabur. Tadi Arya menyuruh semua gadis itu dan Femmy membeli jajanan di area CFD. Tentu saja Mayang seharusnya ikut dijajanin. Tapi Mayang sungkan campur gengsi. Tidak seperti adik-adik kos nya yang langsung berlomba membeli cilok, siomay, telur gulung setelah tahu kalau Arya yang bakal membayar semua.
"Titip mbak May ya Om" masih ada celetukan bernada menggoda. Pasalnya Mayang tidak ikut pulang. Ini karena Femmy yang memaksa Mayang untuk ikut main ke rumahnya. Kebetulan tadi Mayang tidak bawa motor sendiri. Tapi dibonceng salah satu adik kosnya.
_______
"Ya Allah gini ini apa kata orang-orang kalau dunia itu sempit bener ya... " Bu Rika yang ramah dan keibuan itu tersenyum senang.
"Ternyata Arya ini kerja di tempat yang sama dengan kak May ya" imbuh Bu Rika lagi.
"Iya lho Ma. Femmy tadi sempet kaget waktu tahu kalau bang Arya kenal sama kak May. Eh ternyata satu kantor..." seru Femmy ikutan.
Mayang cuma mesem-mesem mendengar ucapan Femmy dan mamanya. Mereka kini sudah berada di ruang keluarga rumah Bu Rika. Mayang tuh tidak bisa menolak rengekan Femmy yang mengajaknya main ke rumah. Ditambah rayuan Bu Rika yang tadi akhirnya mendatangi mereka di area CFD. Acara ketemuan sama temannya di dekat sana katanya sudah selesai . Padahal Mayang jelas grogi terus-terusan bareng pak GM. Grogi campur seneng sih. Ah apa sih. Biasa aja kali....bantah Mayang dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Approved
ChickLitSpin off Love Can't Stop Mayang belajar banyak dari pernikahan Yudistira, kakak sulungnya dengan Erlita. Banyak lika liku yang harus siap untuk dihadapi kala pernikahannya itu diarungi. Mayang bukan takut akan pernikahan. Tapi Mayang berhati-hati u...
