Asya terkekeh kala salah satu teman dekatnya yang bernama – Erion Cakrawala itu menatap lembar jawabanya dengan tatapan bingung.
Hari ini nilai ulangan harian matematika mereka keluar, dan Asya mendapatkan nilai sempurna seperti biasa.
Erion, laki-laki itu biasanya juga mendapat nilai sempurna, namun kali ini ada satu jawabannya yang salah membuat Erion agak kecewa. Ia tengah menyocokannya dengan lebar jawab Asya. Laki-laki itu mengerutkan dahinya tak menemukan kesalahan yang ia perbuat. Menurutnya miliknya lah yang benar.
"Ini, bukanya 6 bukan 2?" Tanya Erion menunjuk cara yang Asya pakai di lembar jawabnya.
"Kenapa 6?" Tanya Asya sedikit menarik sudut bibirnya.
"Karna–ini seharusnya positif bukan negatif Sya," Jawab Erion.
"Kenapa positif?" Tanya Asya lagi.
Erion melirik Asya sejenak lalu memejamkan matanya. Ya, dirinyalah yang salah! Ah!! Ini hampir!!!
"Lain kali jangan buru buru," Ucap Asya lalu mengacak rambut Erion gemas.
Sedangkan Erion mengaruk tengkuknya yang tiba-tiba gatal. Laki-laki itu membenarkan posisi kacamatanya lalu mengambil sebuah pensil di tempat pensil milik Asya. Ia membenarkan jawaban itu di lembar jawabannya lalu merebahkan kepalanya di meja. Ia kalah lagi. ARGH!! Ada apa dengan dirinya akhir-akhir ini?!
"Sya, semester ini gue harus dapet peringkat pertama! Jangan ngalah!! Kita saingan secara sehat!" Ucap Erion membuat Asya menganggukan kepalanya berkali-kali.
"Siapa takut?!" Jawab Asya diselingi dengan kekehanya.
Asya dan Erion memang sudah berteman sejak mereka masih duduk di bangku SMP. Keduanya adalah saingan sekaligus teman dekat sedari SMP. Mereka pernah berpacaran, namun mereka berkali-kali putus dan berakhir memilih untuk saling bersahabat saja.
Mereka berdua jika di lihat dari visual sangat cocok, Erion yang terlihat pendiam dan memiliki paras tampan sedangkan Asya juga terlihat pendiam dengan wajah yang rupawan. Topik pembicaraan mereka juga tak pernah garing. Karna mereka sama sama memiliki kesukaan yang sama. Keduanya sangat suka dengan ilmu pengetahuan. Hanya saja sikap ambisius mereka yang sering sekali membuat mereka bertengkar. Terlebih Erion adalah seseorang yang sangat mendewakan nilai. Namun meskipun begitu, mereka masih berteman baik sampai detik ini.
Hanya saja semenjak kabar pacaran Arta dengan Asya menyeruak, ditambah kedekatan keduanya yang bisa di bilang sangat dekat, membuat Erion sedikit menjauh. Entahlah, mungkin ada rasa cemburu di hatinya? Dirinya dan Asya baru putus 4 bulan lalu. Itupun Erion yang memutuskanya karna masalah sepele. Mungkin saat itu, Erion kira Asya akan kembali lagi kepadanya. Namun ia salah, Asya malah kini telah resmi berpacaran dengan trouble maker Artalariick Jinggara Sky. Walaupun hubunganya masih terbilang dini, Erion tau betul jika Asya tak seterbuka pada saat Asya bersamanya dulu. Asya masih membuat batasan antara dirinya dengan Arta.
Berhubungan putus nyambung dengan Asya selama 4 tahun ini bukan waktu yang singkat, mereka sudah cukup paham sikap dan karakter satu sama lain.
Duk!
"Gue dititipin pacar lo! Sebel banget gue! Dia ada urusan katanya, terus udah chat lo cuma belum di bales!" Zoya duduk di samping Asya, memberikan satu kotak makanan yang Asya sendiri tak tau apa isinya.
Asya terkekeh lalu membuka kotak makan itu. Arta membawakannya roti lapis rupanya. Pasti laki-laki itu lupa memberikannya tadi.
"Dia ga tau, kamu ga suka roti?" Ucap Erion membuat Asya menoleh lalu tersenyum tipis.
"Harusnya dia tanya kamu! Iya ga?!" Jawab Asya membuat keduanya terkekeh.
Zoya yang melihat keduanya sontak memutarkan bola matanya malas. Sepertinya Arta tak tau hubungan Asya dan Erion. Asya juga bukan tipe orang yang suka bercerita. Jika Arta tau, mungkin ia akan cemburu saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTALARIICK
Ficção AdolescenteArtalariick Jinggara Sky. Ketua gang motor yang terpaksa menikah dengan gadis yang ia perkosa dalam keadaan tak sadar. "Gue sayang sama lo! Tapi setiap gue liat lo, lo selalu ngingetin bejatnya gue dan ga pantesnya gue bersanding sama lo!" - Artala...