"Kamu sebenernya tinggal liat belakangnya aja sih, kalo belakangnya udah di jumlah, terus kamu pilih aja yang huruf belakangnya itu." Jawab Asya.
Erion menganggukan kepalanya mengerti. Laki-laki itu melihat-lihat lagi soal yang ada dihadapannya. Keningnya berkerut lalu mengetuk dua kali soal yang di hadapannya.
"Nah kalo kasusnya kaya gini? Ini kan kuadrat?" Tanya Erion.
"Kamu harus jumlahin semuanya dulu, terus kamu ubah jadi kuadrat." Jawab Asya.
"Oh oke oke!" Erion mengangguk anggukan kepalanya lagi mengerti.
Asya terkekeh lalu mengacak rambut Erion. Entahlah itu sudah menjadi kebiasaanya. Sampai tak sadar pandangan Asya teralihkan pada Arta yang tengah menatapnya dengan tatapan dinginya.
"Arta?" Gumam Asya lalu bangkit dari duduknya.
Ia tersenyum lalu mendekati laki-laki itu. Gadis itu mengusap dahi Arta yang terkena banyak keringat. Laki-laki itu masih terdiam. Asya yang melihat keterdiaman laki-laki itu melunturkan senyumnya.
"Dia–Erion, temen aku." Ucap Asya seolah mengerti arti keterdiaman Arta.
"Seneng kamu?"ucap Arta dengan tatapan dinginnya itu.
Asya menaikan satu alisnya. Ia menghela nafasnya panjang lalu menggelengkan kepalanya.
"Dia cuma temen–"
"Temen apa yang sampe peluk peluk gitu hm?" Potong Arta.
"Aku–ARTA!"
"Perlu aku tunjukin lebih jelas kalo kamu itu cuma punya aku?"
Arta menarik pinggang Asya. Gadis itu memberontak sebelum akhirnya pasrah dalam dekapan Arta.
"Ar.."
Arta tersenyum tipis, laki-laki itu melirik Erion yang tengah menatapnya dengan tatapan kesal.
"Dia siapa kamu?" Tanya Arta di samping telinga Asya.
"Dia temen aku." Jawab Asya dengan nada tertahan.
Ia malu, ia tak pernah menjadi pusat perhatian karna hal memalukan seperti ini. Terlebih laki-laki di hadapannya itu adalah Artalariick, cowok yang di kenal brandal.
"Dari tatapan dia, ga nunjukin kalo dia cuma temen. Kamu selingkuh?" Ucap Arta membuat Asya langsung mendorong tubuh Arta.
Arta terkekeh. Jujur saja, baru kali ini ia merasakan apa itu cemburu. Atau bahkan patah hati?
"Ga usah ngawur! Dia Erion temen SMP aku sampai sekarang. Kita pernah pacaran tapi sekarang ga lagi." Jelas Asya.
Arta menarik sudut bibirnya kala mendengar 'kita pernah pacaran' dari mulut Asya. Sudah ia duga, hubungan mereka lebih dari sekedar teman.
"Ga usah kaya bocah deh lo! Gue cuma minta ajar pelajaran." Ucap Erion menunjukan buku pelajarannya.
Arta berdecih. Laki-laki itu menatap Erion remeh lalu kembali menatap Asya yang tengah terdiam menatapnya dengan tatapan kesal.

KAMU SEDANG MEMBACA
ARTALARIICK
Fiksi RemajaArtalariick Jinggara Sky. Ketua gang motor yang terpaksa menikah dengan gadis yang ia perkosa dalam keadaan tak sadar. "Gue sayang sama lo! Tapi setiap gue liat lo, lo selalu ngingetin bejatnya gue dan ga pantesnya gue bersanding sama lo!" - Artala...