Part 13: Dia milikmu, dan Aku tidak memiliki apapun

3.5K 547 70
                                    

Jaeyong Fanfiction
By anna

Happy Reading....

Bunyi dari getaran pada ponsel di atas meja terdengar memecah keheningan, sayup-sayup terdengar suara geraman rendah di iringi oleh desahan kecil dari tempat tidur yang berdenyit nyaring.

Sepasang tubuh yang saling bertaut, bertupang tindih di atas ranjang tampak tidak terganggu dengan getaran ponsel yang bergetar terus menerus.

Satu menit...

Dua menit...

Tiga menit...

Tidak ada jawaban.

Ponsel itu kemudian mati dengan sendirinya, tetapi hanya dalam selang waktu kurang satu menit sebuah pesan masuk datang.

Andreas Elard yang merasa sudah bosan mencabut kejantanannya dari lubang senggama memerah wanita muda di bawahnya, dia mendengus kecil saat wanita itu sepertinya bisa pingsan kapan saja.

Tanpa mengenakan pakaiannya, pria berambut pirang itu mengambil ponsel di atas meja.

Kemudian ketika ia membuka kotak pesan itu, sudut bibirnya tersungging manis.

"Ah, mainan barumu Jung Jaehyun?"

Cibiran itu seperti desisan ular yang mengamcam, tenggelam dalam gemeletuk gigi dan tertelan bersama liur melewati tenggorokannya.

Ia tidak akan pernah membiarkan Jung Jaehyun hidup tenang, setidaknya ia harus membayar kematian Hanna dengan seluruh hidupnya.

Elard mengetik balasan singkat, tetapi hal itu sudah cukup untuk membuat bawahan nya tahu jika perintah penting telah di turunkan.

"Awasi dan kabari. Siapa lelaki cantik ini."

***

"Bagaimana kakinya?"

Suara datar Jaehyun terdengar dingin ketika melihat Ten sudah menyelesaikan pekerjaannya. Lekaki Thailand itu hanya tersenyum tipis pada pemimpin Maviora itu dan menggeleng pelan.

"Tidak ada masalah, sedikit bengkak tapi itu hanya otot yang tegang saja. Tidak ada hal yang perlu di khawatirkan."

Mendengar perkataan itu membuat Jaehyun mendengus kecil, ia menatap Mark dengan dingin, "Kenapa kau terjatuh?" Tanyanya.

Mark tak menjawab, sebaliknya bocah itu terlihat duduk dengan sikap tegak dan tampak pemberani. Meskipun kaki kanannya sedikit bengkak dan sakit hal itu tidak membuat Mark merengek kesakitan.

"Berlari."

"Berlari saja kau bisa terjatuh?"

"Seseorang menabrakku."

"Siapa?"

"Daddy tidak akan tahu."

Permisi... apakah ini jenis pembicaraan dari ayah dan anak? Kenapa begitu kaku dan formal?

Taeyong yang berada di sebelah Jaehyun merasa gemas sendiri. Ia menggeser Jaehyun dan duduk di samping tempat tidur Mark, "Lain kali Mark harus lebih hati-hati lagi mengerti?" Taeyong memilih untuk menengahi acara gencatan senjata dari ayah dan anak di depannya.

Jemarinya yang ramping seperti ranting pohon mengusap surai Mark dengan lembut, "Jika Mark sudah lebih baik Bubu akan menemani Mark ke taman bermain."

The Choice [ Jaeyong ] ON HOLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang