02 : Tokoh Figuran

4.2K 536 28
                                        

Semakin malam acaranya, maka semakin riuh suasananya. Yah, begitulah gambaran suasana malam ini. Music DJ semakin berdentum keras hingga memekakkan gendang telinga.

Pesta tetap berlangsung dengan semakin meriah meski sebelumnya terjadi kejadian tak mengenakkan. Hal itu tidak menyurutkan semangat para pemuda pemudi yang diundang ke acara Reo Evander, sang tokoh utama acara malam ini.

Venus Electra, gadis yang sebelumnya mengalami kejadian tenggelam di tengah-tengah pesta kini duduk di sebuah kursi ditemani sahabatnya, Kiana. Dia duduk termangu dengan handuk menutupi tubuhnya yang basah.

Tadi, setelah memaki dengan kerasnya Venus mencoba untuk lompat ke dalam kolam renang, berharap dia akan kembali ke dunia di mana dia seharusnya dan kembali menjadi Venus Arinka. Tapi, harapan hanyalah harapan. Orang-orang yang melihat tindakan gila Venus, tentu segera mencegahnya beramai-ramai.

Dapat dipastikan dia terlihat layaknya gorila sedang mengamuk ketika melakukan percobaan yang hasilnya gagal tadi. Venus tidak akan menyangkalnya. Tapi, mau bagaimana lagi. Hanya itu satu-satunya cara yang terpikirkan olehnya. Di otaknya hanya terpikirkan cara tercepat untuk kembali ke tubuhnya dan menampar si berengsek itu setidaknya satu kali, setelahnya dia akan mencabik-cabik wajahnya hingga tak dikenali.

Omong-omong tentang Venus Electra, si pemilik tubuh yang saat ini dirasuki oleh Venus Arinka. Dia hanyalah gadis biasa-biasa saja. Tidak ada yang istimewa dalam dirinya. Kehidupan sehari-harinya bahkan bisa dibilang tidak menarik.

Electra bukanlah anak yang bersosialisasi. Dia hanya mengenal orang-orang yang mempermudah hidupnya, bahkan dia hanya tahu beberapa nama teman sekelasnya yang bisa dibilang sudah 2 tahun sekelas. Cukup beruntung gadis tanpa kehidupan ini bisa memiliki sahabat yang cukup loyal padanya.

Sebenarnya, nama Electra pun bukanlah nama panggilan dirinya sebelumnya, namun dalam 2 tahun terakhir dia memutuskan untuk menggunakan nama Electra.

Dia ... hanya tidak ingin disama-samakan dengan saudari kembarnya dan tidak ingin selalu menjadi bayangannya.

Electra tidak ingin terus-terusan berjalan di belakang Vanca.

Keinginan Electra begitu sederhana bukan?

Sayang, sang penulis novel merusak keinginan sederhana itu. Hingga akhir hayatnya pun Electra tetap berada di belakang Vanca, si pemeran utama wanita dalam karya novel berjudul 'Je Te Veux'.

Ya, Venus Arinka yang tenggelam di laut, kini jiwanya bersemayam di tubuh si pemeran tambahan yang rela mati untuk menyelamatkan saudari kembarnya, Vanca Theresa.

Venus bahkan tidak habis pikir kenapa Electra yang notabenenya tidak ingin berada dalam bayang-bayang Vanca malah mengorbankan dirinya sendiri.

"Orang goblok mana yang rela mati ditembak dan jatuh dari gedung lantai 5? Cuma lo doang kayaknya." monolog Venus memaki kebodohan Electra si pemeran tambahan dalam novel yang baru setengah dibacanya.

Sungguh, jika dia tahu bahwa dirinya bisa masuk ke dalam novel, maka Venus akan memilih untuk masuk ke dalam tubuh pemeran antagonis. Jika dia menjadi penjahat dan pada akhirnya akan mati, setidaknya kematiannya tidak akan sia-sia karena memang pantas untuk mati.

"Lo ngomong apa, Ven? Gue gak denger." Kiana yang sedari tadi duduk menemani Venus menoleh. Dentuman musik yang begitu keras membuat Kiana tidak mendengar apa yang diucapkan oleh Venus.

"Di mana Vanca?" tanya Venus. Cukup penasaran bagaimana paras pemeran utama wanita, pasalnya sang penulis novel sangat mengagung-agungkan bagaimana sempurnanya gadis itu.

Di dalam novel dijelaskan bahwa Vanca dan Electra bukan kembar identik. Vanca memiliki wajah ayu nan indah dipandang mata, sedangkan Electra hanya biasa-biasa saja, mendekati di bawah standar.

ZENNUS: ZvezdaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang