3. Langganan

1.1K 180 10
                                    

Rio langsung ke caffe begitu dia selesai dengan kuliah nya, berganti baju seragam, dan memulai kesibukan nya, Rio melirik Jenno yang terlihat tak fokus bekerja, seperti nya dia melamun.

"Jenno-yaa" tegur Rio, dan sang pemilik nama langsung gelagapan.

"Memikirkan kekasih mu?" Tanya Rio

"Kami sudah putus" kesal Jenno

"Bagus"

"Ck"

"Untuk apa berpacaran dengan gadis egois"

"Tapi aku mencintai nya"

"Masih banyak gadis yang lain"

"Yang seperti nya sudah tak ada"

"Yang lebih baik masih banyak"

"Memang tak pernah bisa menang debat dengan mu, pantas Ryujin sering mengamuk" ejek Jenno, ia  menghampiri pelanggan yang masuk, dan pura-pura memasang senyum paksa.

"Selamat malam, mau pesan apa?" Tanya Jenno pada wanita yang datang bersama putra nya itu.

Krystal nampak membaca menu sebelum memilih makan malam untuk nya dan Kai, sang putra menatap Rio yang sibuk sendiri melayani pembeli lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Krystal nampak membaca menu sebelum memilih makan malam untuk nya dan Kai, sang putra menatap Rio yang sibuk sendiri melayani pembeli lain.

Krystal nampak membaca menu sebelum memilih makan malam untuk nya dan Kai, sang putra menatap Rio yang sibuk sendiri melayani pembeli lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terima kasih" ucap Krystal

"Ayo Kai" ajak sang mommy.

"Gila cantik sekali" puji Jenno mengagumi Krystal.

"Rio Rio"

"Ya?" Rio menoleh

"Kamu lihat tidak?"

"Apa?" Bingung Rio

"Wanita tadi, dia langganan disini, aku melihat wajah nya dengan jelas hari ini, dia sangat cantik meski berwajah dingin, suara nya membuat ku frustasi" cerita Jenno, Rio menggeleng tak habis pikir, sebab Jenno baru putus cinta tapi sekarang sudah memuji wanita lain.

Dan suatu hari, Kai duduk di depan pintu gerbang sekolah nya, sang mommy belum menjemput nya, dan tiba-tiba ia melihat mobil sang ayah.

Minho bersama seorang perempuan dan dia mengabaikan Kai, atau mungkin tidak melihat jika sang putra belum di jemput, pria kecil itu menunduk kecewa dengan bibir cemberut, tak lama sang mommy muncul dengan wajah panik dan perasaan bersalah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Minho bersama seorang perempuan dan dia mengabaikan Kai, atau mungkin tidak melihat jika sang putra belum di jemput, pria kecil itu menunduk kecewa dengan bibir cemberut, tak lama sang mommy muncul dengan wajah panik dan perasaan bersalah.

"Kai" sang putra tetap menunduk.

"Maafkan mommy sayang, maafkan mommy" sesal Krystal, Kai masih diam.

"Kai marah? Mommy minta maaf"

"Daddy baru saja lewat, dan Kai melihat nya, dia bersama seorang yeoja" ucap Kai, ia lalu berdiri sendiri dan berjalan menuju ke mobil sang mommy, Krystal menghela nafas, lalu menyusul nya, dan rupa nya, Minho berhenti di restauran langganan Krystal yang tak jauh dari sekolah Kai, dan Krystal juga hendak beli makan malam seperti biasa.

Kai acuh pura-pura tak melihat sang ayah, dan Krystal pesan dengan terburu-buru, Rio lah yang melayani Minho dan kekasih nya.

"Kamu harus makan buah juga, jangan minum kopi, kasihan bayi kita nanti" ucap Minho menahan tangan kekasih nya yang hendak mengambil cangkir kopi, Krystal tak bisa untuk pura-pura tak mendengar, ia nyaris menangis, tapi tak mungkin, sebab Kai past...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kamu harus makan buah juga, jangan minum kopi, kasihan bayi kita nanti" ucap Minho menahan tangan kekasih nya yang hendak mengambil cangkir kopi, Krystal tak bisa untuk pura-pura tak mendengar, ia nyaris menangis, tapi tak mungkin, sebab Kai pasti akan curiga.

"Ayo Kai" ajak Krystal, mendengar nama sang anak di sebut, Minho pun menoleh ke sumber suara, tapi terlambat, mantan istri dan anak nya sudah pergi meninggalkan caffe.

Jam sebelas malam Rio baru pulang, ia tentu sudah makan di tempat kerja, jadi tinggal mandi dan langsung tidur.

Pagi nya Rio pun bersiap ke kampus, setiba nya disana, ia heran Jisoo tak menyambut nya, Rio celingukan mencari keberadaan sang sahabat dan menemukan nya di kantin

"Soo" yang dipanggil mengangkat kepala nya tak bersemangat.

"Ada apa hey?"

"Aku pusing"

"Kenapa?"

"Perusahaan appa" Jisoo lalu menyodorkan map nya pada Rio, ia pun membaca nya dengan serius.

"Jangan tergiur dengan harga murah Soo, laba nya memang banyak tapi orang tak akan membeli nya lagi, dan barang mu akan menumpuk digudang, lebih baik sedikit laba tapi perputaran uang nya cepat" ide Rio, Jisoo nampak berpikir.

"Ah kamu benar juga" ia langsung berdiri.

"Terima kasih Rio-yaa" Jisoo mencium paksa kening Rio sebelum pergi

"Kamu mau kemana?" Tanya Rio sedikit berteriak.

"Kantor appa, urusan ini lebih penting!" Jawab Jisoo, Rio akhir nya di kampus sendiri.

Dan sore nya, Kai berjalan menuju ke restauran tempat Rio bekerja, dan melihat namja itu sedang sibuk bekerja melayani pembeli nya.

"Kai" Krystal lebih dulu memanggil sang putra, bocah itu pun menoleh.

"Kenapa tidak menunggu mommy?" Tanya sang ibu

"Mommy tahu dari mana Kai disini?"

"Security sekolah"

"Kai bosan menunggu mommy"

"Kai lapar?" Yang ditanya mengangguk

"Ayo kita beli makanan dulu" saat ibu dan anak itu masuk, Rio malah ke belakang, untuk beristirahat sejenak, sekitar lima belas menit.

"Momm"

"Ya sayang?"

"Boleh Kai menelpon daddy?"

"Tentu, ini ponsel nya" Krystal menyodorkan gadjet nya pada sang putra dan Kai mulai menghubungi nomor sang ayah.

"Hallo"

"Daddy"

"Hey boy"

"Daddy, Kai ingin bertemu, bisakah daddy?"

"Maafkan daddy boy, daddy sedang sibuk akhir-akhir ini, Kai mau beli sesuatu? Nanti daddy transfer uang nya ke mommy ya, Kai beli sama mommy"

"Hallo, Kai"

"Kai" bocah itu terdiam meski sang ayah berkali-kali memanggil nya.

Klik

Dan langsung mematikan sambungan telpon nya.

"Momm" Kai menyerahkan ponsel nya, Krystal pun curiga dengan wajah sedih Kai.

"Mau cerita sesuatu?" Selidik sang mommy, Kai menggeleng, dia hanya diam menatap keluar jendela mobil sang mommy.

Sebelum orang tua nya berpisah, Kai sudah kehilangan perhatian dan kasih sayang dari sang ayah, ditambah sekarang mereka tinggal terpisah, hubungan ayah dan anak itu pun semakin jauh, padahal Kai sangat menyayangi dan membanggakan sang ayah.

#TBC

Right GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang