21. Ragu

1K 181 35
                                    

Dua hari Rio tak menampakan batang hidung nya di rumah Krystal maupun di sekolah Kai, tentu saja hal ini membuat mommy nya Kai itu gelisah.

"Aku kangen, kamu di mana Rio?" Batin Krystal, mendatangi rumah nya tentu tak mungkin, kantor nya Krystal tak tahu dimana.

Sedangkan Rio, perusahaan Jisoo mengalami sedikit masalah, ia harus memutar otak untuk mendapatkan uang banyak dengan modal sedikit, kalau bukan Rio, Jisoo pasti sudah menyerah, dua hari ini mereka melakukan apa yang sahabat nya itu interuksikan, dengan menjual saham lebih dahulu ke perusahaan Irene.

Rio menghela nafas lega, Jisoo langsung menepuk bahu sahabat nya itu dan menjatuhkan pantat nya.

"Terima kasih Rio-yaa, lalu setelah ini apa?" Tanya Jisoo.

"Jika keuangan mulai stabil, akuisisi perusahaan itu Soo, mereka harus membayar mahal atas kegaduhan di perusahaan mu" jawab Rio.

"Perusahaan kita, kamu juga bagian dari perusahaan Kim, bukan hanya aku saja" tutur Jisoo.

"Aku haus" Rio keluar dari ruangan Jisoo, menuju ke pantri, membuka pintu kulkas lalu mengambil satu botol air mineral dingin, Rio nyaris tersedak melihat Sana juga memasuki pantry.

"Aku haus" Rio keluar dari ruangan Jisoo, menuju ke pantri, membuka pintu kulkas lalu mengambil satu botol air mineral dingin, Rio nyaris tersedak melihat Sana juga memasuki pantry

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rio hanya mengangguk menyapa mantan gadis yang ditaksir nya itu, lalu keluar untuk menghindari kecanggungan.

"Kenapa buru-buru keluar?" Canda Jisoo, karena ia melihat Sana memasuki pantry tadi.

"Aku malas untuk berbasa-basi" jawab Rio melanjutkan minum nya sambil berjalan menuju ke ruangan nya.

"Setelah menolak mu waktu itu, dia menerima Jungkook, tapi sekarang pun mereka sudah berpisah karena Jungkook main tangan" cerita Jisoo

"Aku tidak peduli" acuh Rio, sang atasan terkekeh lucu.

"Aku hanya memberitahu mu"

"Aku tidak mau tahu"

"Lalu mau mu apa?"

"Aku mau miss Jung"

"Apa?" Jisoo menarik bahu kanan Rio agar melanjutkan ucapan nya.

"Miss Jung juga menolak ku dua hari yang lalu" kini Rio yang bercerita.

"Lalu apa yang akan kamu lakukan? Menyerah?" Tanya Jisoo

"Tentu saja tidak, aku harus memperjuangkan nya" jawab Rio

"Andai kamu dulu juga memperjuangkan Sana"

"Rasa nya beda Soo, firasat ku menginginkan untuk tetap berjuang demi miss Jung, aku tak tahu kenapa, pokok nya aku harus bisa mendapatkan hati miss Jung" tekad Rio.

"Semangat kalau begitu, meski mungkin tak mudah, ku pikir pasti bakal sebanding dengan hasil nya" Jisoo memberi dukungan penuh pada Rio.

Sepulang dari kantor, hari sudah semakin gelap, Rio turun ke loby dengan lift, dan dia melihat Sana juga siap hendak pulang.

Right GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang