Bab 9: The Croptiller

45 5 9
                                    

Aku menelan ludah, tidak menyangka perbedaan kekuatan kami akan sangat jauh. Sambil mengerang kesakitan aku mencoba bangkit. Darah merembes dari bagian tubuhku yang berlubang. Aku merapal skill Heal dan memulihkan bar HP-ku. Luka-lukaku memang ikut sembuh, tapi rasa sakitnya masih tertinggal di badan.

"Sial, sakitnya sungguh menyiksa," ucapku sambil memasang posisi untuk menyerang.

Tanganku sudah menggenggam erat gagang golok, siap untuk menyerang. Namun, Nightshade Raven yang berada belasan meter di depanku tiba-tiba mengangkat kedua sayapnya. Ia menggerakan kedua sayapnya ke depan lalu ke belakang, seketika angin terkumpul dan membentuk tebasan pedang yang tajam. Empasan angin berkecepatan tinggi itu mengarah padaku.

Lari!

Batinku berteriak memberi perintah. Kakiku lambat merespon. Akibatnya, tubuhku terkena serangan angin itu. Aku terlempar makin jauh. Sekujur tubuhku terasa sakit, ketika aku membuka mata, tampak sayatan-sayatan memanjang merobek baju dan celanaku. Darah segar mengalir dari setiap luka robekan di tubuhku.

"Heal!"

Bar HP-ku terisi kembali. Namun, aku semakin kesulitan menahan rasa perih yang mendera. Nightshade Raven mengulangi serangan yang sama. Kali ini aku harus bisa menghindar.

Aku menjejakkan kaki dengan kuat di tanah lalu melompat jauh ke samping. Empasan angin-angin tajam itu berhasil kuhindari, namun aku tidak menyangka Nightshade Raven sudah menyiapkan serangan susulan. Ia melebarkan kedua sayapnya, lalu melesat bulu-bulu hitam yang tajam.

Lagi-lagi, aku tidak bisa menghindar atau melindungi diri. Puluhan jarum terbang ke arahku, sebagian bisa ku tangkis dengan golok, tapi lebih banyak yang mengenai tubuhku.

"Argh!" Aku jatuh terjerembab di tanah.

Sekujur tubuhku dipenuhi dengan bulu-bulu hitam yang menancap. Ini sangat menyakitkan, beberapa jarum menembus terlalu dalam sampai sendiku terasa linu saat digerakkan.

"Heal!"

Aku menyembuhkan diri, tapi bar HP-ku yang sudah terisi penuh tiba-tiba berkurang lagi dengan cepat. Garis nyawa itu bergerak menyusut. Aku panik, kenapa kemampuan penyembuhku tidak bekerja.

Seakan tidak memberiku jeda untuk beristirahat atau berpikir, Nightshade Raven kembali melemparkan angin-angin yang setajam bilah pedang tersebut. Aku mengabaikan kekhawatiranku terhadap bar HP, fokusku saat ini adalah menghindar dulu dari serangan Nightshade Raven.

Aku mengaktifkan Shadow Move dan menghilang bagai ditelan bayangan. Kakiku melangkah dengan cepat, memutari Nightshade Raven dan muncul di belakangnya. Sebelum ia menyadari keberadaanku, luka yang ada di tubuhku harus disembuhkan dulu.

Mungkin HP-ku menyusut karena bulu-bulu ini?

Aku mulai mencabuti satu per satu bulu yang menancap di badan. Wajahku meringis setiap kali batang bulu itu kucabut paksa. Setelah dibersihkan, aku menggunakan skill Heal lagi. Kali ini bar HP-ku terisi penuh dan tidak menyusut. Aku tidak bisa sepenuhnya lega karena muncul pemberitahuann dari sistem.

[Warning! Fatigue Level meningkat 18%]

Bar mana-ku tersisa setengah, dadaku naik turun karena pernapasan mulai tidak stabil. Aku mulai kelelahan, padahal pertarungan melawan bos dungeon baru dimulai. Aku mengeluarkan dua botol potion mana dan menegaknya. Bar mana-ku seketika terisi penuh dan Fatigue Level menurun ke 12%.

Monster gagak itu masih belum menyadari keberadaanku. Selanjutnya, aku harus bisa menyerang balik. Aku menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan diri dan menekan rasa takut. Setelah mengaktfikan skill Shadow Move aku maju melesat.

Train to The DungeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang