Acarapun dimulai. Lampu padam dan hanya lilin ulang tahun yang menyala ditengah tengah.
Semuanya bertepuk tangan dengan nyanyian yang meriah.
Senja tak berhenti tersenyum lebar melihat sella yang akan meniup lilinnya. Padahal dia tak suka acara seperti ini, tapi sekarang dia sangat menikmatinya.
"Kapan ya gue bisa begini lagi" inner senja.
Dia berdiri dipaling depan karena suruhan buma, biar keliatan katanya.
Senja bisa liat buma yang berdiri disamping lelaki paruh baya dan wanita paruh baya, samping sella ada lelaki lain yang sedang tersenyum lebar.
Sella meniup lilinnya.
"Happy birthday sella anastasia grizella"
Senja terkejut dengan ucapan selamat kompak itu. Dadanya tiba tiba berdegup kencang.
Lampu sudah kembali menyala. Sella sibuk memotong kue dan menyuapi satu persatu anggota keluarganya.
Buma melihat senja dan tersenyum.
"Apa si senyum senyum" gumam senja pelan.
"Ini buat papa" sella menyuapi papanya.
"Happy birthday sayang"
"Makasih pa"
"Ini mama" sella menyuapi mamanya.
"Selamat ulang tahun putri mama yang paling cantik"
"Makasih ma, mama paling cantik"
"Ini buat bang satya" sella tersenyum menyuapi abangnya.
"Hm"
Sella mengganti wadahnya.
"Ini buat abang sella yang guanteng" sella menyuapi buma.
"Happy birthday little girl" buma mengecup kening sella.
"Makasih bang" kemudian sella berjalan kedepan dan berhenti didepan senja.
Senja pun terkejut dan dia menjadi sorot perhatian sekarang.
"Ini buat ka senja, makasih udah mau jadi cewe bang buma, gue titip dia ya ka"
Senja tak tau harus apa, dia hanya menerima suapan sella.
"Happy birthday sella" senja memeluk sella sebentar.
"Makasih ka"
Setelahnya semua teman sella dipersilahkan menikmati hidangan yang disiapkan. Acara ini sangat mewah dibanding acara ultah biasa.
Senja berdiam diri menunggu buma yang sedang membantu sella memindahkan kado.
"Hai"
Senja menoleh, dia menatap lelaki yang bertemu diluarnya tadi.
"Lo pasti bukan temen sella" ucap orang itu duduk disamping senja.
"Tanya aja sella kalo ga percaya" ujar senja malas.
"Ga mungkin sella sampe suapin kue ke temennya kan? Ngaku deh lo siapa"
"Gue senja, temen berharga sella"
Lelaki itu menyipitkan matanya.
"Lo cewe buma?" tanyanya.
Senja tak menjawab lelaki itu.
"Bener lo cewe buma" lelaki itu tertawa pelan.
"Beneran nih lo cewenya buma?"
"Bawel lo" ketus senja.
KAMU SEDANG MEMBACA
|| Study For You || End ✔
Teen FictionJudul sebelumnya : 𝐁𝐮𝐦𝐚𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 & 𝐒𝐞𝐧𝐣𝐚 📌 𝙲𝚎𝚛𝚒𝚝𝚊 𝚒𝚗𝚒 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚑𝚒𝚋𝚞𝚛𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚖𝚊𝚝𝚊. 📌 𝙼𝚞𝚛𝚗𝚒 𝙵𝚒𝚔𝚜𝚒. . [ END ] . When buma yang otaknya kecil sekecil udang bahkan lebih kecil lagi, dituntut untuk pin...