☆࿐ཽ༵༆༒ 𝑽𝒐𝒕𝒆 𝒄𝒐𝒎𝒎𝒆𝒏𝒕𝒏𝒚𝒂 𝒓𝒆𝒂𝒅𝒆𝒓𝒔༒༆࿐ཽ༵☆
☆࿐ཽ༵༆༒ 𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝒓𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈 ༒༆࿐ཽ༵☆
__________________________________________"Papa, aku mau keluar" ucap buma yang sudah rapi keluar dari kamarnya.
"Ngapain? Besok masih kerja" tanya eden.
"Kangen lah sama senja, aku berangkat dari rumah senja" semua yang berkumpul diruang tengah.
"Bucin banget lo" kekeh sella geli.
"Kenapa? Bucin sama senja ini" acuh buma.
"Minimal nilai gede kalo mau apel cewe" sindir satya, miya hanya diam tersenyum puas.
"Minimal dah bisa kerja dikantor" sindir balik buma.
"Pi, aku juga mau kerja" ucap satya menatap kesal eden.
"Nanti papa pikirkan" ucap eden beranjak dari sana dan masuk kamarnya.
Buma tersenyum puas.
"Anak badung kayak lo mau kerja? Beres kaga ngerusuh iya" kekeh sella naik kekamarnya.
Sedangkan miya dan satya menatap kesal buma.
"Gue bakal jadi penerus papa!" tegas satya naik kekamarnya.
"In your dream" ujar buma tertawa.
Buma beralih menatap miya yang hanya diam.
"Sampai kapanpun, anak lo ga bakal jadi penerus papa, karena perusahaannya atas nama gue" ucap buma tersenyum.
"Perusahaan ga akan maju dipimpin orang bodoh seperti kamu" ucap miya lalu masuk kekamarnya.
Buma tersenyum lalu berjalan keluar dan mengendarai motornya.
🐣🐣🐣🐣🐣
Senja senang sekarang rumahnya ramai, saat ini dia sedang didapur, memasak makan malam.
"Mama bantu ya nja" ucap anne, dia berdiri didapur sedari tadi tak diizinkan bekerja oleh senja.
"No mama, biar senja yang masak hari ini, mama sama william aja"
"Senja, kaila udah sama papi, mami bantu ya"
Senja kembali menggeleng.
"Mama sama mami istirahat aja, senja bisa masak kok"
Anne dan diana saling menatap.
"Yaudah kalo butuh bantuan, panggil mama ya"
Senja tersenyum dan mengangguk.
Senja masak banyak sekarang, dia masak dari pukul 4.30 dan sekarang sudah pukul 6 sore.
Triinggg triinggg
"Aku aja mi" kamila berlari kearah pintu.
"Eh ka buma, masuk ka" ucap kamila.
Buma masuk kedalam, dia dapat melihat dua keluarga itu sedang berkumpul diruang tengah. Rumah ini lebih ramai dari dugaannya.
"Semalam om tante"
"Malam buma" anne tersenyum menatap buma.
"Ka buma bawa apa?" tanga dallen menatap paper bag yang buma pegang.
"Ini makanan manis" buma memberikan paler bag dessertnya pada darren.
"Say thank you darren" ucap diana.
KAMU SEDANG MEMBACA
|| Study For You || End ✔
Ficção AdolescenteJudul sebelumnya : 𝐁𝐮𝐦𝐚𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 & 𝐒𝐞𝐧𝐣𝐚 📌 𝙲𝚎𝚛𝚒𝚝𝚊 𝚒𝚗𝚒 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚑𝚒𝚋𝚞𝚛𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚖𝚊𝚝𝚊. 📌 𝙼𝚞𝚛𝚗𝚒 𝙵𝚒𝚔𝚜𝚒. . [ END ] . When buma yang otaknya kecil sekecil udang bahkan lebih kecil lagi, dituntut untuk pin...