lima puluh tiga : rindu dan rindu 🐣

70 20 1
                                    

☆࿐ཽ༵༆༒ 𝑽𝒐𝒕𝒆 𝒄𝒐𝒎𝒎𝒆𝒏𝒕𝒏𝒚𝒂 𝒓𝒆𝒂𝒅𝒆𝒓𝒔༒༆࿐ཽ༵☆
☆࿐ཽ༵༆༒ 𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝒓𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈 ༒༆࿐ཽ༵☆
__________________________________________

Seorang gadis tengah duduk disalah satu meja caffe dengan laptop dan buku disekitarnya. Raut wajahnya tampak serius melihat layar laptop yang menampilkan grafik grafik rumit.

Tangannya sesekali menyugar rambut dan membenarkan kacamata yang bertengger dihidung mungilnya.

"Nih latte, buat kesekian kalinya" gadis itu mendongak menatap temannya.

"Thanks mel"

Melly. Ya melly, gadis itu memiliki caffe dan restoran setelah bergelut didunia masakan.

Melly duduk dengan kesal.

"Nja, lo tuh... Bisa ga sih? Jangan belajar mulu? Suntuk gue liat lo tiap hari disini sama laptop ini" ujar melly, tangannya melipat menatap senja yang masih sibuk.

Senja menurunkan sedikit laptopnya. Gadis 20 tahun itu menatap sahabat karibnya.

"Nilai anak anak penting buat gue, gue ga bisa sembarangan nilai tugas mereka"

Melly menghela nafas pelan, dia lupa senja sudah menjadi guru di Brilliant, ya walaupun masih guru sementara menggantikan guru yang berhalangan.

"Gue lupa anak lo banyak" senja terkekeh, lalu mengklik tombol dilaptopnya dan menghela nfas lega.

"Gimana? Lo udah ngisi belom?" tanya senja menatap melly antusian.

"Belom lah dodol, gue baru nikah kemaren buset" jawab melly sewot, dia baru nikah 2 bulan lalu, bagaimana bisa langsung hamil?

Senja memanyunkan bibirnya.

"Gue belom bisa nambah ponakan dong, padahal anak seira dah 3 tahun" ucap senja.

"Jadi kangen victor" lesu melly menyebut nama anak seira.

"Minggu besok balik kan tuh bocil?"

Melly mengangguk.

Drrttt.... Drrrttt.... Drrrttt....

Mereka menatap ponsel senja yang bergetar.

"Rey? Ngapain dia?"

"Mana gue tau" ujar senja.

"Halo rey"

Melly berpindah duduk kesamping senja. Memajukan kepalanya kearah telepon.

"Njaa, elena lahiran"

Senja dan melly melotot dan langsung saling tatapan, mulut mereka menganga girang.

"Serius lo? Sekarang dimana?"

Melly langsung berlari kedalam ruangannya.

"Ngapain boong, gue yang bawa tadi, di rs alpha"

"Gue otw sama melly"

Senja memutuskan teleponnya, tangannya sengan cepat memasukkan barang barangnya dalam tas.

Melly menarik nafas menatap para karyawannya.

"Kalian...." semua menatap bossnya yang terlihat riweuh.

"Kenapa bos? Mau ngasih bonus?" tanya barista pria disana.

Melly menatap malas.

"Gada! Saya mau kerumah sakit, temen saya lahiran, gaji saya kasih nanti malem di tf, bye" melly langsung ngibrit keluar menyusul senja yang sudah sampai ke mobilnya.

|| Study For You || End ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang