empat puluh sembilan : perjanjian dan lamaran 🐣

86 18 0
                                    

☆࿐ཽ༵༆༒ 𝑽𝒐𝒕𝒆 𝒄𝒐𝒎𝒎𝒆𝒏𝒕𝒏𝒚𝒂 𝒓𝒆𝒂𝒅𝒆𝒓𝒔༒༆࿐ཽ༵☆
☆࿐ཽ༵༆༒ 𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝒓𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈 ༒༆࿐ཽ༵☆
__________________________________________

Disini mereka berada, lapang terbuka. Mereka sedang menunggu acara melempar topi toga. Seperti seorang sarjana bukan? Ya hanya brilliant hs.

"Wait baby, aku mau kemobil dulu"

Senja menatap buma.

"Ngapain?" tanya senja.

"Adadeh, tunggu ya" senja mengangguk.

"Cieeee congratulations njjaaa" melly memeluk senja sembari memutar.

"Gue yakin lo yang terbaik" ujar rey mengacungkan jempolnya.

"Congratulations aunty njaa" senja terkekeh mendengar seira.

"Anak lo belom lahir" kekeh senja.

"9 bulan lagi" cengir seira.

Chris memeluk senja singkat.

"Congratulations sayang"

"Thanks semuanya" senja tersenyum.

Eden menghampiri lingkaran pertemanan itu, dia tersenyum.

"Selamat senja" ucap eden.

Senja memeluk singkat eden.

"Terima kasih om"

"Long time no see eden agatha" eden menoleh, dia terkejut menatap teman lamanya.

"Ryan?"

Mereka berpeluk ala pria.

"Senja anak kamu?" tanya eden.

"Iya, senja anak aku" jawab ryan tertawa pelan.

"Ka eden" eden kembali terkejut, sebutan ini... Sebutan yang lama tak dia dengar.

"Anne?" anne memeluk eden.

"Long time no see, kaa"

"Oh my god, I didn't expect we would meet here" ucap eden memeluk erat anne.

Senja menatap bingung, apa ini? Kenapa orang tuanya sangat dekat dengan eden?

"Gimana kabar kaka? Ish kangen banget aku" ucap anne menatap eden.

"Aku baik, bagaimana dengan kalian berdua?" anne dan ryan bertatapan.

"Aku baik, hanya saja... Kita bukan lagi pasangan" eden terkejut.

"Why? Ada masalah?" tanya eden, setau dia. Anne dan ryan adalah pasangan yang selalu romantis tanpa ada huru hara. Tapi sekarang mereka berpisah?.

"Adalah, temen kaka ini buat gara gara, dan berakhir seperti ini" ucap anne.

"Emak bapak lo deket keknya ama bapak buna" bisik melly.

|| Study For You || End ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang