lima puluh dua : see you next time🐣

76 21 1
                                    

☆࿐ཽ༵༆༒ 𝑽𝒐𝒕𝒆 𝒄𝒐𝒎𝒎𝒆𝒏𝒕𝒏𝒚𝒂 𝒓𝒆𝒂𝒅𝒆𝒓𝒔༒༆࿐ཽ༵☆
☆࿐ཽ༵༆༒ 𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝒓𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈 ༒༆࿐ཽ༵☆
__________________________________________

Senja menatap bangga bola kaca yang baru saja datang. Bola kaca dengan foto sepasang bayi yang berdekatan.

"Siapa yang tau dia ada dialbum foto gue, berendeng lagi" kekeh senja kembali menyimpan bola kaca itu dikotak hitam berpita putih.

Darimana dia tau itu buma dan dia? Anne menceritakan semuanya dari halaman satu album foto mereka, dunia sempit mempertemukan buma sebagai kekasihnya, yang ternyata anak dari teman dekat anne.

Besok adalah keberangkatan buma. Ya, remaja itu akan menempuh ilmu hingga negeri orang, hidup sendiri dan mandiri.

"Ga sabar buat besok" girang senja antusias berbaring dikasurnya.

Ditempat lain... Tepatnya dikamar bumantara yang sangat dingin menurut buma, memikirkan apa dia siap untuk besok?.

"Gada telepon, gada kabar, gada hubungan, gada ikatan..." buma menyebutkan satu satu syarat dari eden.

Dia mengacak rambutnya kesal.

"Terus gimana gue semangatnyaaaa" kesal buma.

Dia menatap entah kemana.

"Semangat gue senja, kalo gada senja gimana gue semangat? Gimana gue bisa belajar nanti? Arrghh bapak gue kadang ngelawak nih" buma menghela nafas gusar ditambah pasrah plus putus asa.

Kealayan buma akan menjadi malam ini sampai besok mendatang.

"Gamau besok, gamau besok, waktu muter kek" gumam buma berselubung selimut.

🐣🐣🐣🐣🐣

Senja sudah siap dengan setelannya, dia juga sudah menyiapkan hatinya untuk tetap berdiri saat buma pergi.

"Waw deg deg an bre" senja tertawa pelan memegang dadanya.

Hari ini dia akan dijemput oleh rey, tidak hanya dia, teman temannya pun datang untuk mengantar buma.

Kenapa tidak dijemput buma? Karna senja tak mau, dan memilih untuk bertemu dibandara.

Tak lama dia cepat turun saat rey memberinya pesan.

"Heyhopop geess" sapa senja masuk kedalan kursi penumpang, menatap kebelakang, ada melly dan tyas, ada juga elena dan chris.

"Gimana perasannya mengantar kepergian sang kekasih?" goda melly menimbulkan kepalanya kedepan.

"Nja ga sedramatis lo si mel" ucap chris.

"Gue ga nanya lo, gausah nyambung kek kabel deh" malas melly.

"Seneng lah" jawab senja.

"Hah? Kok seneng? Ayang kamu kan mau pergi kenegeri orang" ucap melly dengan nada kecewa, dia pikir senja akan membuat dialog panjang tentang kesedihannya.

"Ay, bener kata chris, senja ga sedramatis itu" kekeh tyas merangkul melly.

"Geli gue denger lo, lagian kan dia belajar disana, gue harusnya seneng dong? Cowo gue lulusan Harvard nanti" kekeh senja.

Semuanya terkejut.

"Dia harvard?!" pekik melly.

"Mana gue tau" senja mengedikkan bahunya.

"Si asu! Terus ngapain lo nyebut harvard" malas melly.

"Yakan siapa tau" kekeh senja.

"Yang penting kuliah, lagian mau dimana aja sama aja si" ujar rey yang fokus pada setirnya.

|| Study For You || End ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang