chapter 15 butter

220 31 20
                                    

"Dia itu jatuh cinta padamu jung hoseok, tidak mengertikah kau ini hah?!" Yoongi marah dan mulai melampiaskan nya pada hoseok.

Hoseok terdiam setelah mendengar perkataan yoongi, dia memang tidak mengelak bahwa dokyeom terlihat mulai menyukainya.

Hanya saja hoseok ingin tetap berpura-pura tidak tau, karena tidak mau ada konflik di antara junior yang sudah seperti keluarga nya ini.

"Tapi aku tidak mencintainya, sudahlah ayo pulang aku lelah sekali." Hoseok mencoba menghindar dari topik itu.

Grep! Yoongi menahan tangan hoseok agar tetap di tempat.

"Itu sebab nya aku menyuruh kau berjaga jarak dengan nya, aku tidak bisa melihat dia tersenyum padamu hoseok. Bagaimana jika dia lepas kendali dan malah mengajak mu berkencan??" Yoongi memegangi tangan hoseok.

"Tidak akan hyung!" Tegas hoseok.

"Tidak akan apanya sudah terlihat jelas hoseok, mengertilah buka mata mu lebar-lebar!" Yoongi masih menahan hoseok.

"Hah cukup! Aku pulang sendiri saja." Hoseok menepis tangan yoongi dan keluar dari studio.

"Ya! Jung hoseok." Teriak yoongi.

Hoseok nya memang keras kepala sekali jika terus di biarkan dokyeom akan semakin lengket dan menyukai hoseok sebagai orang bukan sebagai sunbae, lantas dia sekarang harus bagaimana? Tentu yoongi harus mengejar hoseok.

Dia berlari dan mengejar tupai manis itu yang sudah menghilang dengan taksi nya, menendang angin lalu pergi ke parkiran untuk mengambil mobilnya.

"Tidak akan ku biarkan kau bersama nya hoseok." Gumam yoongi menyalakan mesin mobil.

Hoseok yang kesal hanya bisa menatap jalanan yang ramai oleh kendaraan, dia akan pulang ke rumah nya malam ini sungguh hoseok malas bertemu yoongi.

30 menit berlalu hoseok tiba di apartemen segera masuk dan duduk di sofa empuk miliknya, menghela nafas untuk meringankan rasa kesal dan marah nya.

Hoseok bukan lah pria gampangan yang bisa mencium dominan lain, dia menjunjung tinggi kesetiaan nya terhadap pasangan tapi kenapa yoongi berkata begitu? Seolah mengatakan hoseok adalah pria murahan.

air matanya turun seketika hoseok menangis memeluk dirinya sendiri, bahunya bergetar karena merasa sakit hati dengan perkataan yoongi.

"Hiks, aku bahkan tidak pernah berpikir untuk skinsip dengan yang lain. Aku hiks hanya ingin berteman dan mengajak mereka bermain saja, walau pun ada skinsip tidak mungkin aku mengajak orang itu ciuman. Dasar yoongi hyung gila!" Teriak hoseok menangis kencang.

Yoongi yang sedang di jalan mencoba terus menghubungi hoseok, namun telpon nya tidak kunjung di angkat jadi yoongi pikir hoseok pulang ke apartemen nya.

"Sial! Semoga kau baik-baik saja baby, maafkan aku." Lirihnya melaju cepat.

Perjalanan yang entah kenapa sangat panjang membuat yoongi mengebut di jalanan, hingga akhirnya dia sampai di apartemen hoseok melangkah terburu-buru.

Mengetuk pintu dan menekan password lalu masuk ke dalam, hoseok sudah tidak menangis lagi sedangkan yoongi mencari kekasihnya.

"Baby." Panggil yoongi.

Hoseok tidak ada di dapur atau pun di ruang tamu, apa dia ada di kamar? Yoongi berjalan lagi dan mengetuk pintu hoseok.

"Baby, maafkan aku.. aku bersalah kau boleh memukul dan memaki ku." Lirih yoongi mengetuk pintu.

Tidak ada jawaban membuat yoongi sedikit panik, dia membuka pintu itu yang tak terkunci perlahan yoongi menyembulkan kepalanya.

Terlihat hoseok sedang berbaring tanpa selimut, dengan tubuh yang meringkuk dan suara tersedu sehabis nangis.

first date(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang