chapter 19 mom

224 26 36
                                    

Ibu jung berjalan menuju ruang buku hoseok membawa dua cangkir ginseng tea yang baru saja dia buat di dapur tadi, ginseng tea ini banyak sekali manfaat nya seperti menghilangkan stres juga untuk kekebalan tubuh.

Mengetuk pintu dan masuk mendapati hoseok memegang bukunya tanpa di baca, matanya masih menatap ke arah jendela sambil melihat bulan yang muncul.

"Seokie, ibu bawakan ginseng tea untuk mu." Menaruh nampan itu di meja.

Hoseok melirik pada ibunya dan tersenyum sekilas dia menutup bukunya dan duduk menghadap ibu jung.

"Terima kasih ibu." Hoseok mengambil tea itu setelah di letakan.

"Apa yang kau lihat hum?" Tanya ibu jung.

"Bulan yang baru saja keluar, aku juga sedang menanti bintang mungkin saja mereka muncul." Menyeruput teh itu.

"Hum... Sepertinya mereka akan muncul." Gumam nya.

10 menit mereka terdiam tiba-tiba hoseok menatap ibunya sendu.

"Ibu aku minta maaf, dengan berita itu kau dan ayah pasti sangat cemas. Aku tidak tau akan menjadi begini tapi kau percaya padaku kan ibu?" Hoseok meraih tangan ibunya.

"Haha.. tentu seokie, ibu percaya padamu melebihi rasa percaya ibu pada ayah mu. Jangan merasa bersalah dalam hal apapun hoseok semua akan baik-baik saja, itu hanya rumor palsu paparazi lah yang bersalah lupakan komentar jahat itu." Menatap hoseok lekat.

"Tapi ibu mereka sungguh keterlaluan." Sedih hoseok.

"Ibu tau mereka amat kejam sayang, tapi ingat komentar itu bukan sepenuh nya fakta mu mereka tidak tau luar dalam mu. Banyak loh yang mendukung mu dari mulai ayah ibu, yoongi, jungkook, jimin, namjoon, seok jin, taehyung, bahkan jiwoo nuna dan kakak ipar mu juga." Mengusap pipi hoseok sayang.

Hoseok terdiam mendengarkan apa yang ibunya katakan.

"Kau tidak mau mereka sedih kan? Jadi ayo bangkit kembali sama seperti dulu, saat semasa debut mu itu ingatkan?" Senyum nya.

Dia mengangguk dan membayangkan hal itu, karena jungkook lah hoseok bisa bertahan sampai seperti ini.

"Aku ingat ibu, dulu jungkook sampai menangis karena mendengar aku akan keluar dari BTS. Tapi sekarang aku tidak mau menambah beban nya dan aku harus melihat masa depan jungkook nanti seperti apa!" Seru hoseok.

"Hum jangan merasa sedih dan sendirian, ceritakan semua yang terjadi dan hari-hari mu pada ibu dengan senang hati ibu akan mendengarkan mu hingga akhir!" Senyum nya melebar.

"Terima kasih banyak ibu, aku sangat menyayangi mu!" Hoseok memeluk ibu jung erat.

"Ibu juga amat menyayangi mu hoseokie." Pelukan mereka begitu hangat dan penuh haru.

Dan akhirnya hoseok bisa bernafas lega dia sekarang mengobrol santai dengan ibunya, menanyakan kabar member lain lalu membahas hubungan nya dengan yoongi.

Bagaimana cara yoongi memperlakukan hoseok tentu ibunya harus tau agar dia bisa mempercayakan hoseok pada yoongi.

"Istriku! Kau dimana hey??" Teriak ayah jung.

"Oh ayah mu sudah memanggil ayo ke bawah, sepertinya mereka sudah menyelesaikan catur nya." Mengajak hoseok turun.

"Eum baik ayo bu!" Hoseok mengikuti langkah ibu nya.

Di bawah sana yoongi tersenyum lebar dia menang dalam catur malam ini, dan ayah jung kini resmi menjadi calon mertua nya.

"Oke karena kau menang, panggil aku ayah jung jangan pernah sakiti anak ku. Jika kau menyakitinya aku akan membawa hoseok pergi!" Ayah jung menatap yoongi.

first date(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang