chapter 3 posesif

511 38 26
                                    

"hoseok hyung!" Panggil seseorang.

"Iyaa." Hoseok membuka studio nya.

"Kenapa kau tidak membalas pesan ku?" Ucapnya dengan nada sedih.

"Ah aku sedang sibuk makanya tidak membuka ponsel, ada apa jimin?" Hoseok membiarkan jimin masuk ke ruangan nya.

"Makan malam bareng yu? Aku lelah menunggu mu di rumah sendirian, jadi aku ke sini." Cengir jimin.

"Dasar, padahal kan kau bisa pulang ke rumah mu." Kekeh hoseok.

"Kan aku sudah bilang jika aku tidak mau pulang, aku hanya ingin bersama mu." Jimin duduk di samping hoseok.

"Ya terserahlah, nanti ya 10 menit lagi kita makan aku harus merampungkan satu file lagu lagi." Hoseok melirik jimin membereskan sofa nya.

"Eum aku akan menunggu." Angguk jimin.

Hoseok berdiri dan kembali ke kursi kerjanya, membuka folder baru itu dan mengedit hasil rekaman kemarin. Matanya fokus pada komputer sedangkan jimin sibuk bermain game di ponsel nya.

"Hyung, ku dengar yoongi hyung kemari. Ada apa?" Tanya jimin tanpa melirik hoseok.

"Hanya mengantarkan makan siang." Jawab hoseok.

"Ah begitu, hum.. setelah kita memiliki rumah masing-masing aku jadi susah main ke rumah mu tau! Boleh aku tinggal bersama mu lagi hyung?" Jimin menatap hoseok.

"Tidak. Kau akan mengganggu ku dengan ocehan mu di pagi hari!" Canda hoseok.

"Ya! Memang aku setiap pagi seperti apa hah?" Jimin berucap sedikit kesal.

"Kau seperti anak ayam yang mencari induknya, hahaha.. tidak kok jim aku bercanda! Tentu kau boleh tinggal tapi tidak untuk selamanya, karena aku pasti akan sibuk dan jarang pulang." Hoseok menatap jimin.

"Hiii... Baiklah, lanjutkan saja masih ada 5 menit kau bekerja." Jimin pasrah dan kembali bermain game.

"Oke tuan park." Senyum hoseok.

Hoseok kembali bekerja di pukul 7 sore akhirnya pekerjaan nya usai, jimin yang sedari tadi menunggu memilih menutup mata karena begitu lama menunggu hoseok.

Membereskan barang nya dan menoleh kebelakang, melihat jimin yang tertidur hoseok tersenyum mengusap pipi adiknya penuh kasih sayang.

"Jim ayo bangun, aku lapar." Ucap hoseok.

Jimin menggeliat dan melihat ada wajah yoongi di depan nya, bibir mungil itu tersenyum dan memeluk hoseok erat.

"Ngg... 5 menit lagi oke, aku juga lapar hyung biarkan begini sebentar." Jimin memeluk hoseok sambil menutup mata.

"Dasar bayi, ayo bangun ah!" Pekik hoseok memukul punggung jimin pelan.

"Ya! Ugh.. baik-baik aku bangun." Jimin melepaskan pelukan nya.

Dia meraih ponsel itu dan memasukan ke dalam saku celana, berdiri lalu mengajak hoseok keluar dari ruangan nya.

"Kita mau makan apa?" Tanya jimin menggandeng tangan hoseok.

"Kau mau nya apa?" Hoseok melirik jimin.

"Aku ingin steak." Cengir nya.

"Boleh, ayo ke restoran dekat departemen store." Keduanya pergi memasuki mobil.

Perjalanan tidak lah lama cukup 25 menit mereka sampai di restoran, duduk di meja yang biasa hoseok gunakan dengan yoongi.

"Kenapa memilih meja ini?" Tanya jimin iseng.

"Ingin saja, dari sini kita melihat semua sisi restoran. Ayo cepat pesan!" Ucap hoseok melepaskan jaketnya.

"Hum.." jimin membuka menu.

first date(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang