"Oper sini ke gue cepat!". Teriak Ozil dengan wajah yang dipenuhi keringat.
Bola matanya menatap intes Olan yang tengah berlari membawah bola. "Jangan bawah lama-lama lo nanti di rebut!. Oper ke yang lain. Lah Asu!" Umpatnya kesal
Baru saja Ozil memberikan tanda peringatan!
Sialnya secepat itu bola dikaki Olan terlepas direbut Oleh Ansel. Dua orang laki-laki dari kelompok Ansel lah yang menghalangi jalan Olan hingga memudahkan Ansel untuk meraih bola.
"Woi Olan!".
Olan mengangkat kedua tangannya ke udara. Raut pasrah terpampang. "Gue di tekel bro!". Ucapnya keras.
Ozil memutar matanya tak habis fikir. Dengan cepat, ia berlari turun saat melihat Ansel di hadapan sana maju menyerang di daerah gawang timnya.
Ozil terpeleset hingga tubuhnya telungkup ke lapangan saat kakinya berniat ingin mencegat pergerakan kecepatan Ansel yang membawah bola tetapi begiru ceridiknya Ansel lebih dulu mengoper bola itu ke arah timnya.
Rasa jengkel ikut menyelimuti dadanya. Ansel beniat memprovokasi sehabis memberikan ancungan tanda fuck dengan mengangkat jari tengahnya tinggi-tinggi padanya.
"Sori sengaja". Ucap Ansel setelah sosoknya lanjut berlari ke depan.
Semakin tim Ansel bergerak dekat ke gawang. Semakin membuat rasa deg degan yang di rasakan Wiwi kian membara.
Ini bukan rasa deg degan karena melihat wajah tampan Ansel akan datang menghampirinya. Ya ya ya, meski sebenarnya dia mengakui Ansel itu mempesona dan keren.
Tapi, bukan pemikiran seperti itu yang tengah berkecamuk di otaknya sekarang. Betapa sakitnya jika bola yang di tendang itu bakal mengenai wajahnya.
Demi tuhan selama hidupnya. Ini baru pertama kalinya dia menjadi seorang penjaga gawang.
Ini karena Ozil!. Semalam dia dipaksa habis-habisan. Katanya lebih baik dia menjadi kiper dari pada ikut menyerang dan menjadi beban tim. Cewek mana jago nendang bola!. Ga bakalan ngerti katanya!
Emang anjir!, lebih masuk akal lagi tuh kalau Wiwi jadi cadangan. Seperti omongan Ansel minggu lalu!.
"Win fokus!. Liat arah bolanya. Jangan sampai kebobolan". Teriak Fadillah.
wiwi menatap Fadillah. Bola itu sekarang di oper kembali ke arah Ansel.
"O–oke". Balasnya gelagapan.
Wiwi meneguk ludahnya gugup, saat jarak Ansel tepat berada di depannya. Ada Olan dan satu siswa lainnya yang berdiri menutup area pertahanan menghalangi agar Ansel lebih susah menendang bola itu ke gawang.
Karena ini Ansel si pentolan sekolah. Selain voli, sepak bola adalah olahraga kesukaanya. Baginya melewati ke tiga siswa dihadapannya itu mudah. Tak sia-sia ia mengidolakan Lewandowski, sosok pemain bintang dunia persepak bola asal poland. Lihat sekarang Ansel bisa melewati pertahanan tim lawan dengan gampang.
"Woi cuk. Lo jagain di situ!". Terlihat Fadillah memarahi salah satu cowok.
"Gue udah jagain bro. Tapi Ansel terlalu lincah". Balasnya lemas.
"Tolol!". Bentak Olan.
Ansel tersenyum miring melihat tatapan horor wiwi. Dengan tendangan yang mampu mengalahkan bakat si Madun. Detik itu juga mengeluarkan teknik sepakan maut hingga menerjang gawang itu dengan keras-keras.
Wiwi refleks menjerit keras sontak berjongkok menutupi kedua matanya.
"AAAAAAAAAAHHK!".
Dan bola itu ahkirnya berhasil membobolin gawang pertahanan tim Ozil.
![](https://img.wattpad.com/cover/353888366-288-k888995.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Live in a Boys Dormitory
Fiksi RemajaBagaimana jika wiwi memilih membawa sendiri dirinya tinggal ke dalam Asrama putra. Demi menutupi identitas aslinya sebagai seorang cewek tulen Wiwi rela mengubah penampilan feminimnya agar bisa menyamar sebagai sosok pria. Predikat murid baru menja...