Di pagi yang cerah ini berita tentang Putri tersebar, berita tentang Gus Ridho yang sedang mendekati Putri tersebar luas, ingin sekali rasanya Putri menghilang dari dunia ini namun kemana ia harus pergi, meskipun begitu teman-temannya selalu setia kepadanya.
"Assalamu'alaikum." Salam orang dari luar kamarnya suara yang tidak lain adalah suara ustadzah Rika.
Nayza membukakan pintu itu.
"Saya di perintahkan memanggil Putri menuju ndalem." Ustadzah Rika dengan raut wajah datar.
"Tunggu sebentar ustadzah." Nayza menjeda ucapannya kemudian memanggil Putri yang sudah duduk dengan tatapan kosong.
"Put, mm." Nayza merasa bingung apa yang akan ia katakan pada Putri.
"Kamu di panggil Put." Nayza memberanikan diri memanggil sahabatnya itu.
Putri hanya mengangguk kemudian dengan langkah lesunya ia berjalan menuju pintu, yang di sana sudah terdapat Ustadzah Rika.
Ia mengikuti langkah ustadzah Rika hingga akhirnya sampai di ndalem, di sana sudah di penuhi oleh keluarga Putri beserta adiknya pun ada disana, Putri hanya menunduk merasa bersalah terhadap rumor yang menyebar karena dirinya.
"Assalamu'alaikum." Putri memasuki ruang tamu ndalem dengan mata berkaca-kaca ia sudah tahu ia akan di keluarkan dari Pondok Pesantren Nurul Huda ini.
"Wa'alaikumussalam." Jawab orang di dalam ruangan itu dengan serentak.
Putri duduk bersimpuh di karpet yang tidak jauh dari kursi tamu itu.
"Nak Putri." Kyai Sholeh menatap sendu wajah menantunya itu.
"Kamu tidak perlu merasa takut." Lanjut Kyai Sholeh.
Putri hanya mengangguk dan tersenyum tipis padahal pada saat itu ia sudah ingin menangis.
"Jadi begini nak Putri, kami telah memutuskan untuk mengatakan kebenarannya kepada kamu nak." Kyai Sholeh menarik nafas panjang.
"Sebenarnya kami tidak akan mengatakan ini hingga kamu berumur 20 tahun namun keadaan memaksa kami untuk menyampaikannya." Kyai Sholeh menatap semua orang di ruangan itu secara satu persatu. Dan terakhir menatap Abi Putri dengan isyarat agar Abi Putri saja yang melanjutkan.
Melihat tatapan Kyai Sholeh Abi mengangguk dan mulai angkat suara. "Abi mau ngomong Put." Mendengar suara abinya membuat dirinya menatap pria yang baru saja ia temui 5 hari yang lalu itu.
"Sebenarnya kamu sudah abi nikahkan dengan Gus Ridho, kami semua merahasiakan semua ini kepadamu karena takut kamu tidak akan setuju dengan pernikahan ini dan secara kamu masih duduk di bangku SMA waktu itu Putri." Ujar Abi, Putri yang mendengar penuturan abinya langsung terkejut bukan main, detak jantungnya berdetak begitu cepat.
"Percayalah nak abi melakukan ini karena abi sangat menyayangimu abi ingin kamu bersama dengan orang yang baik, orang yang bisa merubahmu, dan orang yang bisa membawamu menuju surga allah." Abi berjalan kearah Putri dan memeluk gadis rapuh itu.
"Ini bohong kan abi." Lirih gadis itu.
"Bantu Putri bi, sakit rasanya berada dalam kebohongan ini." Tangisan mulai terdengar dari bibir tipis milik Putri.
"Apa salah Putri abi?" Hati Putri sudah sanagt rapuh saat ini sebentar lagi jika di biarkan ia akan hancur berkeping-keping.
"Ayo katakan semua ini kebohongan jangan bohongi diri manusia bodoh yang sudah mati ini, ayo katakan diriku sedang berada dalam mimpi." Tangisan Putri seketika terhenti di gantikan dengan tertawa bak kesetanan.
"Gus katakan bahwa kau tidak menikahiku." Putri menunjuk kearah Gus Ridho, kemudian mendekatinya.
"Gus kita bukan mahram bukan tatap saya biarkan dosa membanjiri kita berdua." Tunjuk Putri kearah Gus Ridho.
"Tatap saya gus kita belum menikah bukan." Gus Ridho menatap mata istrinya dengan percaya diri.
Putri menghampiri Gus Ridho dan menatap matanya tajam, merasa Gus Ridho jujur akan perkataannya Putri mengalihkan pandangannya.
"Mengapa kalian semua berbohong, apa kesalahan diriku yang bodoh ini." Tangis Putri semakin menjadi.
"Apakah salah diriku menjadi lebih baik dan tuhan mengujiku dengan cobaan ini." Pekik Putri terdengar di seluruh penjuru ruangan.
"Abi mohon jangan begini Putri, semua ini sudah menjadi takdir mu." Putri menatap abinya yang mengangkat kedua tangannya memohon.
"Jangan berbohong abi, jangan berlutut di hadapan Putri hanya demi menghilangkan kekhawatiran abi." Putri menjeda ucapannya. "Takdir." Beo Putri. "Takdir mana yang lancang mengambil hak orang lain semaunya." Putri merasakan kekecewaan yang sangat di dalam lubuk hatinya yang paljng dalam, abi mengambil HP nya yang tergeletak di atas meja kemudian menampilkan video saat dimana Gus Ridho menjabat tangan Abi dan mengatakan ijab qobul dengan lancar.
Putri yang melihat itu menggeleng dan meninggalkan keramaian itu menuju tempat biasanya Putri menenangkan diri.
"Ya allah apakah benar apa yang Putri alami mengapa engkau memberi hamba takdir kejam ini, apa yang harus hamba lakukan untuk menghadapinya." Putri berteriak melampiaskan rasa sakitnya.
"Hamba ingin berubah mengapa banyak sekali cobaan untuk hamba." Lanjut Putri dengan suara tangisan yang memenuhi tempat sunyi dengan air tergenang itu.
"Apakah hamba harus menjadi orang jahat agar engkau tidak menguji hamba." Putri kembali melampiaskan isi hati nya.
Lama sekali Putri menangis hingga ia tertidur di kursi panjang itu, ia terbangun dan berjalan kembali menuju ndalem karena ia telah memutuskan untuk menerima ujian kehidupan ini.
"Assalamu'alaikum." Putri kembali memasuki ndalem dengan mata yang sudah membengkak.
"Wa'alaikumussalam." Jawab segerombolan orang di depan sana.
"Maaf karena telah lancang mengatakan kata kasar." Ujar Putri.
"Aku sudah memutuskan untuk menerima pernikahan ini." Jawab Putri dengan lesuh.
"Alhamdulillah." Ujar semua orang bahagia.
"Saya akan menerima gusnya di dalam kehidupan saya meskipun belum ada benih cinta dalam hati saya untuk gusnya." Putri menunduk merasa malu.
"Insya allah saya akan menghadirkan cinta itu dalam kehidupan kita." Ujar Gus Ridho dengan senyum yang tidak bisa lagi ia pendam.
"Kami telah memutuskan akan meresmikan pernikahan kalian besok selagi besok hari jum'at hari yang baik untuk pernikahan." Ujar Nyai Ainun.
"Baik umi." Balas Putri.
Udah nyampe komplikasi nih, gimana seru ga memang sih siapa yang mau nikah muda di saat semua orang sibuk memikirkan tentang pacaran tentang banyak pria dan wanita namun kalian malah memikirkan bagaimana cara menghadapi kehidupan berumah tangga.
SPAM LIKE ❤❤❤❤❤
#PILIHANTERBAIK
Ig: @amel_lia4894
@lemailev
Tanah Datar, 15 Oktober 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SECRET PURI [END]
Teen FictionItu sebabnya takdir adalah yang terbaik, manusia mana yang bisa melawan takdir. Di atas bumi ini segala sesuatu terjadi atas izin Allah kita manusia hanya mengikuti perintah Allah. Begitu juga dengan kisah dua manusia yang harus menjalani takdirnya...